Saturday, July 26, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisDominasi Pemain Akademi Chelsea di Premier League 2024/2025: Sebuah Fenomena yang Mengejutkan

Dominasi Pemain Akademi Chelsea di Premier League 2024/2025: Sebuah Fenomena yang Mengejutkan

Pemain akademi Chelsea mendominasi panggung Premier League musim 2024/2025 dengan cara yang luar biasa dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Inggris. Fakta ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan sistem pengembangan muda di Cobham, tetapi juga memperlihatkan bagaimana Chelsea kini memanen hasil dari investasi jangka panjang mereka dalam membina talenta lokal. Dalam satu musim, akademi Chelsea berhasil mengirim 20 pemain ke Premier League—jumlah terbanyak di antara semua akademi klub papan atas Inggris.

Tak hanya soal kuantitas, kontribusi mereka juga tercermin dalam statistik waktu bermain. Total 28.524 menit dihabiskan oleh para lulusan akademi Chelsea di lapangan musim ini. Angka ini menjadikan mereka sebagai penyumbang waktu bermain tertinggi untuk pemain akademi dibandingkan klub lainnya. Bahkan Manchester City yang berada di posisi kedua hanya mencatatkan sekitar 5.000 menit lebih sedikit.

- Advertisement -
asia9QQ

Dominasi ini menunjukkan bahwa Chelsea tidak lagi sekadar menjadi klub pembeli pemain bintang. Kini, mereka juga menjadi penghasil talenta elit yang mampu bersaing di level tertinggi. Lalu, siapa saja pemain tersebut? Dan bagaimana perbandingannya dengan akademi lain? Simak ulasan lengkap berikut ini.


Kontribusi Pemain Akademi Chelsea di Premier League

Tiga nama yang langsung mencolok dari skuad utama Chelsea adalah Reece James, Levi Colwill, dan Trevoh Chalobah. Ketiganya berperan penting dalam membawa The Blues kembali ke Liga Champions musim depan. Mereka bukan hanya pelapis, tetapi pilar utama dalam strategi pelatih Enzo Maresca.

Lebih dari itu, sejumlah pemain lain juga menyebar ke berbagai klub Premier League dengan kontribusi signifikan. Marc Guehi tampil solid bersama Crystal Palace, Dominic Solanke menjadi striker andalan di Tottenham Hotspur, sementara Ian Maatsen mencuri perhatian bersama Aston Villa. Masing-masing dari mereka mencatatkan lebih dari 1.000 menit bermain.

Yang unik, Michael Golding juga mencatatkan rekor sebagai pemain akademi dengan waktu bermain tersingkat musim ini—45 detik untuk Leicester City. Meski singkat, itu tetap menjadi simbol betapa luasnya jangkauan pengaruh akademi Chelsea di liga.


Performa Akademi dari Klub-Klub Rival

Jika dibandingkan, akademi Manchester City menempati posisi kedua dengan 18 pemain tampil di Premier League musim ini. Namun dalam hal menit bermain, mereka masih tertinggal cukup jauh dari Chelsea.

Manchester United tahun ini mengalami penurunan. Meski Alejandro Garnacho dan Marcus Rashford tetap menjadi andalan, penjualan Scott McTominay ke Napoli turut memengaruhi total kontribusi akademi Setan Merah. Secara total, mereka mencatat 15,2% menit bermain dari produk akademi.

Di sisi lain, Arsenal menunjukkan peningkatan signifikan berkat Ethan Nwaneri dan Myles Lewis-Skelly. Kontribusi akademi mereka nyaris dua kali lipat dibanding musim sebelumnya, mengindikasikan perubahan arah yang lebih fokus pada pengembangan pemain muda.

Liverpool juga tak mau kalah, dengan memberikan 16,7% menit bermain untuk pemain jebolan akademinya. Trent Alexander-Arnold, Curtis Jones, dan Caoimhin Kelleher menjadi nama-nama yang membawa prestise tersendiri bagi Kirkby Academy.


Fakta-Fakta Tambahan yang Menarik

Sebagian besar klub dari kelompok “big six” memberikan kontribusi signifikan untuk pemain akademi mereka. Hanya Tottenham Hotspur yang mencatat persentase menit bermain di bawah 10%, menjadikan mereka sebagai yang terendah di antara klub-klub besar.

Brentford, yang biasanya dikenal dengan sistem rekrutmen cerdasnya, justru berada di peringkat kedua terbawah dalam hal kontribusi akademi. Hanya Ryan Trevitt yang sempat bermain—dan itu pun hanya selama 8 menit.

Sementara itu, Wolverhampton Wanderers menorehkan rekor negatif sebagai satu-satunya klub yang tidak memainkan satupun pemain dari akademi mereka sepanjang musim, meskipun beberapa di antaranya sempat masuk dalam daftar susunan pemain cadangan.


Warisan Sukses dari Era Roman Abramovich

Keberhasilan akademi Chelsea dalam beberapa musim terakhir tidak lepas dari fondasi yang dibangun pada era Roman Abramovich. Sejak awal 2000-an, Chelsea secara serius membangun akademi yang kini dikenal sebagai salah satu terbaik di dunia. Investasi di fasilitas pelatihan, sistem scouting, hingga pengembangan personal pemain muda telah membuahkan hasil.

Kini, di bawah kepemilikan Todd Boehly dan Clearlake Capital, filosofi itu tetap dipertahankan. Bahkan, keduanya telah menegaskan komitmen untuk terus memperkuat peran akademi dalam strategi jangka panjang klub.

Dengan sistem yang matang dan pipeline talenta yang terus berjalan, Chelsea tidak hanya akan terus menghasilkan pemain berkualitas untuk skuad utama, tetapi juga untuk pasar Eropa yang lebih luas. Ini menjadi nilai tambah besar, terutama di tengah aturan ketat Financial Fair Play yang mengharuskan klub lebih mandiri secara finansial.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments