Deretan pemain sepak bola berpengalaman yang masih aktif di kompetisi Liga Indonesia memberikan warna tersendiri pada musim ini. Meskipun usia mereka telah memasuki masa senja, koleksi gelar juara yang dimiliki masih menjadi sorotan utama. Pemain-pemain ini kini berkompetisi dengan semangat dan dedikasi tinggi di kasta tertinggi maupun kedua Liga Indonesia.
Penting untuk dicatat bahwa mayoritas dari mereka pernah merasakan kejayaan saat membela Persipura Jayapura, sebuah klub yang memberikan kontribusi besar pada karier mereka. Keberhasilan ini terutama terwujud pada era Indonesia Super League (ISL), di mana trofi-trofi diraih dan membentuk jejak prestisius dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Meski begitu, tidak hanya era ISL yang mencatat pencapaian gemilang. Sebagian dari pesepak bola ini juga sukses mengukir prestasi di era Liga 1, menambah daftar trofi juara mereka bersama dua klub berbeda selama kompetisi ini berlangsung. Kiprah mereka menjadi bukti nyata keberlanjutan dan adaptabilitas dalam menghadapi perubahan zaman dan format kompetisi.
Boaz Solossa (5 Gelar)
Boaz Solossa, ikon sepak bola Indonesia yang masih merayakan kesuksesannya di kasta kedua bersama Persewar Waropen, mengabadikan namanya dalam sejarah dengan lima gelar juara gemilang. Meski terus bermain di panggung sepak bola, Boaz tetap menjadi figur yang memikat para penonton.
Masa jayanya diperhitungkan dengan trofi Liga Indonesia 2005 dan tiga kejayaan berturut-turut di Indonesia Super League (ISL) pada edisi 2005, 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Namun, kegemilangan Boaz tidak berhenti di sana; pada tahun 2016, dia meraih trofi puncak di Indonesia Soccer Championship (ISC), menandai pencapaian luar biasa dalam karier gemilangnya.
Nama Boaz Solossa tidak hanya terukir sebagai legenda Persipura Jayapura, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda yang bermimpi meraih kesuksesan di lapangan hijau. Kiprahnya yang terus berkembang menciptakan melodi gemilang yang tak terlupakan dalam arena sepak bola Indonesia.
Ian Louis Kabes (4 Gelar)
Ian Louis Kabes, gelandang berusia 37 tahun, tetap menjadi pilar tak tergantikan bagi Persipura Jayapura di kasta kedua. Dalam perjalanannya, Kabes membentuk rekam jejak istimewa dengan meraih empat gelar juara, menggambarkan dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa.
Tiga gelar pertamanya bersinar pada masa Liga Indonesia 2005, Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, dan 2010/2012, menciptakan cerita kejayaan yang terukir dalam sejarah Persipura Jayapura. Namun, kegemilangan Kabes tidak berhenti di situ. Kiprahnya meluas dalam meraih gelar Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016. Ia mengukuhkan posisinya sebagai salah satu gelandang terbaik di panggung sepak bola Indonesia.
Lebih dari sekadar pencapaian juara, kisah panjang kesetiaan Kabes terhadap Mutiara Hitam menjadi tema utama dalam naratif perjalanan suksesnya. Sebuah episod dalam sepak bola yang menginspirasi, di mana setiap trofi menjadi simbol bukti komitmen dan semangat juang sejati.
Victor Igbonefo (3 Gelar)
Victor Igbonefo, sosok bek tangguh asal Nigeria, mengukir kisah sukses yang menggetarkan bersama Persipura Jayapura dengan meraih tiga gelar juara yang gemilang. Episod keberhasilannya dimulai pada Liga Indonesia 2005, mengukuhkan namanya sebagai salah satu pemain belakang terbaik pada masa itu. Kiprahnya terus bersinar dalam Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, menciptakan fondasi kokoh dalam sejarah kejayaan Mutiara Hitam.
Meski takdir membawanya merantau ke Liga Thailand, Igbonefo tetap menjadi ikon keberhasilan Persipura Jayapura di era tersebut. Jejak gemilangnya, seperti perisai tak terkalahkan, memberikan warna dan kekuatan yang abadi di lini belakang. Keberadaannya bukan hanya sebagai bek, tetapi juga sebagai penjaga setia kejayaan klub. Ia menciptakan fondasi kokoh yang menjadi landasan berharga dalam sejarah kejayaan Mutiara Hitam.
Ilija Spasojevic (3 Gelar)
Ilija Spasojevic, penyerang berbakat asal Montenegro, menjadi simbol kejayaan dalam era kompetisi Liga 1 dengan mengoleksi tiga gelar juara yang memukau. Pencapaiannya yang pertama terukir saat membela Bhayangkara FC pada Liga 1 2017, mengukuhkan namanya sebagai predator ulung di lini depan.
Namun, kiprah impresif Spasojevic tidak berhenti di situ. Ia melangkah sebagai bagian integral dari Bali United. Menorehkan sejarah gemilang dengan membantu Serdadu Tridatu meraih dua trofi secara back-to-back pada edisi 2019 dan 2021/2022. Melalui perjalanan yang penuh tantangan, Spasojevic tidak hanya menjadi penyerang andal, tetapi juga pilar kejayaan timnya.
Perjalanan Spasojevic bukan sekadar rentetan pertandingan; itu adalah sebuah melodi kemenangan yang abadi di panggung Liga 1. Namanya terukir dalam sejarah sebagai pemain yang menginspirasi, membawa timnya menuju puncak dan menciptakan simfoni kejayaan yang tak terlupakan.
