Cristiano Ronaldo dikenal sebagai mesin gol andal yang telah menaklukkan berbagai kompetisi elit di dunia. Dengan rekor lebih dari 850 gol sepanjang kariernya, megabintang asal Portugal ini menjadi salah satu pemain paling produktif sepanjang masa. Target pribadinya untuk mencapai 1.000 gol juga bukan sekadar ambisi kosong—melihat konsistensinya di lapangan, hal itu sangat mungkin terwujud.
Namun, meskipun dominan di hampir setiap klub yang ia bela, ada sejumlah pelatih yang tak mendapat kontribusi gol besar dari Ronaldo. Dalam beberapa kasus, ketidaksesuaian taktik dan masa kerja yang singkat menjadi alasan utama minimnya produktivitas sang pemain. Bahkan ada yang hanya mendapat tiga gol atau kurang dari Ronaldo selama masa kepelatihan mereka.
Berikut adalah enam pelatih yang pernah menangani Cristiano Ronaldo namun gagal memaksimalkan kontribusinya secara maksimal, dengan catatan gol yang tak pernah menembus angka dua digit.
Laszlo Boloni
Laszlo Boloni adalah sosok yang memberi kesempatan debut profesional kepada Ronaldo di Sporting CP. Ia memimpin tim dari Juli 2001 hingga Juni 2003, periode krusial dalam perkembangan awal Ronaldo sebagai pemain muda. Meski hanya sempat merasakan lima gol dari kaki Ronaldo, Boloni memiliki peran penting dalam membuka pintu menuju karier besar sang pemain.
Pada musim 2002/2003, Ronaldo mencetak lima gol bersama Sporting Lisbon. Performa tersebut cukup untuk menarik perhatian pemandu bakat Manchester United. Tak lama kemudian, Ronaldo pun hijrah ke Inggris dan mengubah jalan hidupnya selamanya. Meskipun tidak berbuah banyak gol, Boloni adalah arsitek awal dari lahirnya megabintang dunia.
Ole Gunnar Solskjaer
Saat Ronaldo kembali ke Manchester United pada tahun 2021, Ole Gunnar Solskjaer berada di kursi manajer. Meski hanya menangani Ronaldo dalam 13 pertandingan, Solskjaer berhasil menyaksikan sembilan gol dari pemain berusia 36 tahun itu. Rata-rata golnya hampir satu per pertandingan, angka yang sangat impresif.
Sayangnya, kerja sama ini tidak berlangsung lama. Solskjaer dipecat beberapa pekan setelah Ronaldo datang, menyisakan potensi besar yang tak sempat terealisasi sepenuhnya. Namun, meski singkat, periode ini menunjukkan bahwa Ronaldo tetap tajam meski usia tak lagi muda.
Michael Carrick
Michael Carrick mengambil alih tim sebagai pelatih interim pasca kepergian Solskjaer. Ia hanya bertugas dalam tiga pertandingan, namun Ronaldo tetap menunjukkan taringnya. Dalam kurun tersebut, Ronaldo mencetak gol ke gawang Villarreal di Liga Champions dan dua gol melawan Arsenal di Premier League.
Carrick memang tidak memiliki waktu untuk membangun fondasi taktik bersama Ronaldo. Namun ia tetap memberi ruang kepada sang superstar untuk tampil maksimal. Gol-gol tersebut menjadi kontribusi penting dalam periode transisi tim yang sedang goyah saat itu.
Erik ten Hag
Erik ten Hag menjadi pelatih permanen yang menggantikan para interim sebelumnya. Sayangnya, masa kerja Ronaldo di bawah Ten Hag diwarnai konflik internal yang mempengaruhi performa di lapangan. Dalam 16 laga bersama sang manajer asal Belanda, Ronaldo hanya mampu mencetak tiga gol.
Ten Hag diketahui tak segan mengkritik sikap Ronaldo, yang dianggap tidak sejalan dengan filosofi tim. Ketegangan ini akhirnya berujung pada pemutusan kontrak sang pemain dengan Manchester United. Sebuah kisah yang memperlihatkan bahwa hubungan antara pemain dan pelatih yang tidak harmonis bisa berdampak besar pada performa.
Dinko Jelicic
Dinko Jelicic menjabat sebagai pelatih sementara di Al Nassr pada musim 2023/2024. Dalam delapan pertandingan yang ia jalani, Ronaldo tampil tujuh kali dan mencetak tiga gol. Meskipun bukan angka yang mengesankan, kontribusi tersebut tetap berarti dalam perjuangan Al Nassr di kompetisi domestik.
Jelicic tidak banyak dikenal secara global. Namun ia tetap memberikan ruang bagi Ronaldo untuk menunjukkan kualitasnya. Sayangnya, statusnya sebagai pelatih sementara membuatnya sulit membangun hubungan jangka panjang dengan para pemain bintang.
Vitor Severino
Vitor Severino merupakan pelatih sementara Al Nassr yang hanya mendampingi Ronaldo dalam dua laga. Pada laga pertamanya, Ronaldo mencetak satu gol sekaligus mendapat kartu kuning dalam kemenangan 3-2 atas Al-Okhdood. Itu menjadi satu-satunya gol Ronaldo di bawah asuhan Severino.
Keterbatasan jumlah pertandingan membuat pengaruh Severino terhadap Ronaldo nyaris tidak terasa. Namun ia tetap tercatat dalam perjalanan karier Ronaldo sebagai pelatih yang memberi kesempatan meskipun dalam waktu yang sangat terbatas.