Pertandingan leg kedua perempat final Liga Europa 2024/2025 antara Manchester United dan Lyon menjadi salah satu laga paling menegangkan musim ini. Laga yang digelar di Old Trafford pada Jumat (18/4) dini hari WIB berakhir dengan skor 5-4 untuk kemenangan dramatis Setan Merah.
Manchester United dan Lyon bermain imbang 2-2 dalam waktu normal. Lyon bermain dengan 10 orang sejak menit ke-89. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Di sanalah, semua emosi campur aduk menjadi satu: rasa takut, harapan, hingga keajaiban.
Berikut enam pelajaran penting yang bisa dipetik dari laga penuh ketegangan ini.
1. Teror dari Lyon: Old Trafford Sempat Menjadi Tempat yang Menakutkan
Lyon datang ke Old Trafford dengan semangat juang tinggi. Setelah tertinggal secara agregat, mereka justru tampil percaya diri. Gol dari Corentin Tolisso dan Nicolas Tagliafico membuat agregat berubah menjadi 4-4.
Laga dilanjutkan ke extra time, dan ketegangan meningkat. Ryan Cherki serta Alexandre Lacazette mencetak gol tambahan. MU pun tertinggal 2-4 hingga menit ke-109. Momen ini menjadikan stadion legendaris tersebut seolah berubah menjadi arena penuh kecemasan.
“Old Trafford mulai kosong, dengan cepat. Suasana menjadi sangat suram,” ujar Paul Robinson dari BBC Sport.
2. Daya Juang Manchester United yang Menginspirasi
Meski tertinggal dua gol di babak tambahan waktu, Manchester United tidak menyerah. Momen kebangkitan dimulai ketika Bruno Fernandes mencetak gol penalti di menit ke-114. Dari situ, semangat baru muncul dalam tim.
Kobbie Mainoo menyamakan skor menjadi 4-4, sebelum Harry Maguire menjadi pahlawan di detik akhir dengan gol sundulan dramatis. Comeback ini menunjukkan karakter kuat dalam skuad United, yang sering kali diragukan konsistensinya musim ini.
“Itu bukan cuma keberuntungan, tapi juga keberanian,” kata Rio Ferdinand saat menjadi komentator laga tersebut.
3. Luapan Emosi Andre Onana: Dari Kritik hingga Kebangkitan
Penjaga gawang Andre Onana menjalani beberapa pekan yang sangat berat. Selain blunder pada leg pertama, kehidupan pribadinya juga terguncang. Rumahnya dibobol maling dan keluarganya mendapat ancaman.
Setelah sempat diistirahatkan, Onana kembali tampil di leg kedua. Meski kebobolan empat kali, dia tampil penuh determinasi. Saat gol kemenangan MU terjadi, Onana tampak begitu emosional dan bersyukur.
“Dia memainkan perannya dengan sepenuh hati. Reaksinya saat peluit akhir berbunyi menunjukkan betapa besar tekanan yang ia bawa,” komentar Paul Robinson.
4. Harry Maguire Menjawab Kritik dengan Aksi Menentukan
Nama Harry Maguire dalam beberapa musim terakhir kerap menjadi bahan kritik. Banyak fans yang mempertanyakan kontribusinya. Namun, pada laga melawan Lyon, Maguire menunjukkan sisi terbaiknya.
Saat MU mencari gol di menit akhir, pelatih Ruben Amorim mengambil langkah berani dengan menempatkan Maguire sebagai striker dadakan. Keputusan itu terbukti jitu. Maguire mencetak gol kemenangan di menit ke-120+1 lewat sundulan tajam.
“Dia satu-satunya pemain kami yang punya kemampuan sundulan sekelas itu,” ujar Amorim menjelaskan keputusannya.
5. Casemiro Membuktikan Kualitas Sejati Seorang Pemain Bintang
Performa Casemiro musim ini banyak dipertanyakan. Beberapa pihak bahkan menyebut bahwa sang gelandang asal Brasil telah melewati masa emasnya. Namanya sempat masuk daftar jual pada bursa transfer Januari 2025.
Namun, pada laga melawan Lyon, Casemiro membungkam semua keraguan. Dia berperan dalam tiga dari lima gol MU. Pertama, ia memenangkan penalti yang dieksekusi Bruno Fernandes. Lalu, dia memberikan assist untuk gol Mainoo. Terakhir, umpan silangnya dituntaskan Maguire.
Kelas memang permanen. Casemiro membuktikan dirinya sebagai pemain dengan mental juara.
6. Hanya Tiga Laga Menuju Gelar: Perjalanan Menuju Final Dimulai
Dengan kemenangan dramatis ini, Manchester United memastikan tiket ke babak semifinal Liga Europa. Lawan yang menanti adalah Athletic Bilbao, tim penuh semangat dengan filosofi unik. Leg pertama akan digelar di San Mames pada 1 Mei 2025. Leg kedua akan berlangsung di Old Trafford sepekan setelahnya.
Jika mampu menyingkirkan Bilbao, MU akan melaju ke partai final dan berhadapan dengan pemenang laga Tottenham vs Bodo Glimt. Ini menjadi peluang terbesar Setan Merah untuk meraih satu-satunya trofi musim ini.
Kini, semua mata tertuju pada tiga laga terakhir. Hanya tiga langkah lagi menuju kejayaan Eropa. Namun, seperti yang telah mereka alami saat melawan Lyon, tak ada kemenangan yang mudah.