Debut Gennaro Gattuso sebagai pelatih Timnas Italia menjadi sorotan utama, menandai dimulainya era baru bagi Azzurri. Pengumuman resmi dilakukan pada Kamis, 19 Juni 2025, di Hotel Parco dei Principi, Roma. Publik sepak bola Italia menyambut kabar ini dengan antusias sekaligus penuh rasa penasaran. Sosok Gattuso dikenal keras, disiplin, dan penuh semangat juang ketika masih aktif bermain. Kini, ia dipercaya untuk membawa semangat tersebut ke ruang ganti tim nasional.
Penunjukan Gattuso datang setelah pemecatan Luciano Spalletti, yang gagal membawa Italia tampil konsisten. Kekalahan telak 0-3 dari Norwegia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi titik balik. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tidak punya banyak pilihan selain melakukan perubahan cepat demi menjaga peluang lolos. Keputusan ini dianggap berisiko, namun juga penuh harapan.
Debut Gattuso di bangku pelatih akan menentukan arah Timnas Italia ke depan. Laga-laga awal bukan sekadar pertandingan, melainkan ujian nyata atas kemampuan manajerialnya. Target utama jelas: mengembalikan Italia ke Piala Dunia setelah dua kali absen secara menyakitkan pada 2018 dan 2022. Tugas besar ini menuntut keberanian, strategi matang, dan mentalitas pemenang yang menjadi ciri khas Gattuso sejak lama.
Filosofi Taktis dan Mentalitas Khas Gattuso
Gattuso dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan sederhana namun efektif. Filosofinya mengedepankan disiplin kolektif, semangat juang, dan kekompakan tim. Julukannya, Ringhio atau “Si Penggeram,” lahir dari gaya bermain penuh determinasi ketika masih membela AC Milan.
Sebagai pelatih, ia berusaha menyalurkan energi dan mentalitas itu kepada para pemainnya. Gattuso ingin menciptakan suasana “keluarga” di dalam skuad, di mana semua pemain merasa dihargai dan memiliki tujuan bersama. Sikap ini diyakini mampu mengangkat moral tim, terutama setelah kegagalan yang membuat publik kecewa.
Tak hanya soal semangat, Gattuso juga dikenal berani mengambil keputusan berisiko. Ia tidak segan menurunkan pemain muda berbakat atau mencoret nama besar jika dirasa tidak sesuai dengan kebutuhan taktik. Pendekatan ini menunjukkan tekadnya untuk membangun identitas baru bagi Azzurri.
Formasi Andalan dan Strategi Permainan
Di klub-klub sebelumnya, Gattuso kerap menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1. Kedua formasi tersebut memungkinkan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Banyak pengamat percaya, ia akan meninggalkan sistem tiga bek yang sempat populer di era Spalletti.
Perubahan ini bertujuan untuk memberikan keseimbangan lebih baik di lini belakang sekaligus fleksibilitas dalam serangan. Lini tengah akan tetap menjadi kunci permainan Italia, dengan kombinasi gelandang pekerja keras dan kreator peluang.
Formasi tersebut diharapkan mampu menghidupkan kembali daya serang Italia, yang dalam beberapa tahun terakhir sering dianggap tumpul. Selain itu, Gattuso menekankan pentingnya kedisiplinan bertahan. Menurutnya, tim yang kuat selalu dibangun dari organisasi pertahanan yang solid.
Target Besar: Kembali ke Piala Dunia 2026
Misi utama Gattuso sangat jelas: memastikan Italia tampil di Piala Dunia 2026. Absen dalam dua edisi terakhir adalah luka besar bagi sepak bola Italia. Tidak ada alasan untuk gagal lagi.
FIGC menaruh harapan besar pada Gattuso untuk memimpin kebangkitan. Presiden federasi, Gabriel Gravina, menegaskan bahwa keberhasilan kualifikasi akan menjadi tolok ukur utama. Dengan dukungan legenda seperti Gianluigi Buffon yang kini berperan sebagai manajer tim, Gattuso punya fondasi kuat untuk memulai perjalanan ini.
Selain itu, Gattuso juga ingin mengubah pola pikir pemain Italia. Ia menuntut dedikasi total, pengorbanan di setiap menit, dan keberanian menghadapi tekanan. Dengan mentalitas seperti itu, ia yakin Azzurri bisa kembali bersaing di level tertinggi.
Tantangan Awal di Kualifikasi
Debut Gattuso akan langsung diuji dalam dua laga penting. Italia dijadwalkan menghadapi Estonia pada 5 September 2025, kemudian Israel pada 8 September 2025. Pertandingan melawan Israel bahkan harus dimainkan di Debrecen, Hungaria, karena situasi politik di wilayah tuan rumah.
Kedua laga ini menjadi kesempatan emas sekaligus ujian berat. Hasil positif akan memberi kepercayaan diri besar bagi skuad dan publik. Sebaliknya, kegagalan bisa langsung menambah tekanan terhadap Gattuso.
Persiapan singkat membuatnya harus bekerja ekstra cepat. Ia dituntut membangun chemistry antarpemain, memperkenalkan filosofi taktik, serta menjaga motivasi tinggi di ruang ganti. Ini bukan pekerjaan mudah, tetapi menjadi langkah awal yang vital untuk perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2026.
Debut Gennaro Gattuso sebagai pelatih Timnas Italia menandai fase penting dalam sejarah Azzurri. Dengan semangat juang khasnya, strategi segar, dan tekad kuat, ia diharapkan mampu mengembalikan kejayaan tim. Jalan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang, namun semua akan dimulai dari langkah pertama yang ditentukan pada September mendatang. Italia kini menaruh harapan besar pada sosok yang dikenal tak pernah mengenal kata menyerah.