Bayern Munchen tampaknya mulai bersiap menghadapi era baru tanpa Harry Kane. Klub raksasa Jerman itu kini dikabarkan sedang mengincar striker muda Hoffenheim, Fisnik Asllani, sebagai calon pengganti jangka panjang sang bomber Inggris. Langkah ini tidak hanya mencerminkan visi jauh ke depan Bayern, tetapi juga strategi klub dalam menjaga kesinambungan di lini depan.
Bayern Mulai Bidik Asllani Sebagai Investasi Masa Depan
Menurut laporan dari Sky Germany, Bayern telah menempatkan nama Asllani dalam daftar pemain potensial untuk menggantikan Kane pada musim 2026/27. Direktur olahraga Max Eberl dan Christoph Freund disebut sangat terkesan dengan perkembangan pemain berusia 23 tahun itu. Mereka bahkan telah mengumpulkan informasi terkait klausul rilisnya dari Hoffenheim.
Menariknya, Asllani bukan hanya diminati oleh Bayern. Barcelona juga dilaporkan tertarik pada striker asal Kosovo tersebut karena performanya yang luar biasa di Bundesliga musim ini. Dalam sembilan penampilan, ia telah mencetak enam gol dan dua assist—sebuah catatan yang menunjukkan efisiensi tinggi di depan gawang.
Selain itu, penampilan impresifnya membuat banyak pengamat menilai Asllani sebagai salah satu penyerang muda paling menjanjikan di Jerman saat ini. Karena itu, Bayern harus bergerak cepat jika tidak ingin kalah dalam persaingan melawan Barcelona dan klub-klub besar Eropa lainnya.
Perjalanan Karier Asllani: Dari Akademi Berlin Hingga Hoffenheim
Fisnik Asllani lahir di Berlin pada tahun 2002 dan memulai karier sepak bolanya di akademi BFC Dynamo sebelum bergabung dengan Union Berlin. Di level junior, ia tampil tajam dengan torehan 23 gol dalam 23 pertandingan bersama tim U17, lalu 15 gol dari 16 laga di tim U19. Statistik ini memperlihatkan naluri mencetak gol yang sudah matang sejak usia muda.
Karier profesionalnya dimulai ketika Hoffenheim memboyongnya pada tahun 2020. Awalnya ia bermain untuk tim cadangan di Regionalliga Südwest, mencatat 17 gol dari 53 penampilan. Namun, peluang tampil di tim utama baru datang setelah masa peminjamannya ke Austria Wien dan kemudian ke SV Elversberg. Di klub terakhir itulah Asllani menunjukkan kemampuan sebenarnya dengan performa yang konsisten di level tertinggi.
Kini, bersama Hoffenheim, ia berkembang menjadi striker modern yang tidak hanya mengandalkan ketajaman, tetapi juga mobilitas dan kerja keras dalam menekan pertahanan lawan. Karena itu, tidak mengherankan jika Bayern melihatnya sebagai investasi yang sangat berharga untuk masa depan.
Strategi Bayern: Regenerasi Tanpa Risiko Besar
Bayern Munchen selama ini dikenal sebagai klub dengan perencanaan transfer yang cermat. Mereka tidak hanya mencari pemain bintang, tetapi juga berfokus pada regenerasi jangka panjang. Dalam hal ini, ketertarikan terhadap Asllani sejalan dengan visi Eberl dan Freund yang ingin membangun skuad berkelanjutan tanpa ketergantungan pada satu pemain saja.
Harry Kane memang masih menjadi tumpuan utama Bayern di lini depan, namun klub tampaknya tidak ingin mengulangi kesalahan masa lalu—terlambat menyiapkan penerus. Karena itu, pendekatan terhadap Asllani menunjukkan bagaimana Bayern mulai berpikir jauh ke depan.
Selain itu, klausul rilis Asllani yang dikabarkan cukup terjangkau memberi keuntungan tersendiri. Bayern bisa mendatangkan pemain dengan potensi besar tanpa mengeluarkan dana sebesar transfer bintang top dunia. Lebih penting lagi, Asllani memiliki gaya bermain yang cocok dengan filosofi Bayern—efisien, cepat, dan penuh determinasi.
Tantangan Persaingan: Bayern vs Barcelona
Meski Bayern berada di posisi kuat secara finansial, mereka tetap harus mewaspadai minat Barcelona. Klub Catalan dikenal memiliki daya tarik tersendiri bagi pemain muda, terutama karena proyek jangka panjang yang fokus pada pengembangan talenta.
Barcelona melihat Asllani sebagai alternatif menarik jika gagal merekrut target utama mereka di lini depan. Karena itu, kompetisi antara kedua raksasa ini diprediksi akan menjadi salah satu saga transfer paling menarik di bursa musim panas mendatang.
Namun, jika Bayern mampu bergerak cepat dan memberikan jaminan proyek jangka panjang, peluang untuk mengamankan tanda tangan Asllani tetap terbuka lebar. Apalagi, bermain di Bundesliga dan berlatih bersama pemain sekelas Harry Kane bisa menjadi pengalaman berharga bagi perkembangan kariernya.
Perpaduan Strategi dan Visi Jangka Panjang
Langkah Bayern Munchen membidik Fisnik Asllani bukan sekadar perekrutan biasa. Ini adalah bentuk strategi jangka panjang yang mencerminkan perencanaan matang klub dalam menjaga stabilitas performa. Selain itu, perekrutan seperti ini menunjukkan bagaimana Bayern tetap kompetitif tanpa harus selalu membeli pemain mahal dengan risiko tinggi.
Jika transfer ini terwujud, Asllani berpotensi menjadi salah satu cerita sukses berikutnya di Bundesliga—melanjutkan tradisi Bayern dalam mengembangkan talenta muda menjadi bintang besar. Karena itu, keputusan ini bisa menjadi pondasi penting bagi era baru di Allianz Arena setelah masa kejayaan Harry Kane berakhir.






