Pertandingan pekan ke-10 Serie A 2025/2026 akan menjadi momen yang sangat spesial bagi Emil Audero. Penjaga gawang Timnas Indonesia tersebut akan kembali berhadapan dengan mantan klubnya, Juventus, saat Cremonese menjamu raksasa Turin di Stadion Giovanni Zini pada Minggu (2/11/2025) dini hari WIB. Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian bagi Audero, tetapi juga kesempatan bagi Cremonese untuk mempertahankan tren positif mereka di kompetisi kasta tertinggi Italia.
Laga Bernuansa Emosional
Emil Audero memulai karier profesionalnya bersama Juventus pada periode 2015–2017. Karena itu, pertandingan kali ini memiliki nilai emosional tersendiri. Ia akan bertemu kembali dengan klub yang membesarkan namanya, namun kini dengan status sebagai lawan. Terlebih, Juventus tengah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di bawah arahan pelatih anyar, Luciano Spalletti. Setelah menundukkan Udinese 3-1 di kandang sendiri, Bianconeri mulai menemukan ritme permainan terbaiknya.
Sementara itu, Cremonese datang ke laga ini dengan penuh percaya diri. Mereka baru saja meraih kemenangan penting 2-0 di markas Genoa, yang sekaligus menandai kembalinya Emil Audero setelah empat laga absen karena cedera. Kemenangan tersebut membuat Il Grigiorossi naik ke peringkat delapan klasemen sementara dengan 14 poin, tepat di bawah Juventus yang hanya unggul selisih gol.
Kembali dari Cedera dan Tampil “On Fire”
Kemenangan atas Genoa memiliki arti penting bagi Audero. Selain membantu tim meraih poin penuh, laga tersebut menjadi bukti bahwa dirinya telah pulih sepenuhnya dari cedera otot yang dialami sebelum menghadapi Como 1907 pada pekan kelima. Karena cedera itu, Audero harus absen melawan Como, Inter Milan, Udinese, dan Atalanta. Bahkan, ia terpaksa melewatkan kesempatan membela Timnas Indonesia pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kini, dengan kondisi fisik yang kembali prima, Emil Audero bertekad memberikan performa terbaiknya. Ia ingin memastikan bahwa kembalinya ke lapangan menjadi titik balik yang positif bagi dirinya maupun tim. Selain itu, ia berharap bisa menorehkan hasil manis melawan Juventus, klub yang selama ini menjadi lawan sulit dalam perjalanan kariernya.
Rekor Kurang Menguntungkan Melawan Juventus
Berbicara soal rekor, Audero memang memiliki catatan yang kurang memuaskan saat menghadapi Juventus. Berdasarkan data dari Statmuse, kiper asal Mataram itu telah tujuh kali berhadapan dengan Bianconeri sepanjang kariernya bersama berbagai klub seperti Sampdoria, Palermo, Inter Milan, dan kini Cremonese. Dari tujuh pertemuan tersebut, ia hanya sekali mencatat clean sheet—tepatnya pada laga imbang 0-0 di Agustus 2022.
Selain itu, gawangnya sudah kebobolan 14 kali dari para penyerang Juventus. Meski begitu, Audero juga mencatat 25 penyelamatan penting sepanjang duel melawan mantan klubnya. Statistik itu menunjukkan bahwa meskipun hasil akhirnya belum berpihak, performanya di bawah mistar tetap konsisten. Karena itu, pertandingan dini hari nanti menjadi peluang besar baginya untuk memperbaiki rekor tersebut.
Keyakinan Menatap Laga Besar
Menurut laporan Calcio Cremonese edisi Sabtu (1/11/2025), Emil Audero menyatakan rasa optimisnya menghadapi Juventus. Ia menilai tim asuhan Davide Nicola sedang berada dalam tren positif dan memiliki semangat tinggi setelah kemenangan atas Genoa.
“Kemarin adalah malam yang istimewa. Kembali dengan tiga poin membuat kami semakin bersemangat. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menyambut laga sepenting ini selain menghadapi Juve. Dan bagi saya pribadi, pertandingan ini terasa sangat spesial,” ujar Audero.
Keyakinan tersebut menjadi modal penting bagi Cremonese. Karena itu, Audero berharap timnya dapat bermain dengan disiplin dan memanfaatkan setiap peluang untuk mencetak gol. Dengan semangat yang sama, ia ingin mempersembahkan kemenangan untuk para pendukung di Stadion Giovanni Zini.
Peran Jamie Vardy yang Menginspirasi
Selain itu, Audero juga menyoroti kehadiran Jamie Vardy sebagai faktor penting di ruang ganti Cremonese. Striker asal Inggris itu bergabung dari Leicester City pada awal musim dan langsung memberikan dampak positif. Menurut Audero, Vardy adalah sosok yang rendah hati dan pekerja keras, yang menjadi panutan bagi pemain lain.
“Dia orang yang sederhana dan selalu memberi contoh lewat sikapnya. Datang lebih awal ke latihan, bekerja dengan semangat tinggi, dan tidak pernah setengah-setengah. Tidak ada yang memaksanya datang ke sini, dan itu menunjukkan dedikasinya,” ungkap Audero.
Vardy memang dikenal sebagai pemain dengan mental juara. Kehadirannya diyakini mampu menularkan semangat juang bagi rekan setim, termasuk Emil Audero yang kini semakin termotivasi untuk membawa Cremonese ke level yang lebih tinggi.
