Cedera Eduardo Camavinga di Real Madrid kembali menjadi sorotan setelah gelandang muda asal Prancis itu dikabarkan mengalami masalah pada pergelangan kakinya. Situasi ini tentu menjadi kabar buruk bagi Los Blancos yang tengah mempersiapkan skuad menghadapi jadwal padat usai jeda internasional. Padahal, dalam beberapa pekan terakhir, kondisi Camavinga sempat menunjukkan perkembangan positif dan dirinya diproyeksikan bisa segera comeback di bulan September. Namun, harapan tersebut harus pupus karena cedera yang sempat menghantui musim lalu kini kembali kambuh.
Bagi Real Madrid, absennya Camavinga jelas menjadi kehilangan besar. Pemain berusia 22 tahun itu tidak hanya berperan penting sebagai gelandang bertahan, tetapi juga kerap diandalkan Carlo Ancelotti untuk mengisi berbagai posisi ketika tim membutuhkan fleksibilitas. Musim lalu, ia bahkan sempat dimainkan sebagai bek kiri darurat dan tampil cukup solid. Akan tetapi, intensitas pertandingan dan masalah kebugaran membuatnya beberapa kali masuk ruang perawatan. Kini, rencana kembalinya setelah jeda internasional terpaksa ditunda, dan pihak klub memilih berhati-hati agar cedera tersebut tidak semakin parah.
Perkembangan Kondisi Camavinga
Menurut laporan media Spanyol AS, kondisi Camavinga sebenarnya sudah cukup baik dalam beberapa pekan terakhir. Awalnya, ia hanya menjalani latihan ringan di gym untuk memulihkan kondisi fisik. Seiring waktu, perkembangan positif membuat tim pelatih Real Madrid mengizinkannya berlatih di lapangan. Bahkan, Camavinga sempat bergabung kembali dengan sesi latihan bersama rekan setimnya, memberi harapan besar bahwa ia bisa segera kembali membela Los Blancos.
Namun, kabar baik tersebut ternyata tidak bertahan lama. Dalam salah satu sesi latihan intensitas tinggi, Camavinga merasakan sakit pada pergelangan kakinya. Tim medis segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memastikan bahwa cedera yang sama kembali kambuh. Walaupun tidak termasuk cedera serius, hal ini cukup mengganggu jadwal kembalinya sang gelandang. Madrid pun memutuskan menunda rencana comeback demi menghindari risiko lebih besar.
Cedera yang Menghambat Performa
Camavinga memang dikenal sebagai salah satu talenta terbaik generasi muda Real Madrid. Sejak didatangkan dari Rennes pada 2021, ia berkembang pesat dan menjadi bagian penting dalam rotasi lini tengah. Akan tetapi, masalah cedera berulang membuat konsistensinya belum benar-benar maksimal. Musim lalu, ia sempat absen cukup lama hingga harus melewatkan beberapa laga penting, termasuk Piala Dunia Antarklub.
Situasi ini kembali terulang di awal musim 2025/2026. Padahal, Real Madrid tengah membutuhkan semua pemain inti dalam kondisi bugar untuk menghadapi jadwal yang padat. Carlo Ancelotti dikenal sering memanfaatkan energi muda Camavinga untuk menjaga tempo permainan, terutama saat melakukan rotasi dengan gelandang lain seperti Aurelien Tchouameni, Luka Modric, dan Toni Kroos. Absennya Camavinga jelas membuat variasi lini tengah menjadi terbatas.
Jadwal Madrid yang Padat
Cedera Camavinga datang di saat yang kurang tepat. Setelah jeda internasional, Real Madrid harus melakoni laga berat di La Liga menghadapi Real Sociedad. Setelah itu, mereka langsung berhadapan dengan pertandingan penting di Liga Champions pada pertengahan pekan. Kehadiran pemain dengan mobilitas tinggi seperti Camavinga tentu sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan tim.
Namun, keputusan klub sudah jelas: mereka tidak ingin mengambil risiko dengan memaksakan sang pemain tampil lebih cepat dari jadwal pemulihan. Dengan kompetisi yang masih panjang, Madrid memilih berhati-hati agar Camavinga benar-benar fit sebelum kembali ke lapangan. Strategi ini sekaligus menjadi pelajaran dari pengalaman musim lalu ketika beberapa pemain dipaksakan tampil terlalu cepat setelah cedera dan justru memperburuk kondisi mereka.
Dampak bagi Skuad Carlo Ancelotti
Tanpa Camavinga, Carlo Ancelotti dipastikan akan melakukan rotasi pada sektor gelandang bertahan. Aurelien Tchouameni kemungkinan besar akan mendapatkan menit bermain lebih banyak, sementara Federico Valverde juga bisa ditarik sedikit lebih ke dalam untuk menutup kekosongan. Kehadiran Modric dan Kroos masih menjadi opsi, tetapi faktor usia membuat keduanya tidak bisa terus dipaksakan bermain di level intensitas tinggi.
Selain itu, beberapa laporan menyebutkan Ancelotti mungkin akan mengandalkan Dani Ceballos atau mempromosikan pemain muda dari akademi untuk memperkuat lini tengah. Meski begitu, tidak ada sosok yang benar-benar bisa menggantikan peran unik Camavinga yang lincah, agresif, dan mampu bermain di berbagai posisi. Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi sang pelatih dalam menjaga konsistensi permainan Los Blancos.
