Eks Manajer Timnas Indonesia Andi Darussalam Tutup Usia – Sepakbola nasional memberi kabar duka. Eks manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, tutup usia.
Informasi ini beredar di grup pewarta sepakbola. Berita duka ini akhirnya dikonfirmasi oleh Arema FC, klub yang pernah ditangani Andi Darussalam.
“Selamat jalan, bang. Dedikasi Bang Andi akan selalu kami kenang, khususnya di eksistensi Arema dalam sepakbola Indonesia. Doa akan selalu mengalir deras untuk abang. Semoga Husnul Khotimah,” tulis pernyataan Arema.
Dilansir dari berita di beberapa media sosial, Andi Darussalam menghembuskan napas terakhirnya di RS Wahidin Makassar jam 23.35 WITA atau 22.35 WIB. Eks Manajer Timnas Indonesia tersebut merupakan sosok yang sempat berkiprah di dunia sepakbola Indonesia. Ia eksis di era 1980-an hingga 2010-an.
Pria kelahiran 25 Agustus 1950 itu juga pernah menangani sejumlah klub. Di antaranya Arema FC dan PSM Makassar. Ia juga pernah ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia saat Pasukan Merah Putih bergerilya di Piala Asia di Jakarta pada 2007 dan Piala AFF 2010.
Selain itu, Andi Darussalam juga pernah menjabat jadi Ketua Badan Liga Indonesia pada 2008. Pada 2011, ia memutuskan untuk pensiun dari dunia sepakbola, meski namanya sempat mencuat kembali akibat terseret isu pengaturan skor di sepakbola Tanah Air.
Eks Manajer Timnas Indonesia Andi Darussalam Dikebumikan Siang Ini
Sosok lawas sepakbola Indonesia Andi Darussalam Tabusalla meninggal dunia. Mantan manajer Timnas Indonesia tersebut rencananya akan dikebumikan siang ini.
Jenazah Andi Darussalam sudah tiba di rumah duka di Jalan Hertasning, kota Makassar, Sulsel. Sebelum dimakamkan, warga dan keluarga akan menyolatkan jenazah di Masjid HM Asyik.
Jenazah dibawa dengan ambulance dari Rumah Sakit Wahidin menuju rumah duka untuk dikebumikan pada Selasa (17/8) WIB. Pihak keluarga almarhum sepakat untuk memakamkan jenazah pada Selasa siang ini.
Namun, pihak keluarga eks manajer timnas Indonesia tersebut masih belum menentukan lokasi pemakaman sebagai tempat peristirahatan terakhir almarhum meski waktu pemakaman sudah ditentukan. Jenazah sendiri akan disolatkan lebih dulu di Masjid lalu dimakamkan.
“Pihak keluarga masih belum menentukan lokasi pemakamannya, untuk waktu pemakamannya sendiri sudah ditentukan ba’da Dzuhur hari Selasa,” ujar anak almarhum, Devo Khaddafi, pada Selasa (17/8/2021).
“Seluruh keluarga disini berkumpul untuk melepas beliau di rumah duka jalan Hertasning nomor 52 A, lalu dilanjut ke Masjid HM Asyik untuk solat dzuhur,” kata Devo.
“Setelah itu, agenda selanjujtnya adalah pemakaman, tapi lokasinya masih didiskusikan,” lanjut Devo.
Eks manajer timnas Indonesia itu tutup usia di RS Wahidin Makassar jam 23.35 WITA atau 22.35 WIB. Pria yang juga pernah berkiprah sebagai komentator sepakbola itu diketahui meninggal dunia akibat komplikasi penyakit.
Menurut anak Eks manajer timnas Indonesia, Devo Khaddafi, sang ayah sempat terjangkit COVID-19, namun pada akhirnya dinyatakan negatif usai menjalani perawatan selama 14 hari di RS. Namun, penyakit penyerta atau komorbid yang diderita almarhum sejak lama membuat kondisi kesehatannya melemah dan meninggal dunia.
“Beliau itu sempat dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Agustus kemarin, dan akhirnya harus dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif selama dua minggu. Setelah dites lagi, alhamdulillah hasilnya negatif. Bahkan hasilnya tetap negatif setelah dua kali melakukan tes swab. Namun, bapak ternyata tidak kuat dengan penyakit bawaannya. Bapak punya komplikasi jantung, ginjal, diabet. Jadi, itu mungkin yang membuat bapak sulit bertahan,” ujar Devo Khaddafi di rumah duka, Selasa (17/8/2021) dini hari.
Andi Darussalam pernah eksis di dunia sepakbola Tanah Air. Masa kejayaannya ada pada periode 1980-an hingga 2010a-an. Sosok kelahiran Surabaya pada 25 Agustus 1950 itu juga pernah menangani sejumlah klub. Ia pernah menjadi pelatih Arema FC dan PSM Makassar.
Eks manajer timnas Indonesia itu juga pernah menangani Pasukan Garuda saat berkiprah di Piala Asia di Jakarta pada 2007 dan Piala AFF 2010.
Tentu saja, kiprahnya di dunia sepakbola tidak bisa dihitung jari, salah satunya juga pernah menjadi Ketua Badan Liga Indonesia pada 2008. Pada 2011, ia mengundurkan diri dari dunia sepakbola Indonesia. Namun, namanya sempat kembali muncul akibat terseret masalah pengaturan skor di sepakbola Indonesia.