Barcelona fokus mengembangkan kemampuan Lamine Yamal melalui latihan intensif yang menargetkan dua kelemahan utamanya agar menjadi senjata serbaguna di masa depan. Meskipun baru berusia remaja, potensi besar yang dimiliki Yamal membuat klub Catalan ini tak ingin melewatkan kesempatan untuk memolesnya lebih jauh. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menyusun program latihan individual untuk memperbaiki dua aspek penting dalam permainan Yamal: penggunaan kaki kanan dan penyelesaian akhir di depan gawang.
Langkah ini tidak dilakukan secara sembarangan. Pelatih utama Barcelona, Hansi Flick, terlibat langsung dalam merancang dan memantau perkembangan latihan tersebut. Ini menandakan bahwa proyek pengembangan Lamine Yamal menjadi prioritas penting dalam strategi jangka panjang klub. Meski telah dikenal sebagai pemain muda berbakat dengan kaki kiri yang mematikan, Yamal menyadari bahwa untuk bersaing di level tertinggi, ia perlu memperkuat sisi lemahnya.
Dengan semangat dan komitmen besar, Yamal menjalani latihan tambahan di setiap sesi. Tujuannya bukan hanya untuk menjadi lebih baik secara teknis, tetapi juga untuk menciptakan keseimbangan permainan agar bisa tampil lebih efektif dan tidak mudah ditebak lawan. Jika semua berjalan sesuai rencana, Barcelona berpeluang besar memiliki senjata baru yang lengkap dan menakutkan di lini serang.
Fokus Utama: Menguatkan Kaki Kanan
Salah satu kelemahan yang kini menjadi perhatian utama dalam pengembangan Lamine Yamal adalah kaki kanannya. Selama tur pramusim 2025, pemain muda ini terlihat menjalani berbagai latihan intensif untuk meningkatkan kemampuan kaki kanan—mulai dari menembak, menggiring bola, hingga menyelesaikan peluang.
Yamal tidak hanya menjalani latihan standar yang diberikan tim pelatih. Ia juga mengambil inisiatif untuk menambah porsi latihannya secara individu. Menurut laporan dari media Spanyol SPORT, latihan tambahan ini dilakukan secara konsisten dengan pengawasan langsung dari staf pelatih serta Hansi Flick. Tujuannya jelas: menciptakan Yamal yang tak hanya dominan di satu sisi, tetapi juga piawai menggunakan kedua kaki.
Flick bahkan memberi perhatian detail terhadap gerakan-gerakan kecil sang pemain. Setiap operan, dribel, hingga eksekusi tembakan dengan kaki kanan dievaluasi untuk memastikan progres berjalan sesuai rencana. Pelatih asal Jerman itu ingin membangun pondasi teknis yang kuat bagi Yamal agar ia bisa bertahan lama di level top.
Penyelesaian Akhir: Kunci Menjadi Pemain Mematikan
Selain kaki kanan, penyelesaian akhir di depan gawang juga menjadi perhatian serius Barcelona dalam memoles kemampuan Yamal. Meski memiliki kreativitas tinggi dan mampu menciptakan peluang, Yamal dinilai masih perlu lebih tajam dalam mengonversi kesempatan menjadi gol.
Latihan spesifik untuk memperbaiki penyelesaian akhir dilakukan secara bertahap. Di antaranya adalah simulasi situasi pertandingan, latihan finishing dengan berbagai posisi, serta pengambilan keputusan di area kotak penalti. Tujuannya untuk membentuk insting mencetak gol yang kuat serta meningkatkan efisiensi serangan tim.
Hasil awal dari latihan ini sudah mulai terlihat. Dalam beberapa laga uji coba pramusim, termasuk saat melawan FC Seoul, Yamal menunjukkan peningkatan signifikan. Ia mampu melewati pemain lawan dengan kaki kanan dan menyelesaikannya dengan kaki kiri—sebuah kombinasi yang belum terlihat sebelumnya dalam permainannya.
Tanda-Tanda Perkembangan Sudah Terlihat
Laga melawan FC Seoul menjadi salah satu bukti bahwa program latihan khusus yang diterapkan Barcelona mulai membuahkan hasil. Dalam pertandingan tersebut, Yamal menunjukkan kemampuannya dalam memanfaatkan kaki kanan untuk menciptakan ruang dan mengelabui lawan sebelum melepaskan penyelesaian akhir menggunakan kaki kirinya.
Aksi tersebut bukan hanya menunjukkan kemajuan teknis, tetapi juga mentalitas baru dalam menghadapi tantangan. Kini, Yamal menjadi pemain yang lebih sulit diprediksi. Keberagaman gaya bermainnya membuat pertahanan lawan kesulitan menebak arah serangan, sekaligus memberi lebih banyak opsi bagi lini serang Barcelona.
Proyek Jangka Panjang di Bawah Arahan Flick
Pelatih Hansi Flick menegaskan bahwa proyek pengembangan Lamine Yamal bukan sekadar eksperimen jangka pendek, melainkan misi jangka panjang. Tujuannya adalah menciptakan pemain komplet yang bisa mencetak gol dari berbagai posisi dan sudut, baik dengan kaki kiri maupun kaki kanan.
Flick ingin menjadikan Yamal sebagai salah satu pilar utama tim dalam beberapa tahun ke depan. Dengan usia yang masih sangat muda, Yamal memiliki waktu dan ruang yang cukup untuk berkembang lebih jauh. Selama ia tetap konsisten dan disiplin menjalani program yang telah disiapkan, peluang untuk menjadi pemain kelas dunia terbuka lebar.
