Thursday, November 21, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomePiala DuniaFIFA Jatuhkan Sanksi Serius pada Bahrain Akibat Laser dan Peluit Saat Lawan...

FIFA Jatuhkan Sanksi Serius pada Bahrain Akibat Laser dan Peluit Saat Lawan Jepang

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menjatuhkan sanksi kepada Bahrain atas tindakan tak sportif para pendukung mereka dalam laga melawan Jepang pada kualifikasi Piala Dunia 2026. Saat itu, fans Bahrain meniup peluit dan menggunakan sinar laser yang diarahkan ke pemain Jepang, tindakan yang berujung pada denda FIFA. Insiden ini menjadi sorotan menjelang pertandingan Bahrain melawan Timnas Indonesia, di mana kubu Indonesia berharap tindakan serupa tidak terulang.

Insiden Saat Laga Bahrain vs Jepang

Pada tanggal 10 September 2024, Bahrain menjamu Jepang dalam matchday kedua Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang digelar di Bahrain National Stadium ini berakhir dengan kekalahan telak Bahrain 0-5 dari Jepang. Namun, kekalahan tersebut bukan satu-satunya masalah bagi Bahrain, karena mereka juga harus menerima sanksi dari FIFA akibat ulah para suporternya.

- Advertisement -
asia9QQ

Sepanjang pertandingan, para pendukung Bahrain melakukan tindakan yang tidak pantas dengan menyorotkan sinar laser ke arah para pemain Jepang. Salah satu momen yang paling menonjol adalah saat Ayase Ueda, pemain Jepang, hendak melakukan tendangan penalti pada menit ke-37. Sinar laser diarahkan langsung ke wajah Ueda, mengganggu konsentrasinya. Aksi ini menambah buruk citra pertandingan dan menarik perhatian dunia, termasuk FIFA, yang akhirnya memberikan sanksi tegas.

Selain sinar laser, para pendukung Bahrain juga meniup peluit saat lagu kebangsaan Jepang dikumandangkan di awal pertandingan. Tindakan ini dianggap tidak menghormati lawan dan melanggar etika sportivitas dalam pertandingan internasional.

Sanksi FIFA untuk Bahrain: Dua Denda Serius

Atas ulah pendukungnya, FIFA memberikan sanksi berat kepada Bahrain. Menurut laporan dari Gulf Digital News, FIFA memberikan dua sanksi denda kepada Bahrain. Setiap pelanggaran dihukum dengan denda sebesar 5.000 CHF (franc Swiss), atau sekitar Rp91 juta. Dengan adanya dua pelanggaran, total denda yang dikenakan kepada Bahrain mencapai 10.000 CHF, yang setara dengan Rp182 juta.

Keputusan FIFA ini diambil pada 9 Oktober 2024, hanya beberapa hari sebelum Bahrain dijadwalkan bertemu Timnas Indonesia. Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, meskipun puas dengan kemenangan timnya, mengekspresikan kekecewaannya terhadap tindakan suporter Bahrain. Ia menilai aksi tersebut tidak seharusnya terjadi dalam pertandingan sepak bola internasional, terlebih di panggung sebesar kualifikasi Piala Dunia.

Antisipasi Tindakan Tak Sportif Saat Melawan Timnas Indonesia

Setelah insiden yang terjadi dalam pertandingan melawan Jepang, perhatian kini tertuju pada laga selanjutnya di mana Bahrain akan menghadapi Timnas Indonesia pada 10 Oktober 2024. Pertandingan ini akan kembali digelar di Bahrain National Stadium. Menjelang laga ini, manajemen Timnas Indonesia, melalui manajernya Sumardji, mengingatkan pentingnya menjaga sportivitas.

Sumardji menyatakan harapannya agar kejadian serupa, seperti penggunaan laser dan peluit oleh suporter Bahrain, tidak terjadi lagi saat Indonesia bertanding. Ia menekankan pentingnya prinsip fair play, di mana hasil pertandingan seharusnya ditentukan oleh aksi para pemain di lapangan, bukan oleh gangguan dari luar lapangan.

“Untuk suporter tim lawan, kami sangat berharap agar tidak ada lagi aksi yang melanggar asas fair play seperti penggunaan laser yang diarahkan ke pemain. Tindakan tersebut sangat mencederai prinsip permainan yang adil,” kata Sumardji dalam keterangannya.

Implikasi bagi Timnas Indonesia: Fokus dan Disiplin

Laga melawan Bahrain menjadi salah satu ujian penting bagi Timnas Indonesia di Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski Bahrain lebih diunggulkan berdasarkan peringkat FIFA, dengan berada di posisi 76 dibandingkan Indonesia yang berada di peringkat 129, Timnas Indonesia tetap memiliki peluang untuk meraih hasil positif. Menghadapi tim yang kuat seperti Bahrain, Timnas Indonesia perlu fokus penuh dan tetap disiplin, baik secara fisik maupun mental.

Skuad Garuda juga akan mendapat dukungan penuh dari pemain naturalisasi yang kini memperkuat barisan pertahanan dan lini tengah. Kehadiran pemain-pemain seperti Mees Hilgers, yang baru bergabung dengan Timnas Indonesia, menjadi nilai tambah bagi kekuatan tim. Dengan persiapan matang dari pelatih Shin Tae-yong, Indonesia berharap dapat menampilkan permainan terbaik mereka.

Namun, di luar persiapan teknis, penting bagi pemain Indonesia untuk tetap fokus di tengah situasi yang mungkin penuh tekanan, terutama jika ada upaya dari pihak lawan atau suporter yang mencoba mengganggu konsentrasi dengan cara-cara yang tidak sportif.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments