Pertandingan Manchester City kontra Bayer Leverkusen dalam lanjutan Liga Champions kembali menghadirkan sorotan besar. Duel ini mempertemukan dua tim yang sedang berada pada jalur berbeda, meski keduanya sama-sama membawa kepentingan penting. City bertanding di Etihad Stadium dengan mental yang masih terguncang setelah tumbang dari Newcastle United di Liga Inggris. Karena itu, mereka membutuhkan kemenangan sebagai langkah untuk merestorasi kepercayaan diri.
Di sisi lain, Leverkusen justru datang dengan optimisme. Mereka menunjukkan perkembangan besar sejak berada di bawah tangan Kasper Hjulmand. Bahkan, performa positif itu membuka peluang bagi mereka untuk menciptakan kejutan besar di tanah Inggris. Selain itu, pertemuan ini juga dihiasi sederet fakta menarik yang memperlihatkan betapa panasnya laga kali ini.
Etihad Stadium: Kuburan Bagi Wakil Jerman
Etihad Stadium telah lama menjadi tempat yang sangat tidak ramah bagi tim tamu, terutama bagi klub asal Bundesliga. Bukan hanya karena atmosfernya, tetapi juga karena konsistensi Manchester City saat tampil di kandang sendiri. Most importantly, statistik menunjukkan dominasi yang sulit dibantah.
City tidak terkalahkan dalam 23 laga kandang terakhir mereka di Liga Champions. Di periode itu, mereka mengemas 20 kemenangan dan hanya tiga hasil imbang. Kondisi ini menggambarkan betapa solidnya pasukan Pep Guardiola ketika tampil di hadapan pendukung sendiri.
Selain rekor tersebut, City juga selalu mencetak minimal dua gol dalam tujuh kemenangan kandang terakhirnya. Karena itu, ancaman mereka semakin nyata ketika lawan tidak mampu menahan gempuran sejak menit awal. Momentum ini menjadi alasan kuat mengapa tim Jerman kerap kesulitan di Etihad.
Lebih jauh lagi, City menyapu bersih 12 kemenangan kandang terakhir atas tim-tim Jerman. Mereka hanya kalah sekali dalam 24 pertemuan terakhir melawan klub Bundesliga. Catatan tersebut menunjukkan superioritas yang tidak bisa dianggap enteng. Oleh sebab itu, Leverkusen harus mempersiapkan mental dan strategi ekstra berlapis jika ingin pulang dengan hasil positif.
Erling Haaland: Mesin Gol dengan Hobi Menyakiti Tim Jerman
Erling Haaland bukan hanya sekadar striker tajam. Ia merupakan pemain yang memiliki catatan istimewa setiap kali berhadapan dengan klub Jerman. Fakta ini jelas menjadi ancaman terbesar bagi lini belakang Leverkusen.
Haaland telah mencetak 10 gol dalam sembilan laga Liga Champions melawan klub Jerman. Angka tersebut bahkan lebih baik dibandingkan produktivitasnya saat menghadapi wakil Spanyol. Selain itu, striker Norwegia ini juga konsisten mencetak gol dalam lima laga Liga Champions terakhirnya.
Produktivitas Haaland semakin terlihat ketika meninjau rekornya di ajang Eropa secara keseluruhan. Ia sudah mengoleksi 38 gol dalam 34 pertandingan fase grup dan fase gugur. Catatan ini menegaskan bahwa ia selalu menjadi momok bagi lawan yang tidak mampu mengekang pergerakannya sejak early game.
Bagi Leverkusen, menghentikan Haaland merupakan syarat utama untuk menjaga peluang mereka. However, jika mereka terlalu fokus pada Haaland, City memiliki banyak opsi lain yang bisa mematikan.
Leverkusen: Performa Baru, Rekor Lama yang Menghantui
Leverkusen datang ke Manchester dengan wajah baru. Perubahan pelatih berdampak signifikan pada permainan mereka. Tujuh kemenangan dalam sembilan laga terakhir jadi bukti bahwa tim ini berada dalam jalur yang benar.
Meskipun begitu, sejarah tidak berada di pihak mereka. Leverkusen hanya meraih satu kemenangan dalam 12 laga tandang ke Inggris. Mereka kalah delapan kali dan hanya mengantongi tiga hasil imbang. Bahkan, satu-satunya kemenangan di Inggris tercipta saat menghadapi Tottenham pada musim 2016/17. Therefore, tantangan ini cukup besar bagi mereka.
Walaupun begitu, Leverkusen kini hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk membukukan 50 kemenangan sepanjang perjalanan mereka di Liga Champions. Target itu tentu saja menjadi motivasi tambahan saat tampil menghadapi City.
Pertemuan Perdana dan Statistik yang Menggambarkan Duel Seru
Pertandingan ini akan menjadi pertemuan resmi pertama antara Manchester City dan Bayer Leverkusen. Namun, ketiadaan sejarah head-to-head tidak membuat laga ini kehilangan tensi. Justru, statistik kedua tim membuka peluang terjadinya pertandingan penuh gol.
City mencetak gol dalam 31 dari 33 pertandingan Eropa terakhir. Sementara itu, Leverkusen baru saja mengakhiri lima laga tanpa kemenangan setelah menumbangkan Benfica. City pun telah mencatatkan 297 gol di Liga Champions sejak pertama kali tampil di kompetisi ini.
Dengan semua data tersebut, pertemuan ini sangat mungkin menghadirkan duel yang agresif, cepat, dan penuh tekanan dari kedua sisi. Karena itu, laga ini layak jadi salah satu pertandingan paling menarik di pekan ini.






