Arsenal Gagal ke Final Europa, Arteta Bingung Apa yang Salah – Mikel Arteta tidak habis pikir setelah timnya gagal menembus babak final Liga Europa. Ia menjadi bingung, apa sebenarnya yang membuat The Gunners begitu melempem.
Pasukan Arteta gagal finis ke final Liga Europa setelah mengantongi skor kacamata di semifinal leg kedua kontra Villarreal di Emirates Stadium, Jumat (7/5/2021) dini hari WIB. The Gunners terpaksa angkat kaki setelah kalah agregat 1-2.
Jika Meriam London mencatatkan satu gol saja, pasukan Arteta bisa melenggang ke final. Arsenal sebenarnya punya dua peluang emas mencatatkan gol dari sepakan Pierre-Emerick Aubameyang.
Secara keseluruhan, Arsenal melayangkan 14 percobaan, sementara Villarreal melakukan delapan percobaan dengan tiga diantaranya yang on target.
Arteta tentu merasa kecewa saat Arsenal gagal ke final Europa. Di sisi lain, kekalahan yang ditelan The Gunners selama lima musim beruntun di Liga Champions menjadi pertanda bahwa mereka tidak punya catatan yang begitu apik di Liga Inggris. Arteta dibuat bingung dengan hal ini.
“Saya adalah orang pertama yang bertangung jawab atas hal ini. Sejak saya didatangkan, saya selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik dan bekerja lebih keras dari biasanya agar tim bisa tumbuh lebih baik lagi,” kata Arteta seperti dikutip dari Team Talk.
“Faktanya, Arsenal tampil belum sesuai ekspektasi dan itu yang jadi pertanyaan saya, kenapa belum cukup? Apakah ini sepenuhnya jadi salah pelatih? Atau ada kesalahan lain yang sampai tidak terkontrol? Apa itu? Ya, begitulah sepakbola,” sambungnya.
“Arsenal gagal ke final Europa dan saya kecewa. Andai saja Arsenal mendulang gol satu saja tadi malam, kami menang 1-0. Kami bisa menembus final dan itu adalah suatu kebanggan. Tapi malam itu kami harus menelan kekecewaan,” sesalnya.
Selain itu, suporter juga merasakan kekecewaan yang sama setelah The Gunners mengalami kegagagalan demi kegagalan sepanjang musim. Ditambah lagi Arsenal berpeluang kecil untuk lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
Kegagalan Arsenal di laga ini diduga akibat terkena badai cedera. Granit Xhaka yang seharusnya dimainkan sebagai starter malah menepi akibat cedera saat pemanasan. David Luiz dan Gabriel Magalhaens juga absen karena cedera, sementara Pierre-Emerick Aubameyang masih harus beristirahat setelah pulih dari malaria.
“Srategi kami harus dirombak lagi setelah Xhaka mengalami cedera. Padahal kami sudah mempersiapkan skema dengan Granit sebagai pusatnya. Dia adalah pemain penting di tim ini,” ujar Arteta di Sky Sports.
Arsenal Gagal ke Final Europa, The Gunners Sudah Memble Sejak 5 Tahun Lalu
Mikel Arteta menyatakan bahwa The Gunners tampil melempem sejak lima tahun lalu. Buktinya, Arsenal gagal ke final Europa setelah kalah agregat 1-2.
Musim ini, pasukan Arteta dipastikan tidak akan mengantongi gelar juara apapun. Klub asal London Utara itu masih bertengger di urutan kesembilan klasemen Liga Inggris hingga pekan ke-34. Baru-baru ini, mereka gagal melenggang ke final Liga Europa setelah didepak Villarreal di semifinal.
Kondisi tersebut juga menjadi ancaman tersendiri bagi Meriam London karena berpeluang kecil tampil di Liga Eropa musim depan. Padahal, klub yang bermarkas di Emirates Stadium itu tidak pernah absen di kompetisi Eropa sejak musim 1996/1997.
Mikel Arteta lantas menjadi sasaran empuk kritikan atas performa Arsenal yang mengecewakan. Ia dikatakan masih belum mammpu memboyong Pierre-Emerick Aubameyang dkk menembus persaingan papan atas.
Saat Arsenal gagal ke final Europa, Arteta tidak mau disalahkan sepenuhnya. Menurutnya, The Gunners tampil tak memuaskan sejak absen di Liga Champions lima tahun lalu, yaitu saat tim masih diasuh oleh Arsene Wenger.
“Saya tentu saja menyadari perasaan kecewa suporter saat tim kesayangannya gagal di Liga Champions selama lima tahun. Selain mengecewakan, itu sudah seperti laju negatif yang sulit dihilangkan. Saya juga sangat kecewa dengan hasil tim saat ini. Padahal saya berekspektasi tim bisa memenangkan laga dan kami bisa menuju babak final, yang mana bisa menjadi titik balik yang bagus,” sambungnya.
“Arsenal gagal ke final Europa dan mengecewakan banyak orang dan itu sangat menyakitkan. Kami sendiri tentu saja ingin memberikan yang terbaik kepada semua orang. Sejauh ini, kami sudah bekerja keras untuk memberikan yang terbaik,”.