Borneo FC kembali menunjukkan dominasinya di BRI Super League 2025/2026 dengan Gol tunggal Coutinho. Bermain di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (22/11/2025) malam WIB, mereka mengamankan kemenangan 1-0 atas Madura United. Hasil ini memang terlihat tipis, tetapi permainan Borneo di sepanjang laga memperlihatkan betapa kuatnya mereka pada musim ini. Selain itu, kemenangan ini memperpanjang rekor sempurna Pesut Etam yang kini mengoleksi 33 poin dari 11 pertandingan.
Sebaliknya, Madura United harus puas pulang tanpa poin. Mereka tampil cukup disiplin dalam bertahan, namun tetap kesulitan menahan tekanan bertubi-tubi dari tuan rumah. Karena itu, kekalahan ini membuat Madura tertahan di posisi ke-12 klasemen sementara dengan 13 poin.
Awal Laga: Borneo Langsung Tancap Gas
Pertandingan baru berjalan dua menit ketika peluang pertama tercipta. Mariano Peralta mengirim umpan mendatar ke Joel Vinicius yang berdiri bebas di depan gawang. Vinicius langsung melepaskan tembakan, tetapi Diky Indrayana bergerak cepat untuk menepis bola. Momen itu seketika menaikkan intensitas permainan.
Sesudah peluang tersebut, Borneo FC tak mengendurkan tekanan. Serangan dari sisi kanan, kiri, hingga tengah terus mereka lepaskan. Douglas Coutinho, Juan Villa, Peralta, dan Fajar Fatturachman bergantian mencoba membongkar pertahanan Madura United. Walau demikian, tim tamu tetap tampil sabar. Mereka menjaga organisasi pertahanan agar tidak mudah ditembus.
Madura United akhirnya mendapatkan peluang terbaik pada menit ke-35. Serangan balik cepat membuat Balotelli mendapat ruang tembak. Sepakannya membentur Christophe Nduwarugira dan memantul ke mistar gawang. Karena itu, seluruh penonton Segiri sempat menahan napas. Meski serangan itu mengancam, Borneo tetap mampu menahan imbang hingga babak pertama berakhir.
Babak Kedua: Mental Borneo Teruji
Memasuki babak kedua, alur permainan tidak banyak berubah. Borneo FC masih memegang kendali dan mencoba mengurung Madura United. Berbagai serangan yang dibangun dari beragam sisi memang menciptakan banyak peluang, tetapi barisan belakang Madura tetap tampil tangguh.
Momen penting muncul pada menit ke-72. Wasit Ridwan Pahala menunjuk titik putih setelah menilai Nadeo Argawinata menjatuhkan Aji Kusuma di kotak penalti. Keputusan itu sempat memicu protes, namun wasit tetap bergeming. Jordy Wehrmann kemudian maju sebagai eksekutor.
Namun, peluang emas itu gagal menjadi gol. Wehrmann melepaskan tendangan ke sisi kanan, tetapi Nadeo menebak arah bola dengan tepat dan menepisnya. Penyelamatan tersebut langsung mengangkat mental pemain Borneo. Karena itu, mereka semakin percaya diri untuk menekan.
Serangan demi serangan kembali berdatangan. Juan Villa hampir memecah kebuntuan lewat tembakan melengkung, namun Aditya Harlan sukses menepis bola tersebut. Meskipun peluang banyak terbuang, Borneo tidak mengurangi intensitas permainan.
Gol Coutinho di Menit Akhir
Ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang, Borneo FC akhirnya menemukan celah. Pada menit ke-89, Maicon Souza mengirim umpan mendatar ke depan gawang. Bola mengarah tepat ke Douglas Coutinho yang berdiri bebas. Tanpa kontrol panjang, Coutinho langsung menyambar bola dengan kaki kanan. Tendangannya tak terbendung dan membuat Stadion Segiri pecah oleh sorakan.
Gol telat tersebut menjadi bukti kekuatan mental Borneo FC. Mereka tidak panik meski harus menunggu hingga menit-menit akhir untuk memastikan kemenangan. Selain itu, gol tersebut membuat Coutinho semakin bersinar sebagai salah satu pemain paling berpengaruh di tim musim ini.
Setelah gol tercipta, Madura United mencoba membalas. Akan tetapi, waktu tidak cukup dan pertahanan Borneo tetap solid hingga peluit panjang berbunyi.
Dampak pada Klasemen
Tambahan tiga poin membuat Borneo FC semakin kokoh di puncak klasemen. Dengan 33 poin dari 11 laga, mereka menjadi satu-satunya tim yang masih memegang rekor sempurna. Performa stabil dari lini depan hingga belakang menjadi modal penting untuk menjaga tren positif.
Sementara itu, Madura United harus segera memperbaiki efektivitas serangan mereka. Kesempatan melalui penalti yang terbuang menjadi gambaran bahwa penyelesaian akhir masih perlu dibenahi. Meski demikian, Madura tetap memiliki potensi untuk bangkit pada laga-laga berikutnya.
Secara keseluruhan, pertandingan ini memperlihatkan dominasi Borneo FC dan mental kuat mereka dalam menuntaskan laga. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Pesut Etam kini menjadi tim yang paling difavoritkan dalam perebutan gelar musim ini.






