Kembalinya Bhayangkara FC ke Liga 1 musim depan menjadi kabar yang menarik perhatian publik. Klub yang dikenal sebagai tim milik institusi kepolisian tersebut akan tampil dengan identitas baru: Bhayangkara Presisi Lampung FC, seiring perpindahan markas mereka ke Lampung.
Sebagai klub yang berafiliasi langsung dengan Polri, Bhayangkara FC dikenal sering merekrut pemain yang juga berstatus sebagai anggota polisi aktif. Uniknya, tidak semua pesepak bola yang berprofesi ganda ini bermain untuk Bhayangkara. Beberapa tetap memperkuat tim-tim besar lain di Liga 1.
Berikut ini adalah daftar empat pemain sepak bola yang juga merupakan anggota polisi, namun hingga kini belum bergabung dengan Bhayangkara FC. Rumor kepindahan mereka pun semakin menguat menjelang musim baru.
1. Muhammad Ferarri (Persija Jakarta)
Muhammad Ferarri merupakan salah satu nama yang cukup santer dikabarkan akan bergabung dengan Bhayangkara FC. Bek muda Persija Jakarta ini dikenal sebagai salah satu talenta masa depan Indonesia yang konsisten tampil di level tertinggi. Hingga pekan ke-30 Liga 1 musim ini, ia sudah mencatatkan 22 penampilan dan menyumbang tiga assist.
Ferarri juga tercatat mendapatkan dua kartu kuning dan satu kartu merah, menunjukkan bahwa ia tampil penuh determinasi dalam setiap laga. Ia menjadi anggota kepolisian sejak Juli 2023 bersama delapan pemain lain dari Timnas kelompok umur.
Meski Bhayangkara FC sempat terdegradasi ke Liga 2, isu kepindahan Ferarri mulai menguat lagi setelah klub tersebut memastikan promosi ke Liga 1 musim depan. Mengingat kontraknya bersama Persija akan segera habis, peluangnya berganti ‘tugas’ bisa saja menjadi kenyataan.
2. Kakang Rudianto (Persib Bandung)
Pemain serbabisa ini juga menjadi anggota kepolisian sejak pertengahan 2023. Kakang Rudianto, yang kini membela Persib Bandung, dikenal fleksibel di lini pertahanan. Ia bisa dimainkan sebagai bek tengah ataupun bek kanan, menjadikannya aset penting bagi tim manapun.
Di musim ini, Kakang telah turun dalam 22 pertandingan bersama Persib dan mencatatkan satu assist. Ia juga mengoleksi tiga kartu kuning. Performa konsistennya menarik perhatian, tak hanya dari penggemar Maung Bandung, tapi juga dari Bhayangkara FC yang tengah membangun ulang kekuatan tim.
Setiap musim, Kakang selalu dikaitkan dengan Bhayangkara FC. Namun, sejauh ini ia masih setia bersama Persib. Jika Bhayangkara FC serius mendatangkannya, musim depan bisa menjadi titik balik dalam karier profesional dan tugas dinasnya.
3. Ananda Raehan (PSM Makassar)
Ananda Raehan adalah gelandang tengah yang menjadi anggota kepolisian lewat jalur prestasi pada Juli 2023. Ia merupakan produk Timnas Indonesia U-20 dan U-22 yang kini telah menjelma menjadi pemain kunci di lini tengah PSM Makassar.
Pada musim 2024/2025, Raehan telah mencatatkan 31 penampilan. Ia dipercaya tampil secara reguler dan berhasil menciptakan satu assist. Selain itu, ia mengoleksi tiga kartu kuning, mencerminkan perannya sebagai gelandang yang banyak berduel.
Secara total, Raehan telah tampil 95 kali untuk PSM Makassar di berbagai ajang kompetisi. Jumlah ini menjadi bukti penting betapa ia dipercaya oleh pelatih dan memiliki pengalaman yang cukup matang meskipun usianya baru 21 tahun. Bhayangkara FC bisa menjadi pilihan realistis jika ia ingin mengembangkan karier sekaligus memperkuat tugas institusionalnya.
4. Daffa Fasya (Borneo FC)
Di posisi penjaga gawang, nama Daffa Fasya mulai mencuri perhatian sebagai salah satu kiper muda potensial di Indonesia. Ia pernah memperkuat Timnas Indonesia U-20 dan tampil di ajang Piala Asia U-20 2023. Daffa juga resmi menjadi anggota polisi bersama generasi yang sama dengan Ferarri dan Raehan.
Sejak bergabung dengan Borneo FC pada tahun 2023, Daffa masih belum mendapatkan banyak menit bermain. Ia baru tampil dua kali sejauh ini, satu di antaranya pada musim ini. Meski minim kesempatan, potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan.
Bhayangkara FC bisa menjadi tempat ideal bagi Daffa untuk mendapatkan jam terbang. Terlebih, posisi penjaga gawang utama di Bhayangkara saat ini masih diisi oleh Awan Setho, yang juga berstatus anggota polisi. Daffa bisa diproyeksikan sebagai pelapis sekaligus suksesor jangka panjang bagi Awan.
Dengan kembalinya Bhayangkara FC ke Liga 1 dan transformasi identitas mereka sebagai Bhayangkara Presisi Lampung FC, pembicaraan soal pemain-pemain polisi yang belum bergabung ke tim ini kembali mencuat. Apakah musim depan mereka akan “pindah tugas” dan memperkuat Bhayangkara?