Qatar sudah mempersiapkan pekerja untuk banyak hal mulai dari renovasi stadion hingga membuat stadion baru. Stadion-stadion mewah dengan fasilitas lengkap seperti hotel bintang lima, tidak lupa juga fasilitas pendukung lain yang turut dibangun.
Piala dunia 2022 yang akan diadakan di Qatar memang sudah sangat dinanti-nantikan oleh banyak orang.
Sejak diumumkan menjadi pemenang yang akan menjadi tuan rumah piala dunia 2022,
Banyak persiapan yang dilakukan oleh Qatar, mereka juga membangun fasilitas umum yang khusus ditujukan untuk para pemain sepakbola.
Pengeluaran biaya yang fantastis juga menjadi sorotan media.
Sayangnya, baru-baru ini terdengar berita tidak mengenakan dan penuh kontroversi yang berasal dari seorang Legenda Manchester United.
Eric Cantona Menentang Piala Dunia Qatar
Sebagai seorang mantan pemain legendaris dari Manchester United Eric Cantona menjadi sosok yang cukup berpengaruh dalam piala dunia.
Beberapa waktu lalu, Eric Cantona sempat memberikan pandangannya terhadap Piala Dunia 2022 yang akan dilakukan di Qatar.
Menurutnya negara yang masih menjadi bagian dari jazirah Arab tersebut tidak pantas untuk menjadi tuan rumah piala dunia kali ini.
Baginya Piala dunia adalah adalah ajang dimana kita bisa menumbuhkan populasi sepak bola dari berbagai kalangan baik pria maupun wanita.
Oleh karena itu, piala dunia haruslah diadakan di negara berkembang yang bisa memberikan dampak berkelanjutan untuk olahraga tersebut.
Namun, pada keputusan FIFA kali ini Cantona merasa bahwa piala dunia yang berada di Qatar tidak akan memberikan dampak apapun, selain itu negara ini juga belum pernah lolos di piala dunia.
Cantona juga mengecam Qatar atas pembangunan yang mereka lakukan.
Ia meyakini bahwa Qatar telah melakukan hal yang mengerikan selama pembangunan. Mereka melakukan
ketidakadilan terhadap para pekerja dalam pembangunan tersebut. Eksploitasi tenaga kerja banyak dilakukan disini.
Banyak pekerja yang tewas dalam proyek pembangunan stadion Qatar.
Selain tidak di gaji, para pekerja juga tidak diberi fasilitas yang layak.
Para pekerja tewas
Alasan utama Cantona dalam mengecam piala dunia kali ini adalah karena banyaknya pelanggaran HAM. Dia berjanji tidak akan menonton piala dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar.
Banyak pekerjaan tewas saat bekerja dikarenakan kurang bertanggung jawabnya Qatar atas para pekerja. Sebanyak 6.5 ribu pekerja dinyatakan tewas saat bekerja sejak pertama kali proyek dilakukan.
Meski Qatar membantah tuduhan tersebut, tetapi banyak yang sudah melaporkan hal tersebut.
Cantona juga bukan satu-satunya yang mengecam kejadian tersebut, banyak negara lain yang juga melakukan boikot terhadap Qatar atas apa yang mereka lakukan.
Dikatakan bahwa para pekerja yang tewas adalah para pekerja imigran.
Alasan Qatar Menyelenggarakan Piala Dunia 2022
Qatar hanya melakukan hal tersebut untuk hanya uang kepentingan pribadi mereka.
Menurut Cantona, mereka tidak benar-benar berniat untuk mengembangkan potensi sepak bola,
mereka hanya melakukan hal tersebut karena mereka ingin mengambil keuntungan berupa uang sehingga mereka melakukan hal yang mengerikan terhadap para pekerja dan banyak membuat mereka harus meregang nyawa.
Dia juga menegaskan tidak akan menonton dan tidak peduli terhadap Piala Dunia tersebut.
Meski belum bisa dipastikan seratus persen bahwa para pekerja yang tewas berhubungan dengan pembangunan tetapi banyak pihak yang merasa dirugikan dalam hal ini.
Para keluarga korban yang harus menyaksikan kepala keluarga mereka pergi untuk selamanya hanya untuk mempersiapkan sebuah acara tahunan terdengar sangat menyedihkan.
Menurut informasi yang beredar kebanyakan dari mereka meninggalkan karena gagal jantung.
Menurut dari informasi, para pekerja sudah mengalami eksploitasi kerja selama bertahun-tahun. Para pekerjaan yang sudah bekerja sejak diumumkannya piala dunia Qatar mengalami banyak hal yang tidak menyenangkan.
Mulai dari pekerjaan berat tanpa gaji hingga fasilitas yang tidak layak.
Setelah semua hal itu pastilah kalian bisa menyimpulkan sendiri tentang alasan Cantona menentang keras piala dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar.
Banyak ketidakadilan dan HAM yang dilanggar, para pekerja yang tewas, serta keluarga yang berduka dan merasa kehilangan.
Bagi Cantona akan sangat tidak adil apabila dia tetap ikut merayakan piala dunia diatas penderitaan dan pengorbanan para pekerja yang harus kehilangan nyawa.
