Mencetak gol dari sebuah keadaan eksekusi penalti memang terlihat sangat mudah untuk dilakukan. Dengan jarak yang sangat dekat dengan gawang, hanya ada penjaga gawang yang berjaga, semuanya tampak sangat mudah. Namun ternyata tendangan penalti tidak bisa semudah itu dilakukan.
“Tendangan penalti biasa dilakukan dengan jarak sebesar 12 meter dari mulut gawang. Penendang dengan kecepatan terkuat adalah dengan 80 mil per jam. Hal ini berarti bola bisa mencapai gawang hanya membutuhkan waktu 500 mili detik. Sedangkan waktu yang dibutuhkan penjaga gawang untuk bergerak dari tengah gawang ke ujung sisi gawang, adalah 600 mili detik. Maka peluang terciptanya sebuah gol dari eksekusi penalti sangatlah besar.” Dikutip dari Popular Mechanics untuk menjelaskan betapa besar potensi gol tercipta dari skenario penalti.
Dengan adanya keterbatasan waktu respon dari refleks setiap manusia, kemungkinan kiper bisa menebak arah laju bola sangat menentukan kemana kiper akan bergerak mendekati arah bola. Dalam sebuah penelitian dan analisa, tercatat hampir terjadi 100.000 penalti yang terjadi di semua laga dan pertandingan internasional sejak 2009. Dengan rasio 3 gol tercipta dari 4 skenario tendangan penalti yang terjadi.
Tidak semua pemain bintang bisa melakukan dan menyelesaikan tugasnya dalam eksekusi penalti dengan sempurna. Ada beberapa pemain yang yang bisa dianggap biasa saja di lapangan hijau, namun memiliki catatan bagus dalam mencetak gol dari titik penalti.
Edin Dzeko adalah pemain pertama yang berhasil mencetak 50 gol di tiga liga top Eropa. Catatan ini berhasil diraihnya ketika ia mencetak gol di Serie A bersama AS Roma pada musim 2017-2018. Striker berusia 34 tahun tersebut berhasil mencatatkan 85 gol untuk Wolfsburg di Bundesliga dan 72 gol selama bermain untuk Manchester City.
Sepanjang karirnya, ia sudah bermain sebanyak 662 pertandingan di level klub dan berhasil mencatatkan 292 gol. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak untuk Bosnia dan Herzegovina sepanjang masa dengan 59 gol hanya dalam 108 pertandingan. Namun sayangnya, ketajamannya dalam mencetak gol tidak bisa ia bawa ketika melakukan tendangan penalti. Karena ia tercatat gagal mencetak gol dari titik putih sebanyak 9 kali dari 20 kesempatan yang diberikan.
Fernando Llorente memulai karir profesionalnya dari klub divisi empat Tercera Spanyol, Basconia. Ia juga telah melakoni 635 laga dan berhasil mencetak 200 gol untuk 8 klub berbeda yang pernah dibelanya. Pemain 35 tahun tersebut juga sudah mencetak 7 gol dari 35 penampilannya untuk tim nasional Spanyol.
Terlepas dari kehebatannya di lapangan hijau ia cukup mengecewakan saat mengambil tendangan penalti. Karena dari 17 kesempatan yang ia miliki, hanya 10 gol tercipta dan gagal dalam 7 kesempatan yang lain. Karena catatan tersebut, ia tidak lagi menjadi pilihan untuk mengambil tendangan penalti sejak 2011-2012.
Aleksandar Kolarov adalah salah satu bek kiri yang memiliki tendangan kaki kiri yang sangat akurat. Ia mampu mencetak gol dari tendangan bebas yang sudah tidak diragukan lagi. Umpan silangnya dari berbagai keadaan juga berhasil membuahkan assist bagi rekan setimnya.
Namun secara keseluruhan karirnya, ia telah gagal mengeksekusi 5 tendangan dari 13 kesempatan yang ia dapatkan untuk mencetak gol melalui titik putih. Ia sekali gagal saat membela Manchester City, kemudian dua kali gagal saat berseragam AS Roma. Kemudian satu kesempatan gagal saat melakoni pertandingan persahabatan ketika membela tim nasional Serbia dan kembali gagal sekali lagi saat membela Lazio.
Antoinne Griezmann didatangkan dari Atletico Madrid ke Barca pada tahun 2019 lalu. Pemain tim nasional Prancis tersebut didatangkan dengan mahar 130 juta euro. Namun sayangnya mantan pemain Atletico Madrid tersebut tidak bisa tampil apik di klub barunya tersebut.
Sepanjang musim lalu, ia hanya berhasil mencetak 15 gol dari 28 pertandingan di semua kompetisi untuk Barca. Padahal di 9 musim sebelumnya di La Liga, pemain 29 tahun ini berhasil mengantongi 164 gol di semua kompetisi.
Selama periode ini, ia hanya mampu mencetak 10 gol dari penalti dari 17 kesempatan. Di tim nasional Perancis, ia berhasil mencetak 7 gol melalui eksekusi penalti dan hanya gagal 2 kali. Sehingga total ia gagal 9 kali dari 26 kesempatan yang ada.