David Luiz kembali ke Eropa dan resmi bergabung dengan Pafos FC, klub asal Siprus yang sedang berjuang di kualifikasi Liga Champions. Kepindahan ini menjadi sorotan karena terjadi saat Luiz telah menginjak usia 38 tahun, usia yang tidak muda lagi dalam dunia sepak bola profesional.
Kepindahan David Luiz ke Pafos FC mengagetkan banyak kalangan. Sebelumnya, ia diketahui mengakhiri kontraknya dengan Fortaleza, klub asal Brasil, pada awal Agustus 2025. Hanya dalam dua hari setelah menjadi pemain bebas transfer, Luiz langsung mendapatkan kontrak baru bersama Pafos FC yang berdurasi hingga tahun 2027. Klub Siprus tersebut menyebut rekrutan ini sebagai langkah paling monumental dalam sejarah klub mereka.
Luiz membawa serta pengalaman segudang dari petualangannya bersama Chelsea, Paris Saint-Germain, dan Arsenal. Tak hanya itu, kehadirannya juga diyakini dapat mengangkat pamor sepak bola Siprus di mata dunia. Saat ini, Pafos FC tengah berjuang dalam babak kualifikasi Liga Champions setelah menyingkirkan Maccabi Tel Aviv dan akan menghadapi Dynamo Kyiv di putaran selanjutnya.
Langkah Bersejarah bagi Sepak Bola Siprus
Pafos FC tidak menyembunyikan rasa bangga mereka usai berhasil merekrut bek veteran David Luiz. Dalam pernyataan resminya, klub menggambarkan transfer ini sebagai momentum yang akan dikenang selamanya dalam sejarah sepak bola Siprus.
“Ini adalah momen monumental dalam sejarah kami, serta langkah besar bagi sepak bola nasional. David Luiz adalah sosok yang telah menginjakkan kaki di panggung tertinggi Eropa dan Brasil,” tulis klub dalam siaran persnya.
Dengan kontrak berdurasi dua tahun, Luiz bukan hanya diharapkan memperkuat lini belakang Pafos FC, tetapi juga menjadi pemimpin dan panutan di ruang ganti. Pafos berharap, dengan hadirnya Luiz, peluang mereka untuk menembus fase grup Liga Champions dapat meningkat signifikan.
Perjalanan Karier David Luiz yang Gemilang
David Luiz memulai karier profesionalnya di tanah kelahirannya, Brasil, bersama klub Vitoria. Tahun 2007, ia pindah ke Eropa untuk bergabung dengan Benfica. Di klub asal Portugal ini, Luiz tampil cemerlang dan mencatat lebih dari 130 pertandingan. Ia dikenal karena teknik bermainnya yang bagus serta visi bermain yang tajam untuk seorang bek tengah.
Pada 2011, Luiz pindah ke Chelsea dan menjadi bagian dari era keemasan klub London tersebut. Salah satu momen paling dikenang adalah keberhasilannya membawa Chelsea menjuarai Liga Champions musim 2011/2012. Selain itu, ia juga sukses meraih gelar Liga Europa dan Piala FA bersama The Blues.
Karier Luiz berlanjut ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2014. Di sana, ia menambah koleksi trofi dengan dua gelar Ligue 1 dan berbagai trofi domestik lainnya. Setelah dua musim, Luiz kembali ke Chelsea dan turut memenangkan Premier League musim 2016/2017.
Secara keseluruhan, Luiz tampil dalam 248 pertandingan bersama Chelsea dalam dua periode berbeda. Catatan tersebut membuatnya dikenang sebagai salah satu bek ikonik dalam sejarah klub.
Babak Baru: Dari Arsenal, Brasil, hingga Siprus
Setelah sukses bersama Chelsea dan PSG, Luiz memutuskan untuk hijrah ke Arsenal pada tahun 2019. Di sana, ia membantu The Gunners menjuarai Piala FA. Meski begitu, Luiz sempat mengkritik kurangnya ambisi Arsenal jika dibandingkan dengan mantan klubnya, Chelsea.
Pada tahun 2021, Luiz pulang kampung dan bergabung dengan Flamengo. Selama dua tahun di klub tersebut, Luiz tetap menunjukkan performa yang stabil meski usianya semakin bertambah. Setelah itu, ia melanjutkan kariernya di Fortaleza pada awal 2025, namun hanya bertahan selama tujuh bulan sebelum memutus kontrak dengan kesepakatan bersama.
Kini, Luiz siap memulai babak baru bersama Pafos FC. Meski usianya tak lagi muda, bek flamboyan ini membawa harapan baru bagi sepak bola Siprus. Ia diharapkan menjadi fondasi kokoh di lini pertahanan sekaligus memberi pengalaman berharga bagi para pemain muda di skuad Pafos FC.
Harapan Pafos FC: Pengalaman Luiz sebagai Kunci
Kehadiran David Luiz di Pafos FC bukan hanya sekadar transfer untuk mendongkrak popularitas. Klub ini benar-benar melihat Luiz sebagai elemen penting dalam proyek besar mereka. Target utama Pafos adalah lolos ke fase grup Liga Champions dan tampil kompetitif di level tertinggi Eropa.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di kompetisi elite seperti Premier League, Ligue 1, dan Liga Champions, Luiz bisa menjadi sosok yang tepat untuk memimpin Pafos dalam menghadapi tantangan berat. Kombinasi antara kualitas teknis, kepemimpinan, dan mentalitas juara yang dimilikinya bisa menjadi nilai tambah besar untuk klub yang masih berkembang ini.
