Friday, October 3, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaDeretan Pemain Termuda dan Tertua di Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia...

Deretan Pemain Termuda dan Tertua di Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia kembali menjadi sorotan jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pemain termuda dan tertua di skuad Timnas Indonesia menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan publik, terutama setelah pelatih Patrick Kluivert resmi mengumumkan daftar 30 nama yang dibawa untuk menghadapi laga krusial. Keseimbangan antara pemain muda dan berpengalaman di skuad Garuda menjadi hal menarik untuk dikaji lebih dalam.

Awalnya, Kluivert hanya memanggil 28 pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia. Namun, menjelang keberangkatan, dua nama tambahan ikut dipanggil, yakni Nadeo Argawinata serta Reza Arya Pratama. Keduanya menambah kedalaman skuad, khususnya di sektor penjaga gawang yang kini dihuni lima pemain. Dengan begitu, daftar resmi kini dihuni 30 pemain.

- Advertisement -
asia9QQ

Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober 2025 dan Irak pada 11 Oktober 2025. Dua pertandingan penting itu akan berlangsung di King Saud University Stadium, Riyadh. Lawan yang dihadapi tentu bukan tim sembarangan, sehingga kombinasi pengalaman pemain senior dan energi muda menjadi senjata utama. Di antara 30 nama yang dipanggil, ada sosok paling muda, Mauro Zijlstra, dan pemain paling senior, Stefano Lilipaly.

Mauro Zijlstra

Mauro Zijlstra menjadi wajah termuda dalam skuad Timnas Indonesia kali ini. Pemain berusia 20 tahun itu lahir pada 9 November 2004 dan saat ini memperkuat FC Volendam di Belanda. Meski baru merintis karier di level internasional, kehadirannya memberi warna baru bagi lini depan Timnas Indonesia.

Zijlstra sudah mengoleksi dua caps bersama Skuad Garuda. Debutnya tercatat pada 9 Mei 2025 di bawah asuhan Patrick Kluivert. Pada saat itu, ia turun ke lapangan saat berusia 20 tahun 9 bulan 27 hari. Meski pengalaman masih minim, potensi Zijlstra dianggap sangat besar untuk menjadi penyerang masa depan Indonesia.

Posturnya yang menjulang hingga 188 cm memberi keuntungan tersendiri di lini depan. Ia dikenal memiliki ketajaman, naluri gol tinggi, serta kualitas finishing yang matang. Heading menjadi salah satu senjata andalannya, ditambah kemampuan menempatkan posisi dengan baik. Kehadiran Zijlstra juga memungkinkan Kluivert memiliki variasi serangan, terutama jika membutuhkan target man dengan kekuatan fisik.

Performa Zijlstra tentu akan terus dipantau dalam kualifikasi kali ini. Meski bersaing dengan striker lain yang lebih berpengalaman, kesempatan tampil di laga internasional melawan Arab Saudi dan Irak akan menjadi batu loncatan berharga bagi dirinya.

Stefano Lilipaly

Di sisi lain, Timnas Indonesia juga memiliki pemain paling berpengalaman sekaligus paling senior, yakni Stefano Lilipaly. Pemain kelahiran Belanda itu kini berusia 35 tahun dan masih menjadi bagian penting dalam rencana Patrick Kluivert. Lilipaly, yang kini memperkuat Dewa United, dikenal sebagai gelandang serba bisa yang masih konsisten meski usianya tak lagi muda.

Lilipaly sudah mengoleksi 34 penampilan bersama Timnas Indonesia, dengan catatan dua gol dan enam assist. Debutnya bersama Skuad Garuda terjadi pada 14 Agustus 2013 saat Indonesia ditangani Jacksen F. Tiago. Kala itu, ia turun di usia 23 tahun 7 bulan 4 hari.

Pengalaman panjang membuat Lilipaly menjadi salah satu pemain kunci dalam mengatur ritme permainan. Ia mampu beroperasi sebagai gelandang serang, winger, hingga false nine. Akurasi tendangan jarak jauh dan visi permainan menjadi kelebihan utama. Meski usia 35 tahun kerap dianggap sebagai fase senja karier pesepak bola, Lilipaly tetap tampil bertenaga dan mampu menjaga stamina sepanjang pertandingan.

Kehadiran Lilipaly jelas memberikan keseimbangan di lini tengah. Ia tidak hanya berperan sebagai pengatur serangan, tetapi juga mentor bagi pemain muda yang baru merintis karier di level internasional. Kombinasi antara pengalamannya dan semangat generasi muda seperti Mauro Zijlstra diharapkan menjadi formula ampuh menghadapi lawan tangguh.

Perpaduan Pemain Senior dan Muda Jadi Senjata Garuda

Perpaduan pemain senior dan muda memang menjadi ciri khas skuad Timnas Indonesia di bawah Patrick Kluivert. Sosok-sosok muda seperti Zijlstra, Marselino Ferdinan, dan Pratama Arhan menjadi motor energi baru. Sementara itu, kehadiran pemain senior seperti Lilipaly, Jordi Amat, dan Fachruddin Aryanto memberikan kestabilan mental di dalam lapangan.

Dalam laga melawan Arab Saudi dan Irak, Timnas Indonesia tentu membutuhkan keseimbangan tersebut. Lawan yang dihadapi memiliki materi pemain berkualitas dan pengalaman panjang di level internasional. Dengan demikian, peran pemain muda sebagai tenaga baru dan pemain senior sebagai pengendali ritme akan menjadi faktor penentu.

Publik tentu menaruh harapan besar pada keberhasilan skuad Garuda dalam babak ini. Lolos ke putaran berikutnya akan menjadi catatan sejarah baru bagi sepak bola Indonesia. Kehadiran pemain termuda dan tertua dalam satu skuad menjadi bukti bahwa regenerasi berjalan seimbang. Di satu sisi, masa depan dipersiapkan melalui talenta muda, sementara di sisi lain pengalaman senior tetap dijaga sebagai fondasi kokoh.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments