Thursday, August 21, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaEmpat Pemain Naturalisasi di Era Patrick Kluivert: Bagaimana Kontribusi Mereka untuk Timnas...

Empat Pemain Naturalisasi di Era Patrick Kluivert: Bagaimana Kontribusi Mereka untuk Timnas Indonesia?

Empat pemain naturalisasi Timnas Indonesia di era Patrick Kluivert menjadi topik yang menarik dibicarakan jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Program naturalisasi yang sudah lama dijalankan PSSI terbukti membantu meningkatkan kualitas skuad Garuda. Sejak dekade 2010-an, sejumlah nama besar berdarah Indonesia namun berkarier di Eropa berhasil menambah kekuatan tim nasional. Kini, strategi itu dilanjutkan oleh pelatih baru Patrick Kluivert dengan harapan bisa membawa Timnas Indonesia bersaing di level yang lebih tinggi.

Beberapa pemain naturalisasi seperti Jay Idzes, Justin Hubner, hingga Maarten Paes sempat mencuri perhatian di era kepelatihan Shin Tae-yong. Mereka memberi dampak besar pada permainan Timnas. Kluivert kemudian melanjutkan langkah itu dengan mengandalkan empat nama baru yang dinilai bisa langsung berkontribusi. Para pemain ini datang dengan pengalaman dari kompetisi Eropa dan diharapkan mampu menutup kelemahan yang selama ini dimiliki Timnas Indonesia.

- Advertisement -
asia9QQ

Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, empat pemain naturalisasi ini menunjukkan kontribusi nyata di posisi masing-masing. Ada yang menjadi tumpuan serangan, ada pula yang memperkuat lini pertahanan dan tengah. Dengan pengalaman yang mereka bawa, Garuda kini memiliki kedalaman skuad yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Berikut adalah kontribusi empat pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang dipilih Patrick Kluivert untuk memperkuat Garuda di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ole Romeny

Nama pertama adalah Ole Romeny, penyerang berusia 25 tahun yang bermain untuk Oxford United di Inggris. Selama bertahun-tahun, Timnas Indonesia kerap kesulitan mencari sosok striker murni yang konsisten mencetak gol. Kehadiran Romeny seolah menjadi jawaban dari persoalan itu.

Romeny tampil impresif dengan torehan tiga gol dari empat pertandingan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia hanya gagal mencetak gol saat Garuda menghadapi Jepang, lawan terkuat di grup. Mobilitas tinggi, penempatan posisi cerdas, serta finishing tajam menjadikannya ancaman utama bagi pertahanan lawan.

Dengan kontribusi tersebut, Romeny kini dianggap sebagai elemen penting dalam skuad Kluivert. Ia membawa sesuatu yang sebelumnya jarang dimiliki Indonesia, yakni ketajaman striker tengah dengan pengalaman Eropa.

Dean James

Pemain naturalisasi kedua adalah Dean James, bek kiri berusia 25 tahun yang kini membela Go Ahead Eagles. Keputusan menaturalisasi James sempat menuai perdebatan karena posisi bek kiri sudah diisi oleh Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, dan Pratama Arhan. Namun, Kluivert melihat James sebagai opsi tambahan yang memberi variasi di lini belakang.

James memang belum mampu menggeser Verdonk dari posisi utama, tetapi kontribusinya terlihat dalam beberapa laga. Ia solid dalam bertahan dan punya kemampuan mengirimkan umpan silang akurat. Dalam beberapa kesempatan, James dipasang sebagai starter dan terbukti bisa menjalankan perannya dengan baik.

Kehadiran James memperketat persaingan di sektor bek kiri. Hal ini memberi keuntungan bagi Garuda karena setiap pemain dituntut untuk menunjukkan performa terbaik jika ingin mendapatkan tempat di skuad inti.

Emil Audero

Nama ketiga adalah Emil Audero, penjaga gawang kelahiran Mataram yang berkarier di Serie A bersama Cremonese. Proses naturalisasi Audero berlangsung cukup lama, dan baru di era Kluivert ia resmi membela Timnas Indonesia. Kehadirannya memberi warna baru dalam persaingan kiper Garuda yang sebelumnya didominasi oleh Maarten Paes.

Audero membawa pengalaman bermain di level tinggi Eropa. Ia sudah tampil dalam dua laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan menunjukkan kualitasnya dengan refleks cepat, kemampuan membaca arah bola, serta ketenangan saat mengatur barisan belakang.

Dengan adanya Audero, posisi kiper Timnas Indonesia kini tidak lagi bergantung pada satu nama. Kluivert memiliki dua penjaga gawang berlevel internasional yang bisa saling melengkapi dan bersaing sehat.

Joey Pelupessy

Pemain naturalisasi keempat adalah Joey Pelupessy, gelandang bertahan berusia 32 tahun yang bermain untuk Lommel SK di Belgia. Kehadirannya membawa keseimbangan di lini tengah Garuda. Ia dipercaya tampil dalam dua laga di bawah asuhan Kluivert dan langsung memperlihatkan kontribusi nyata.

Pelupessy dikenal sebagai gelandang yang disiplin dalam menjaga struktur permainan. Ia mampu menghentikan serangan lawan, sekaligus menjadi penghubung transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Dalam beberapa kesempatan, ia berduet dengan Thom Haye dan keduanya terlihat saling melengkapi.

Jika dibandingkan dengan gelandang muda seperti Ivar Jenner atau Nathan Tjoe-A-On, Pelupessy unggul dalam pengalaman serta kecerdasan taktik. Itulah yang membuat Kluivert tetap mengandalkannya di momen penting.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments