Saturday, April 19, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ChampionsBayern Munchen Masih Punya Harapan Besar di Liga Champions

Bayern Munchen Masih Punya Harapan Besar di Liga Champions

Meskipun kalah 1-2 dari Inter Milan di leg pertama perempat final Liga Champions, Bayern Munchen belum sepenuhnya kehilangan asa. Bertanding di Allianz Arena, kekalahan tersebut menjadi pukulan yang mengecewakan. Namun, perjuangan belum berakhir. Bayern punya peluang besar untuk membalikkan keadaan saat mereka menyambangi markas Inter di Giuseppe Meazza pada Kamis, 17 April 2025 dini hari WIB.

Dengan pengalaman bertanding di level tertinggi dan sederet pemain kelas dunia, Bayern tetap menjadi tim yang menakutkan. Kehadiran pemain seperti Harry Kane dan Thomas Muller masih menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan. Berikut ini lima alasan kuat mengapa Die Roten masih sangat layak untuk dijagokan menyingkirkan Inter Milan dan melaju ke semifinal.

- Advertisement -
asia9QQ

1. Harry Kane Siap Menjawab Kritik dengan Aksi Gemilang

Penampilan Harry Kane di leg pertama memang belum maksimal. Ia gagal mencetak gol meskipun sempat mendapat peluang emas dari jarak delapan meter. Namun, performa buruk itu bukanlah gambaran konsistensinya.

Sejak bergabung dengan Bayern Munchen pada 2023, Kane menunjukkan kualitas luar biasa sebagai pencetak gol ulung. Ia telah mencetak puluhan gol di semua kompetisi dan kerap menjadi penentu dalam laga-laga besar.

Pada babak 16 besar, ia bahkan mencetak hattrick ke gawang Bayer Leverkusen. Kini, ia hanya berselisih tiga gol dari Serhou Guirassy di klasemen top skor Liga Champions. Kane dikenal sebagai pemain yang selalu bangkit setelah hasil mengecewakan. Dukungan dari lini tengah dan kemampuannya membaca permainan bisa menjadi pembeda di San Siro nanti.

2. Thomas Muller Bertekad Akhiri Karier dengan Prestasi

Absennya Jamal Musiala memang menjadi kerugian besar bagi Bayern. Musiala telah mencatatkan 18 gol di semua kompetisi musim ini dan menjadi roh serangan tim. Namun, situasi ini membuka jalan bagi Thomas Muller untuk kembali tampil sebagai tokoh utama.

Di usia 35 tahun, Muller masih memiliki determinasi tinggi. Ia langsung mencetak gol penyama kedudukan setelah masuk sebagai pemain pengganti di leg pertama. Bukan hanya kontribusinya di lapangan, pengalaman dan kepemimpinan Muller menjadi faktor penting dalam laga krusial seperti ini.

Muller sudah mengumumkan akan hengkang dari Bayern di akhir musim. Dengan tekad menutup karier bersama klub dengan gelar bergengsi, ia dipastikan akan tampil habis-habisan. Motivasi pribadi inilah yang bisa menjadi katalisator semangat tim secara keseluruhan.

3. Bayern Gagal Menang Karena Faktor Ketidakberuntungan

Jika melihat statistik leg pertama, Bayern sebenarnya tampil dominan. Mereka mencatatkan 20 tembakan dan memaksa Yann Sommer melakukan enam penyelamatan penting. Sayangnya, gol-gol yang mereka butuhkan tak kunjung datang.

Inter Milan memang memiliki lini belakang tangguh. Namun, Bayern menunjukkan agresivitas tinggi dan terus menekan hingga menit akhir. Dalam sepak bola, hasil tidak selalu mencerminkan performa. Bayern hanya butuh sedikit keberuntungan dan eksekusi yang lebih klinis untuk mengubah situasi.

Dengan intensitas serangan seperti di leg pertama, hasil positif di San Siro bukanlah hal mustahil. Mereka hanya perlu memaksimalkan peluang yang ada dan menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan.

4. Rekor Apik Bayern Saat Bermain di San Siro

Giuseppe Meazza atau San Siro bukanlah stadion yang asing bagi Bayern. Mereka punya catatan impresif setiap kali berhadapan dengan Inter Milan di markas tersebut. Dari empat kunjungan terakhir ke San Siro, Bayern selalu berhasil meraih kemenangan.

Total agregat gol dalam laga tandang ke San Siro bahkan menunjukkan dominasi mutlak: Bayern unggul 8-1 atas Inter di empat pertemuan tersebut. Salah satu kemenangan terakhir mereka terjadi pada fase grup Liga Champions musim 2022/2023 dengan skor 2-0.

Rekor ini jelas memberikan dorongan moral tersendiri. Kepercayaan diri yang dibangun dari sejarah positif di San Siro akan menjadi modal penting saat mereka kembali bertarung di leg kedua nanti.

5. Performa Tangguh Saat Berlaga di Kandang Lawan

Meskipun pernah mengalami kekalahan menyakitkan 0-3 dari Feyenoord, itu adalah satu-satunya kekalahan tandang Bayern sepanjang tahun 2025. Di laga-laga lainnya, mereka justru tampil gemilang saat bermain jauh dari rumah.

Bayern sukses mencuri poin penuh dari kandang Borussia Monchengladbach, Freiburg, dan Stuttgart di kompetisi Bundesliga. Bahkan di Liga Champions, mereka mampu menyingkirkan Bayer Leverkusen di BayArena dan mengalahkan Celtic dalam fase play-off.

Skuad asuhan Vincent Kompany sangat paham cara bermain di bawah tekanan suporter lawan. Mereka tahu bagaimana mengelola emosi dan menjaga intensitas permainan. Kemampuan ini akan sangat krusial untuk membalikkan agregat di markas Inter Milan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments