Kemenangan besar Chelsea atas Ajax Amsterdam dalam laga ketiga League Phase Liga Champions 2025/2026 menjadi sorotan besar di dunia sepak bola. Bermain di Stamford Bridge, The Blues tampil dominan dan berhasil menaklukkan wakil Belanda tersebut dengan skor telak 5-1. Namun, manajer Enzo Maresca menilai bahwa kemenangan ini tidak sepenuhnya diraih karena performa gemilang timnya semata. Ia mengakui bahwa ada sedikit campur tangan keberuntungan yang mengubah arah pertandingan secara drastis.
Awal Pertandingan yang Sengit
Sejak peluit pertama dibunyikan, kedua tim tampil agresif. Chelsea berupaya mengambil inisiatif serangan, sementara Ajax tidak tinggal diam dan melancarkan serangan balik cepat. Dalam 15 menit awal, pertandingan berjalan terbuka dan seimbang. Namun, situasi berubah secara signifikan pada menit ke-17 ketika Kenneth Taylor, gelandang andalan Ajax, diganjar kartu merah langsung oleh wasit.
Kartu merah ini menjadi titik balik yang menentukan jalannya pertandingan. Chelsea segera memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk menguasai penguasaan bola dan menciptakan peluang demi peluang. Karena tekanan terus-menerus dari lini serang The Blues, pertahanan Ajax pun mulai goyah. Akhirnya, Chelsea mampu mencetak lima gol spektakuler yang memastikan kemenangan besar di kandang sendiri.
Maresca Akui Keberuntungan Berperan
Dalam wawancaranya bersama media UEFA, Enzo Maresca dengan jujur mengungkapkan bahwa keberuntungan memang sedikit berpihak kepada timnya. “Kami memulai pertandingan dengan cukup baik, tetapi harus saya akui bahwa kartu merah Kenneth Taylor benar-benar mengubah jalannya laga,” ujarnya.
Maresca menilai bahwa perubahan taktik yang dilakukan setelah kejadian tersebut menjadi kunci sukses timnya. Karena Ajax bermain dengan sepuluh pemain, ruang di lini tengah menjadi lebih terbuka, dan hal itu membuat Chelsea lebih mudah menekan. “Kami memang tampil dominan, tetapi tidak bisa menutup mata bahwa momen itu memberi keuntungan besar bagi kami,” tambahnya.
Meskipun demikian, Maresca tetap memuji kerja keras anak asuhnya yang tampil konsisten hingga akhir pertandingan. Menurutnya, kedisiplinan dan fokus tim di sepanjang laga menjadi faktor penting di balik hasil gemilang tersebut.
Tantangan Menghadapi Sepuluh Pemain
Menariknya, Maresca menolak anggapan bahwa menghadapi tim dengan sepuluh pemain selalu lebih mudah. Ia menilai bahwa situasi tersebut justru membutuhkan kesabaran dan kecerdasan dalam membongkar pertahanan lawan. “Banyak orang berpikir bermain melawan sepuluh pemain akan membuat pertandingan lebih mudah. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu,” tegas Maresca.
Ajax memilih bertahan rapat dan menumpuk pemain di area pertahanan setelah kehilangan Taylor. Karena itu, Chelsea harus bekerja keras untuk menemukan celah. Untungnya, lini depan The Blues tampil efektif. Wonderkid Estevao Willian menjadi sorotan utama setelah mencetak gol dari titik penalti, sementara beberapa pemain muda lainnya juga tampil impresif.
Maresca menambahkan, “Saya sangat puas karena para pemain tetap fokus hingga akhir. Kami mencetak lima gol dan sebenarnya bisa saja menambah lebih banyak. Namun, yang terpenting adalah bagaimana mereka menjaga ritme dan tidak kehilangan konsentrasi.”
Dampak Besar untuk Posisi Chelsea
Kemenangan telak ini membawa dampak positif bagi posisi Chelsea di klasemen sementara League Phase Liga Champions. Sebelum laga melawan Ajax, mereka berada di papan tengah. Namun, dengan tambahan tiga poin, posisi The Blues melonjak ke peringkat 11 dengan total enam poin dari tiga pertandingan.
Selain itu, hasil ini juga menjadi modal penting bagi Maresca dan timnya untuk menghadapi jadwal padat ke depan. Mereka akan bertemu Sunderland di kompetisi domestik pada akhir pekan mendatang, dan sang pelatih bertekad menjaga momentum positif ini.
Lebih dari sekadar kemenangan, hasil ini menunjukkan bahwa proyek Maresca di Chelsea mulai membuahkan hasil. Gaya bermain agresif yang ia terapkan perlahan mulai membentuk identitas baru bagi tim. Karena itu, kemenangan atas Ajax tidak hanya menjadi bukti kemampuan tim muda Chelsea, tetapi juga menunjukkan kedewasaan mereka dalam menghadapi situasi sulit di lapangan.
Kemenangan 5-1 atas Ajax Amsterdam memperlihatkan kombinasi antara kerja keras, disiplin, dan sedikit keberuntungan bagi Chelsea. Enzo Maresca memang mengakui adanya bantuan “Dewi Fortuna,” tetapi performa dominan timnya tidak bisa diabaikan. Karena itu, kemenangan ini patut menjadi fondasi kuat bagi perjalanan The Blues di Liga Champions musim ini.
