Wednesday, October 1, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisDesakan Pemecatan Ruben Amorim di Manchester United: Krisis Identitas dan Tuntutan Perubahan...

Desakan Pemecatan Ruben Amorim di Manchester United: Krisis Identitas dan Tuntutan Perubahan Arah

Desakan pemecatan Ruben Amorim di Manchester United semakin kencang terdengar setelah hasil buruk kembali menimpa Setan Merah. Kekalahan dari Brentford pada lanjutan Premier League akhir pekan lalu menambah daftar panjang catatan negatif yang diraih klub di bawah asuhan pelatih asal Portugal tersebut. Hingga kini, Amorim sudah mencatat 17 kekalahan dari 33 pertandingan sejak ditunjuk pada November 2024. Angka ini jelas membuat kesabaran publik Old Trafford mulai menipis, apalagi United belum sekalipun mampu meraih dua kemenangan beruntun di liga sejak kedatangannya.

Laga melawan Brentford sendiri berlangsung penuh kekecewaan bagi suporter Manchester United. Igor Thiago sukses menggandakan keunggulan tim tuan rumah hanya dalam 20 menit pertama. United sempat memperkecil kedudukan melalui gol perdana Benjamin Sesko di Premier League, tetapi peluang emas lewat titik putih gagal dimaksimalkan Bruno Fernandes. Malapetaka bertambah saat Mathias Jensen mencetak gol di menit ke-95, memastikan kemenangan Brentford dan memperburuk posisi United di klasemen. Kekalahan ini semakin mempertegas kesan bahwa proyek Amorim mulai kehilangan arah yang jelas.

- Advertisement -
asia9QQ

Joe Cole Desak Manchester United Lakukan Perubahan

Kritik tajam terhadap kinerja Amorim juga datang dari mantan gelandang Chelsea, Joe Cole. Dalam ulasannya di TNT Sports, Cole menegaskan bahwa Manchester United membutuhkan arah baru, bukan hanya di lapangan tetapi juga dalam budaya klub. Menurutnya, seragam merah United membawa beban sejarah dan ekspektasi besar, sehingga manajer harus mampu menciptakan harmoni di dalam skuad.

“Ini tentang harmoni di seluruh klub,” ungkap Cole. “Tugas utama seorang manajer adalah mengembalikan keseimbangan, menyegarkan budaya, dan menyatukan pemain, dewan, serta suporter. Tanpa itu, Manchester United akan terus berjalan di tempat.”

Cole bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa pergantian manajer adalah solusi terbaik. Ia menyebut Amorim sebagai pelatih muda yang berbakat, tetapi menilai kombinasi situasi saat ini di Old Trafford tidak memberikan hasil yang diharapkan. “Ya, saya pikir sudah waktunya. MU butuh sesuatu yang berbeda,” tegasnya.

Tekanan Meningkat, Manajemen Masih Beri Dukungan

Meski kritik terus berdatangan, pihak manajemen Manchester United sejauh ini masih memberikan dukungan kepada Amorim. Faktor finansial diyakini menjadi salah satu alasan utama. Memutus kontrak Amorim di tengah musim akan menelan biaya kompensasi yang besar, dan hal tersebut bisa menimbulkan konsekuensi serius bagi stabilitas keuangan klub.

Namun, keputusan mempertahankan Amorim tidak serta-merta mengurangi tekanan yang ia hadapi. Suporter semakin vokal menyuarakan ketidakpuasan, apalagi setelah United tampil inkonsisten di liga. Beberapa pihak menilai bahwa mempertahankan Amorim terlalu lama bisa memperburuk kondisi tim dan merusak target jangka panjang klub.

Jadwal Berat Menanti Amorim dan Manchester United

Amorim kini harus segera mencari solusi agar Manchester United bisa bangkit. Laga berikutnya menghadapi Sunderland di Old Trafford pada 4 Oktober 2025 dianggap sebagai ujian awal untuk mengembalikan kepercayaan publik. Namun, tantangan yang lebih berat menanti tidak lama setelah itu. Pada 19 Oktober, United akan bertandang ke Anfield untuk menghadapi Liverpool, pertandingan yang selalu sarat gengsi dan penuh tekanan.

Jika hasil buruk kembali terulang, desakan pemecatan bisa semakin tidak terbendung. Apalagi, lawan-lawan berikutnya dalam kalender Premier League sebagian besar merupakan tim yang berada di papan atas klasemen. Tanpa perubahan signifikan dalam permainan, sulit membayangkan United bisa keluar dari periode sulit ini.

Krisis Identitas di Old Trafford

Masalah utama Manchester United di bawah Amorim bukan hanya soal hasil, melainkan juga krisis identitas. United terlihat kehilangan gaya bermain yang jelas, sering kali tidak konsisten antara menyerang agresif dan bertahan pasif. Hal ini membuat tim tampak tidak memiliki arah yang pasti.

Sementara itu, pemain-pemain kunci seperti Bruno Fernandes dan Marcus Rashford terlihat frustrasi karena kurangnya koordinasi dalam strategi permainan. Bahkan, perekrutan pemain baru musim panas lalu seperti Benjamin Sesko belum sepenuhnya mampu membawa perubahan berarti. Situasi ini semakin menunjukkan bahwa proyek Amorim membutuhkan evaluasi mendalam, baik dari sisi taktik maupun manajemen tim.

Desakan untuk Manchester United memecat Ruben Amorim semakin kuat seiring dengan performa buruk dan krisis identitas yang melanda tim. Meski manajemen masih memberikan dukungan, jadwal berat yang menanti bisa menjadi titik balik penting dalam menentukan masa depan Amorim di Old Trafford. Publik kini menunggu apakah United akan berani mengambil keputusan besar, atau tetap bertahan dengan proyek yang kian dipertanyakan arahnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments