Erik Ten Hag dilaporkan mulai ambil ancang-ancang memulai masa kepemimpinjannya di Manchester United.
Sang manajer dilaporkan akan menggelar pertemuan pribadi via online dengan para pemain Manchester United.
Ten Hag sudah dipastikan menjadi manajer Manchester United.
Mulai musim depan hingga tahun 2025 ia akan menjabat sebagai pelatih anyar Setan Merah.
Ten Hag punya tugas yang besar di musim panas nanti.
Ia harus membentuk skuat Manchester United kembali menjadi penantang gelar yang serius.
Ten Hag akan menggelar satu agenda dengan para pemain Manchester United.
Ia akan berbicara satu per satu dengan para pemain Setan Merah dalam waktu dekat ini.
Menurut laporan tersebut, Ten Hag sudah meminta pihak Manchester United untuk mengadakan pertemuan online
dengan para pemain Manchester United satu per satu. Ia ingin memanfaatkan situasi ini untuk mengenal lebih jauh para pemainnya.
Ia ingin mengetahui bagaimana karakter serta gaya bermain para pemainnya.
Dari pertemuan ini Ten Hag berharap bisa mendapat gambaran siapa yang bisa dipertahankan dan siapa yang akan
dilepas di musim panas nanti. Menurut laporan tersebut, Ten Hag meminta pertemuan dengan semua pemain
Manchester United, termasuk mereka yang kontraknya usai di musim panas nanti.
Ten Hag akan berbicara dengan Edinson Cavani, Paul Pogba, Jesse Lingard, dan Juan Mata.
Ia ingin mengetahui situasi dan kondisi mereka saat ini. Jika ia merasa salah satu dari empat pemain itu masih layak
dipertahankan, maka ia akan meminta manajemen Manchester United untuk memberikan mereka kontrak baru.
Menurut gosip yang muncul, Ten Hag akan melakukan perombakan besar-besaran di skuat Manchester United.
Ia ingin mendatangkan sejumlah pemain baru yang bisa menjadi motor permainan Setan Merah di musim depan.
Banyak rumor dan spekulasi pemain pemain top yang diisukan dengan setan merah.
Erik Ten Hag Bisa Atasi Masalah Skuat Manchester United
Skuat Manchester United musim ini sungguh bermasalah. Masalah itu akan menjadi tugas besar buat diselesaikan
sang pelatih baru, Erik ten Hag. Hasil buruk yang didapatkan dalam 2 partai terakhir membuat ruang ganti
Manchester United jadi tidak kondusif. Beberapa pemain terlihat tidak bahagia dengan situasi yang sedang dialami
saat ini. Setelah Manchester United tumbang 1-3 dari Arsenal, Paul Scholes memunculkan batang hidungnya dan
berbicara soal kondisi ruang ganti klub. Legenda the Red Devils itu mendengarkannya langsung dari Jesse Lingard.
Benar-benar kacau. Bencana di ruang ganti. Scholes sempat berbicara dengan Jesse di hari lain dan ia yakin dia
takkan keberatan kalau ia mengatakan ruang ganti kacau balau.
Skuat yang Problematik
Begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Erik Ten Hag di Manchester United. Pertama-tama,
ia sudah diberikan tanggung jawab untuk melakukan perombakan skuat dengan dana yang tidak seberapa.
Baru-baru ini, Manchester United hanya menganggarkan dana hingga 150 juta pounds untuk dibelanjakan.
Ten Hag harus menjual pemain lebih dulu jika ingin bicara banyak di bursa transfer.
Ruang ganti yang dinilai kurang nyaman juga menjadi masalah tersendiri buat Ten Hag.
Belum lagi dengan kehadiran pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo yang sering menuntut dimainkan lebih intens.
Di sisi lain, Ten Hag lebih banyak bekerja dengan pemain muda. Sejak tahun 2017, ia berurusan dengan para jebolan
akademi Ajax Amsterdam. Ten Hag lebih handal mencetak pemain ketimbang mengurus pemain bintang.
Begitu banyak masalah yang harus dihadapi Manchester United, apakah Ten Hag mampu mengatasinya akan tetapi
ketakutan itu sirna setelah Daley Blind berbicara. Blind rupanya turut andil dalam meyakinkan the Red Devils untuk
merekrut Ten Hag. Meski sedang bermain di Ajax, Blind masih berhubungan dengan sejumlah anggota klub yang
ditemaninya ketika masih di Manchester United. Blind meyakinkan kalau Ten Hag adalah pelatih hebat dan bisa
menjadi tegas jika dibutuhkan. Salah satu contohnya pernah terlihat di media sosial pada tahun 2019 lalu,
saat Ten Hag meneriaki Noa Lang. Noa Lang, yang saat itu berusia 20 tahun, mengeluh karena disuruh berlari dari
sisi belakang. Ten Hag pun menyuruhnya untuk diam. Dan harus mendengarkan. Cukup melakukannya saja.
Tidak, hentikan. Ini permainan semua, bukan cuma individu menurutnya.