Chelsea kembali gagal meraih kemenangan pada lanjutan Premier League 2025/2026 setelah hanya bermain imbang 0-0 melawan Bournemouth di Vitality Stadium. Hasil ini memperpanjang tren tanpa kemenangan The Blues pada beberapa laga terakhir. Besides that, laga ini memperlihatkan bagaimana kedua tim menghadirkan intensitas tinggi meski tidak ada gol yang tercipta.
Hasil imbang tersebut menghambat laju Chelsea yang kini tertahan di peringkat keempat klasemen dengan 25 poin. Bournemouth di sisi lain berhasil naik ke posisi 13 dengan 20 poin. Therefore, pertandingan ini memberi dampak signifikan pada persaingan papan tengah dan papan atas Premier League.
Babak Pertama: VAR Ambil Peran dan Bournemouth Dominan
Bournemouth memulai laga dengan agresif karena mereka langsung menekan sejak kick-off dimulai. Keputusan tersebut cukup efektif. Pada menit kelima, pendukung tuan rumah sempat bersorak setelah Antoine Semenyo membobol gawang Chelsea. Namun, VAR membatalkan gol itu karena proses serangan sebelumnya mengandung posisi offside. Most importantly, momen tersebut memicu Bournemouth untuk bermain lebih percaya diri.
Setelah gol dianulir, tuan rumah tidak mengendurkan tekanan. Mereka melancarkan serangan beruntun melalui pergerakan Justin Kluivert dan Antoine Semenyo. Selain itu, pressing tinggi yang mereka terapkan membuat Chelsea kesulitan mengalirkan bola dari lini belakang.
Situasi Chelsea semakin rumit ketika Liam Delap mengalami cedera pada menit ke-30. Karena tidak mampu melanjutkan permainan, Enzo Maresca menariknya keluar dan memasukkan Marc Guiu sebagai pengganti. Pergantian tersebut membuat struktur serangan Chelsea sedikit berubah.
Walaupun demikian, Bournemouth tetap memegang kendali permainan hingga babak pertama berakhir. Mereka menguasai ritme dengan intensitas tinggi, sementara Chelsea berusaha mengamankan ruang bertahan. Therefore, skor 0-0 bertahan sampai turun minum meskipun Bournemouth menciptakan peluang lebih banyak.
Babak Kedua: Chelsea Lebih Agresif tetapi Tetap Mandul
Babak kedua memperlihatkan perubahan pendekatan dari Chelsea. The Blues mulai tampil lebih menyerang, mencoba menekan Bournemouth dengan kecepatan Garnacho, Neto, dan Cole Palmer. Selain itu, mereka berhasil menahan bola lebih lama sehingga jalannya pertandingan menjadi lebih seimbang.
Pada menit ke-50, Chelsea hampir membuka keunggulan. Alejandro Garnacho menyambar umpan silang dengan sundulan tajam, namun bola membentur tiang gawang. Momen tersebut menjadi peluang terbaik The Blues dalam pertandingan ini.
Jual beli serangan pun terjadi setelahnya. Bournemouth mencoba memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan lini tengah Chelsea. Namun, penyelesaian akhir menjadi kendala bagi kedua tim. Beberapa upaya dari Semenyo, Evanilson, dan Tavernier masih belum menemui sasaran.
Pada menit ke-80, Bournemouth kembali memberikan ancaman berbahaya. Semenyo melepaskan tendangan bebas melengkung yang memaksa Robert Sanchez melakukan penyelamatan penting. Besides that, Chelsea juga memiliki dua peluang dari Palmer dan Guiu, tetapi keduanya gagal mengonversi menjadi gol.
Hingga peluit panjang dibunyikan, kedua tim tetap tidak mampu memecah kebuntuan. Pertandingan pun berakhir dengan skor 0-0. Because kedua tim memiliki peluang yang cukup, hasil ini terasa kurang memuaskan untuk kedua belah pihak.
Analisis Pertandingan: Chelsea Mandek, Bournemouth Efektif dalam Tekanan
Pertandingan ini menunjukkan dua sisi berbeda dalam performa Chelsea. Pada satu sisi, mereka unggul dalam penguasaan bola dan mampu membangun serangan secara bertahap. Pada sisi lain, efektivitas di sepertiga akhir lapangan tetap menjadi masalah. Most importantly, tidak adanya gol dalam pertandingan ini mempertegas bahwa lini depan Chelsea masih kesulitan menciptakan peluang berkualitas.
Bournemouth tampil lebih efisien dalam mengelola tekanan. Mereka membangun serangan dengan struktur yang lebih sederhana namun efektif. Selain itu, mereka memanfaatkan kecepatan Semenyo dan Kluivert untuk memecah konsentrasi pertahanan Chelsea. Because itu, Bournemouth sebenarnya memiliki peluang lebih jelas meski penguasaan bola mereka lebih rendah.
Secara statistik, kedua tim menghasilkan total 24 tembakan, tetapi hanya sembilan yang tepat sasaran. Angka tersebut menunjukkan kurangnya akurasi penyelesaian akhir. Therefore, hasil imbang menjadi cerminan dari inefisiensi kedua kubu.
Dampak pada Klasemen dan Langkah Berikutnya
Chelsea kini berada pada posisi kritis karena mereka mulai tergelincir dalam persaingan empat besar. Jika tidak segera memperbaiki efektivitas lini depan, tekanan dari tim-tim di bawah mereka akan semakin terasa.
Bournemouth memperoleh satu poin penting yang meningkatkan moral tim. Mereka tidak hanya menahan Chelsea, tetapi juga memperlihatkan peningkatan stabilitas dalam bertahan.
Laga ini menunjukkan kombinasi ketegangan, peluang, dan peran besar VAR. Meskipun tidak menghasilkan gol, dinamika permainan tetap menarik karena kedua tim menunjukkan determinasi kuat.






