Federico Chiesa tetap memilih bertahan di Liverpool meskipun musim pertamanya di Anfield penuh tantangan dan minim kontribusi. Pemain asal Italia itu baru bergabung dari Juventus dengan ekspektasi tinggi, namun berbagai kendala membuatnya belum menunjukkan performa terbaik.
Didatangkan dengan nilai transfer sekitar 10 juta poundsterling, Chiesa kesulitan menyesuaikan diri dengan intensitas dan ritme permainan di Premier League. Dari 14 penampilan yang ia jalani sepanjang musim 2024/2025, ia hanya mencetak dua gol. Bahkan, ia baru mendapatkan kesempatan sebagai starter di Liga Inggris pada pekan ke-37, saat Liverpool sudah memastikan gelar juara.
Meskipun terpinggirkan dalam persaingan lini serang The Reds, pemain 27 tahun ini belum menyerah. Dalam wawancara terbarunya, ia menyampaikan komitmen untuk bertahan dan membuktikan kualitasnya di bawah arahan pelatih Arne Slot. Ia pun membantah rumor kepindahannya ke Serie A dalam waktu dekat, menyebut bahwa belum ada komunikasi konkret dengan klub Italia manapun.
Dengan kompetisi musim depan yang semakin ketat, termasuk kedatangan pemain baru, mampukah Chiesa kembali bangkit dan memperjuangkan tempatnya di skuad utama Liverpool?
Musim Pertama yang Berat di Anfield
Bagi Federico Chiesa, tahun debut di Liga Inggris berjalan jauh dari ekspektasi. Ia mengakui bahwa proses adaptasi bersama Liverpool sangat sulit, terutama karena cedera yang ia alami di awal musim. Cedera itu membuatnya kehilangan banyak momentum dan tertinggal dari pemain-pemain lain yang langsung tampil konsisten sejak awal kompetisi.
Liverpool tampil dominan di paruh pertama musim. Rotasi pemain menjadi terbatas karena lini serang mereka begitu produktif. Hal ini membuat kesempatan bermain Chiesa semakin minim. Ia pun hanya menjadi pilihan cadangan, bahkan tak jarang tidak masuk dalam skuad pertandingan.
“Intensitas permainan di Premier League luar biasa tinggi. Liverpool bermain tiga kali lebih cepat dari tim lain pada musim gugur,” ujar Chiesa dalam wawancaranya dengan media Italia. Pernyataan ini menggambarkan betapa menantangnya transisi dari Serie A ke Premier League.
Meski merasa frustrasi, Chiesa mengaku berusaha memahami situasi dan tidak menyalahkan klub. Ia menyatakan menerima kenyataan bahwa dirinya belum berada di level yang dibutuhkan untuk tampil reguler.
Masih Ingin Berjuang di Liverpool
Meski menghadapi musim yang sulit, Federico Chiesa tidak serta merta menyerah. Dalam wawancaranya dengan Corriere dello Sport, ia menegaskan bahwa bertahan di Liverpool masih menjadi opsi utama. Ia melihat musim lalu sebagai fase pembelajaran penting dalam kariernya.
“Musim ini memang berat, tapi saya tidak menyesalinya. Ini pengalaman berharga yang ingin saya ulangi. Saya belum selesai di sini,” katanya tegas.
Ia juga menyebut akan segera berdiskusi dengan pihak klub, sang agen Fali Ramadani, serta keluarga untuk menentukan arah masa depan. Namun, keinginannya tetap kuat untuk bertahan dan membuktikan diri di Merseyside.
Pelatih Arne Slot juga mendapatkan pujian dari Chiesa atas sikap profesionalnya. Ia menilai bahwa sang pelatih sudah memberikan kesempatan secara adil, meski pada akhirnya ia belum mampu bersaing di level tertinggi.
Terkait kabar yang menghubungkannya dengan Napoli dan sejumlah klub Serie A, Chiesa menegaskan bahwa belum ada pembicaraan resmi. “Saya membaca banyak spekulasi, tapi saya tidak berbicara langsung dengan siapa pun,” ujarnya.
Persaingan Makin Ketat di Lini Serang Liverpool
Meskipun Chiesa menunjukkan keinginan untuk bertahan, tantangan di musim depan tampaknya akan semakin berat. Liverpool telah mengamankan tanda tangan Jeremie Frimpong dan sedang dalam negosiasi lanjutan untuk mendatangkan Florian Wirtz, gelandang serang Bayer Leverkusen yang tampil gemilang.
Langkah agresif Liverpool di bursa transfer menandakan niat mereka untuk terus memperkuat kedalaman skuad. Jika transfer Wirtz terealisasi, lini serang The Reds akan diisi banyak talenta muda dan kompetitif seperti Darwin Núñez, Luis Díaz, Mohamed Salah, Cody Gakpo, hingga Diogo Jota. Ini membuat posisi Chiesa semakin rawan tergusur.
Namun, pemain asal Italia itu tidak gentar. Ia menilai kompetisi internal justru bisa menjadi motivasi tambahan. Musim depan bisa menjadi momen kebangkitan jika ia mampu menunjukkan performa yang konsisten, terutama di ajang piala domestik atau Liga Champions.
Mampukah Chiesa Menjawab Ekspektasi?
Bagi Liverpool, mempertahankan pemain berpengalaman seperti Federico Chiesa mungkin tetap menguntungkan. Meski kontribusinya belum maksimal, ia memiliki potensi besar dan pengalaman di kompetisi top Eropa.
Musim depan akan menjadi penentu. Jika Chiesa berhasil menembus skuad utama, ia bisa menjadi senjata rahasia di tengah jadwal padat. Namun, jika situasinya tidak berubah, kemungkinan hengkang di bursa transfer Januari mendatang akan terbuka lebar.
Untuk saat ini, keputusan Chiesa untuk bertahan mencerminkan tekad dan profesionalisme tinggi. Ia tidak memilih jalan mudah untuk pulang ke Italia, tetapi ingin membuktikan bahwa dirinya pantas bersaing di level tertinggi bersama klub juara Inggris tersebut.