Saturday, May 31, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisAston Villa vs Manchester United: Kontroversi Wasit Thomas Bramall Jadi Sorotan

Aston Villa vs Manchester United: Kontroversi Wasit Thomas Bramall Jadi Sorotan

Pertandingan pekan ke-38 Premier League 2024/2025 antara Manchester United vs Aston Villa di Old Trafford, Minggu (25/5), diwarnai sejumlah insiden kontroversial. Manchester United berhasil mengamankan kemenangan 2-0 atas Aston Villa. Namun, hasil tersebut tidak terlepas dari sorotan tajam terhadap performa wasit Thomas Bramall yang memimpin laga.

Sejumlah keputusan Bramall dinilai merugikan Aston Villa secara langsung. Akibat kekalahan ini, Villa gagal menembus lima besar klasemen dan kehilangan kesempatan tampil di Liga Champions musim depan. Sementara itu, kemenangan ini hanya menjadi hiburan bagi MU yang mengakhiri musim tanpa gelar di posisi ke-14.

- Advertisement -
asia9QQ

Pihak Aston Villa pun mengungkapkan kekecewaannya melalui pernyataan resmi yang ditujukan kepada PGMOL (Professional Game Match Officials Limited). Mereka menyayangkan penunjukan wasit yang kurang berpengalaman dalam laga krusial seperti ini.

Mari kita telaah lebih dalam empat keputusan penting yang menciptakan kontroversi dalam laga ini.


1. Kartu Merah untuk Emiliano Martinez

Babak pertama pertandingan berlangsung cukup seimbang hingga terjadi insiden penting menjelang turun minum. Kiper utama Aston Villa, Emiliano Martinez, menerima kartu merah langsung dari wasit Thomas Bramall. Insiden ini terjadi setelah ia menjatuhkan penyerang MU, Rasmus Højlund, yang sedang menggiring bola dalam situasi satu lawan satu.

Martinez terlihat melanggar Højlund di luar kotak penalti, dalam posisi sebagai pemain terakhir. Dari sudut pandang regulasi, pelanggaran semacam itu memang berujung pada kartu merah. Namun, sebagian pengamat menilai keputusan tersebut terlalu cepat diambil tanpa pertimbangan video bantuan wasit (VAR).

Kehilangan Martinez jelas menjadi pukulan telak bagi Villa. Mereka harus bermain dengan 10 orang selama sisa pertandingan, dan momentum pun langsung berpindah ke kubu Manchester United.


2. Gol Rasmus Højlund yang Dianulir karena Offside

Memasuki babak kedua, Manchester United mulai mendominasi permainan. Mereka memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk menekan pertahanan Villa. Tekanan tersebut nyaris membuahkan hasil pada menit ke-49 ketika Rasmus Højlund berhasil mencetak gol usai menerima bola dari Casemiro, yang sebelumnya menyambut umpan sepak pojok Bruno Fernandes.

Namun, kegembiraan MU hanya bertahan sesaat. Asisten wasit mengangkat bendera tanda offside, dan wasit Bramall mengonfirmasi keputusan tersebut setelah berdiskusi dengan petugas VAR. Tayangan ulang menunjukkan Højlund memang sedikit berada di posisi offside.

Walaupun keputusan ini terbukti akurat, peristiwa ini menambah panas suasana di lapangan. Publik tetap mempertanyakan konsistensi wasit dalam menggunakan teknologi VAR di berbagai momen penting lainnya dalam pertandingan.


3. Dianulirnya Gol Morgan Rogers yang Sarat Kontroversi

Kontroversi terbesar muncul pada menit ke-73 ketika Aston Villa mencetak gol lewat Morgan Rogers. Gol ini terjadi setelah umpan panjang dari Robin Olsen gagal diantisipasi dengan baik oleh Harry Maguire. Rogers merebut bola, memenangkan duel dengan Altay Bayındır, dan menceploskan bola ke gawang kosong.

Namun, wasit Bramall langsung meniup peluit karena menilai telah terjadi pelanggaran terhadap kiper Manchester United. Yang menjadi sorotan utama adalah, tidak adanya proses review melalui VAR atas insiden tersebut.

Premier League menjelaskan bahwa peluit telah ditiup sebelum bola melewati garis gawang. Akibatnya, situasi tersebut tidak memenuhi syarat untuk ditinjau melalui VAR, sesuai aturan yang berlaku. Penjelasan ini tidak lantas meredakan amarah pihak Aston Villa yang merasa dicurangi dalam momen yang sangat menentukan hasil pertandingan.


4. Penalti Menit Akhir yang Mengakhiri Harapan Villa

Kehilangan gol penyeimbang dan terus ditekan membuat Aston Villa kehilangan konsentrasi. Pada menit ke-84, Manchester United menambah keunggulan lewat gol Amad Diallo. Dua menit berselang, kejadian krusial kembali terjadi. Ian Maatsen melakukan kontak fisik dengan Diallo di area kotak penalti.

Wasit Bramall menilai terjadi pelanggaran dan langsung menunjuk titik putih. Walaupun tayangan ulang memperlihatkan Maatsen juga tergelincir saat melakukan tekel, kontak antara kaki Maatsen dan Diallo tetap dianggap cukup untuk diberikan penalti.

Kesempatan itu dimanfaatkan dengan sempurna oleh Christian Eriksen. Ia mengeksekusi penalti dengan tenang dan membawa MU unggul 2-0. Gol ini sekaligus mengubur harapan Aston Villa yang sudah lebih dulu terpukul oleh berbagai keputusan sebelumnya.

Aston Villa bukan hanya kehilangan tiga poin, tetapi juga momen penting dalam sejarah klub untuk kembali ke panggung tertinggi Eropa. Di sisi lain, Manchester United menutup musim yang buruk dengan kemenangan—namun tetap tanpa gelar, tanpa Eropa, dan tanpa perubahan signifikan di klasemen.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments