Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) resmi memecat Dorival Junior dari posisinya sebagai pelatih kepala Timnas Brasil. Keputusan ini diambil setelah kekalahan telak 1-4 dari Argentina dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan.
Meski Brasil masih berada di peringkat keempat klasemen, hasil minor sepanjang kualifikasi menjadi alasan kuat bagi CBF untuk mengambil tindakan tegas. Dari 14 pertandingan yang sudah dijalani, Selecao menderita lima kekalahan—catatan yang jauh dari ekspektasi bagi tim sebesar Brasil.
Dorival Junior, yang ditunjuk sebagai pelatih pada Januari 2024, hanya bertahan selama 16 pertandingan bersama Timnas Brasil. Dalam periode tersebut, ia mencatatkan tujuh kemenangan, enam hasil imbang, dan tiga kekalahan. Statistik ini dianggap kurang memuaskan bagi tim yang selalu dituntut tampil dominan di pentas internasional.
CBF Tegaskan Keputusan Lewat Pernyataan Resmi
Melalui pernyataan yang dirilis secara resmi, CBF menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dorival Junior atas dedikasinya selama menangani tim nasional. Namun, mereka juga menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan jangka panjang Selecao.
“Kami menghargai kerja keras Dorival Junior dalam membangun tim, namun setelah evaluasi menyeluruh, kami merasa perlu melakukan perubahan. CBF kini akan segera mencari pelatih baru yang bisa membawa Brasil kembali ke jalur kemenangan,” tulis pernyataan resmi dari CBF.
Sejak mengambil alih kursi kepelatihan dari Fernando Diniz, Dorival diharapkan mampu mengangkat performa Brasil yang tengah mengalami penurunan. Namun, kekalahan dari Argentina membuat mereka tertinggal 10 poin dari rival abadinya tersebut di klasemen. Situasi ini semakin memperbesar tekanan terhadap pelatih berusia 62 tahun itu, yang akhirnya harus menerima kenyataan pahit kehilangan jabatannya.
Performa Brasil di Bawah Dorival: Inkonsisten dan Mengecewakan
Dorival Junior awalnya diyakini sebagai sosok yang tepat untuk mengembalikan kejayaan Brasil. Dengan pengalaman melatih klub-klub besar seperti Flamengo dan Sao Paulo, ia diharapkan bisa membawa stabilitas bagi Selecao.
Namun, dalam praktiknya, Brasil justru menunjukkan performa inkonsisten di berbagai ajang. Mereka hanya mampu menang tipis atas tim-tim yang lebih lemah, sementara di laga-laga krusial, mereka kesulitan mengimbangi permainan lawan.
Salah satu momen terburuk dalam era kepelatihan Dorival adalah kekalahan 0-3 dari Kolombia serta hasil imbang mengecewakan melawan tim papan bawah seperti Bolivia dan Paraguay. Hasil tersebut memperkuat anggapan bahwa Brasil kehilangan identitas permainan mereka.
Selain itu, keputusan taktis Dorival juga kerap dipertanyakan. Pemilihan pemain dan strategi yang ia terapkan dinilai kurang efektif, terutama dalam laga-laga besar. Ketidakmampuannya menemukan keseimbangan antara serangan dan pertahanan menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi Selecao.
Kandidat Pengganti Dorival: Jorge Jesus Masuk Bursa Pelatih
Dengan pemecatan Dorival Junior, perhatian kini beralih kepada siapa yang akan menggantikan posisinya. Beberapa nama mulai bermunculan, dan salah satu kandidat terkuat adalah Jorge Jesus, pelatih asal Portugal yang saat ini menangani klub Arab Saudi, Al-Hilal.
Jorge Jesus memiliki rekam jejak yang cukup impresif, terutama saat ia membawa Flamengo meraih gelar Copa Libertadores pada 2019. Gaya kepelatihannya yang ofensif dan disiplin diyakini bisa mengembalikan dominasi Brasil di kancah internasional.
Selain Jorge Jesus, CBF juga dikabarkan masih mempertimbangkan opsi lain, termasuk kemungkinan kembali mendekati Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia itu sebelumnya menjadi target utama Brasil sebelum akhirnya memperpanjang kontraknya dengan Real Madrid. Meski sulit, peluang untuk merekrut Ancelotti tetap terbuka jika Brasil menawarkan proyek yang menarik bagi pelatih berpengalaman tersebut.
Peluang Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Masih Terbuka
Meski tampil buruk dalam beberapa laga terakhir, Brasil masih memiliki peluang besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Format baru kualifikasi memungkinkan enam tim dari zona Amerika Selatan lolos otomatis, sementara satu tim lainnya bisa melaju melalui babak playoff.
Saat ini, Brasil unggul enam poin dari peringkat ketujuh Venezuela dengan empat pertandingan tersisa. Dengan materi pemain yang masih sangat kuat, Selecao tetap menjadi favorit untuk mengamankan tiket ke turnamen terbesar dunia tersebut.
Namun, pergantian pelatih yang mendadak bisa berdampak pada stabilitas tim. Pemain akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan strategi dan filosofi baru yang diterapkan oleh pelatih pengganti Dorival Junior. Oleh karena itu, CBF perlu segera menentukan sosok yang tepat agar Brasil tidak kehilangan momentum di sisa kualifikasi.
Tantangan Baru untuk Timnas Brasil
Brasil menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir. Selecao tidak hanya kesulitan di kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga gagal menunjukkan dominasi mereka di turnamen besar seperti Copa America. Generasi pemain muda seperti Endrick, Rodrygo, dan Vinicius Junior diharapkan mampu membawa perubahan, tetapi mereka tetap membutuhkan arahan dari pelatih yang kompeten.
Dengan pemecatan Dorival Junior, Brasil kini memasuki fase transisi yang krusial. Keputusan CBF dalam menentukan pelatih baru akan sangat menentukan masa depan Selecao dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam waktu dekat, CBF diharapkan mengumumkan siapa yang akan menjadi nakhoda baru Timnas Brasil, dengan harapan membawa kembali kejayaan mereka di kancah sepak bola dunia.