Chelsea kembali menunjukkan dominasinya di kancah Eropa usai memastikan langkah ke final UEFA Conference League 2024/2025. Bermain di Stamford Bridge pada Jumat (09/05/2025) dini hari WIB, The Blues menang tipis 1-0 atas Djurgarden. Kemenangan tersebut menggenapi agregat 5-1, setelah sebelumnya mereka unggul telak pada leg pertama.
Meskipun Enzo Maresca menurunkan banyak pemain pelapis dalam laga ini, Chelsea tetap tampil dominan dan mampu mengendalikan jalannya pertandingan sepanjang 90 menit. Satu-satunya gol dicetak oleh Kiernan Dewsbury-Hall, yang tampil impresif sejak menit awal.
Babak Pertama: Djurgarden Coba Kejutkan, Chelsea Tangguh dan Klinis
Meski datang sebagai tim tamu dan berada dalam posisi tertinggal, Djurgarden tak menunjukkan rasa gentar. Mereka justru tampil agresif dan mencoba memberikan tekanan sejak menit pertama.
Pada menit ke-2, Djurgarden langsung mendapat peluang emas melalui Tokmac Nguen. Ia melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti, tetapi bola melenceng tipis ke sisi kanan gawang Chelsea. Peluang tersebut menjadi sinyal bahwa tim asal Swedia itu datang bukan sekadar untuk bertahan.
Meski begitu, pertandingan berlangsung cukup keras dengan banyak pelanggaran terjadi di lini tengah. Hal ini menyebabkan ritme permainan sempat terhenti beberapa kali. Chelsea sendiri tampak kesulitan membongkar pertahanan lawan dalam 25 menit awal.
Memasuki menit ke-28, Chelsea mulai menemukan celah. Kiernan Dewsbury-Hall nyaris mencetak gol pembuka lewat tendangan kaki kirinya dari luar kotak penalti. Namun kiper Djurgarden berhasil mengamankan bola dengan sigap.
Hanya dua menit berselang, Tyrique George ikut mengancam. Ia melepaskan sepakan kaki kiri dari sudut sempit, namun kembali digagalkan oleh penjaga gawang Djurgarden.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-38. Tyrique George memberikan umpan terobosan yang membelah pertahanan Djurgarden. Kiernan Dewsbury-Hall berhasil menguasai bola, mengecoh dua bek lawan, lalu melepaskan tendangan kaki kiri mendatar yang tak mampu dijangkau kiper. Chelsea unggul 1-0.
Keunggulan ini bertahan hingga turun minum. Meski hanya unggul satu gol di laga ini, Chelsea tetap nyaman karena memiliki keunggulan agregat besar.
Babak Kedua: Djurgarden Berusaha Bangkit, Chelsea Tetap Kokoh
Memasuki babak kedua, Djurgarden tak mengendurkan semangatnya. Meski tertinggal agregat cukup jauh, mereka tetap tampil menyerang untuk mengejar ketertinggalan.
Peluang pertama babak kedua tercipta pada menit ke-52. Haarala mencoba peruntungannya melalui tembakan dari luar kotak penalti. Sayangnya, usaha tersebut masih belum membuahkan hasil karena bola bisa ditepis oleh kiper Chelsea.
Dua menit berselang, Chelsea nyaris menambah keunggulan. Kali ini giliran Kiernan yang mendapat peluang melalui sundulan, memanfaatkan umpan Malo Gusto dari sisi kanan. Namun kiper Djurgarden lagi-lagi tampil sigap dan berhasil menepis bola keluar.
Pertandingan berjalan ketat sepanjang babak kedua. Djurgarden tetap berusaha menekan, sementara Chelsea memilih bermain lebih aman dan menunggu momen serangan balik. Lini tengah kedua tim saling bertarung keras, membuat peluang sulit tercipta secara terbuka.
Menit ke-71, Djurgarden mencoba kembali menekan lewat Stensson. Ia melesakkan tembakan dari luar kotak penalti, tapi penjaga gawang Chelsea berhasil membaca arah bola dengan baik dan melakukan penyelamatan bersih.
Chelsea hampir menggandakan keunggulan pada masa injury time, tepatnya menit ke-90+1. Malo Gusto melakukan tusukan dari sisi kanan lalu melepaskan sepakan kaki kiri keras. Namun lagi-lagi kiper Djurgarden tampil luar biasa untuk menjaga gawangnya tidak kebobolan lagi.
Peluit panjang akhirnya berbunyi. Chelsea menutup laga dengan kemenangan tipis 1-0. Namun secara keseluruhan mereka unggul sangat meyakinkan dalam agregat, yakni 5-1, dan sukses melaju ke partai puncak Conference League.
Susunan Pemain: Chelsea Beri Kesempatan untuk Pelapis Bersinar
Chelsea turun dengan beberapa nama yang jarang tampil sebagai starter. Di lini belakang, Maresca memasang duet Adarabioyo dan Badiashile sebagai bek tengah. Malo Gusto dan Acheampong mengisi posisi bek sayap. Di lini tengah, Reece James dan Kiernan Dewsbury-Hall mengatur ritme permainan. Sementara itu, Jadon Sancho dan Tyrique George menjadi motor serangan dari sisi sayap.
Susunan Pemain Chelsea:
Jorgensen; Gusto, Adarabioyo, Badiashile, Acheampong; Kiernan Dewsbury-Hall, Reece James, Marc Cucurella; Jadon Sancho, Walsh, Tyrique George.
Pelatih: Enzo Maresca.
Djurgarden tetap menurunkan sejumlah pemain intinya seperti Nguen dan Haarala di lini serang, meskipun tahu bahwa misi membalikkan agregat bukan hal mudah.
Susunan Pemain Djurgarden:
Rinne; Bergh, Une Larrson, Tenho, Kos