Persib Bandung kembali mencatatkan sejarah manis dengan mempertahankan gelar juara BRI Liga 1 musim 2024/2025. Keberhasilan ini tidak hanya mencatatkan nama Persib sebagai tim elite di Tanah Air, tetapi juga memberikan momen emosional bagi para pemain, termasuk sang gelandang senior, Dedi Kusnandar.
Dedi yang sudah lama membela Persib mengaku sempat tidak percaya dengan capaian tersebut. Momen ketika Persib resmi mengunci gelar terjadi setelah laga dramatis antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya. Dalam laga itu, Persebaya sempat unggul 3-1. Namun, Persik berhasil menyamakan kedudukan di akhir pertandingan.
Hasil imbang itu cukup untuk memastikan Persib menjadi juara, bahkan sebelum musim selesai sepenuhnya. Tiga pertandingan tersisa tidak lagi berpengaruh terhadap posisi puncak klasemen yang kini sudah diamankan oleh Maung Bandung.
Drama Penentuan Gelar: Ketegangan Hingga Detik Terakhir
Pekan ke-31 menjadi titik balik penting dalam penentuan juara BRI Liga 1 musim ini. Persebaya yang unggul dua gol lebih dulu nyaris membuat pesta juara Persib tertunda. Namun, gol penyeimbang dari Persik Kediri menjadi momen yang menentukan arah perburuan gelar.
Dedi Kusnandar mengungkapkan bahwa dirinya dan rekan setim sempat tidak percaya. “Tadi teman-teman lihat sendiri, awalnya sempat tidak percaya. Tapi itulah sepak bola yang kami lihat selama 90 menit,” ucapnya dalam wawancara setelah pertandingan.
Ia menambahkan bahwa gol penyeimbang dari Persik terasa seperti hadiah. Sebab hal itu membuat mereka bisa melakukan selebrasi lebih awal meski musim belum benar-benar berakhir. “Kami tetap harus bersyukur dan fokus menyelesaikan tiga laga tersisa dengan baik,” imbuh Dedi.
Dedi Kusnandar: Tidak Menyangka Bisa Juara Dua Kali Beruntun
Kemenangan beruntun yang diraih Persib tentu bukan pencapaian biasa. Apalagi untuk pemain seperti Dedi Kusnandar, yang akrab disapa Dado, ini adalah kali pertama ia merasakan atmosfer back to back champion sepanjang kariernya di sepak bola profesional.
Menurut Dedi, ini menjadi momen istimewa yang tak terlupakan. “Ya, ini pasti pengalaman pertama dalam situasi seperti ini. Kami sangat menikmati dan alhamdulillah, ini pengalaman luar biasa,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Dedi bahkan menyebutkan bahwa ia belum sempat memikirkan nazar atau janji tertentu. Hal itu karena ia sendiri masih belum sepenuhnya menyadari bahwa timnya benar-benar berhasil meraih gelar dua kali berturut-turut. “Sampai saat ini belum terpikir soal nazar. Sekarang saya masih tidak percaya bisa juara dua musim berturut-turut,” katanya.
Peran Dukungan Bobotoh dan Keluarga Besar Persib
Keberhasilan Persib mempertahankan gelar tentu bukan hanya kerja keras para pemain di lapangan. Dedi menekankan bahwa faktor kekompakan tim menjadi salah satu kunci utama sukses ini. Ia menyebut kekeluargaan yang kuat di dalam tim sebagai fondasi yang membawa mereka ke puncak prestasi.
Menurutnya, dari awal musim, semangat kebersamaan sudah terasa. “Kita tahu dari awal musim, yang penting adalah kekeluargaan. Tim ini sangat kompak. Dari pemain, ofisial, pelatih, hingga manajemen, semuanya luar biasa,” ujarnya.
Tak lupa, ia memberikan apresiasi tinggi kepada para suporter Persib, Bobotoh. Dado menyebut dukungan Bobotoh sebagai salah satu sumber semangat terbesar bagi tim. “Terima kasih buat semua Bobotoh yang terus mendukung kami. Tahun ini luar biasa. Sekarang saatnya kami merayakan dan menikmati momen ini,” tutupnya dengan penuh rasa syukur.
Momen Selebrasi yang Tak Terlupakan bagi Maung Bandung
Setelah kemenangan resmi diumumkan, para pemain dan staf pelatih Persib langsung melakukan selebrasi di ruang ganti. Euforia begitu terasa. Para pemain tampak larut dalam suasana suka cita yang sangat istimewa. Bagi Dedi Kusnandar, momen seperti ini menjadi bahan cerita berharga yang akan terus ia kenang sepanjang hidupnya.
Tidak banyak pemain yang bisa meraih gelar juara dua musim berturut-turut. Dan lebih sedikit lagi yang bisa melakukannya bersama klub besar seperti Persib Bandung. Karena itu, pencapaian ini tentu menjadi puncak dari dedikasi dan loyalitas Dedi selama membela tim kebanggaan Jawa Barat tersebut.
Dengan tiga pertandingan tersisa, Persib tetap akan menjalani laga dengan profesional. Mereka tak ingin lengah. Fokus tetap dijaga agar musim ini ditutup dengan prestasi maksimal. Dan Dedi, bersama rekan-rekan setim, bertekad untuk mempersembahkan penampilan terbaik hingga pekan terakhir.