Harga Eberechi Eze yang tinggi menjadi hambatan besar bagi Arsenal dalam upaya merekrut bintang Crystal Palace pada bursa transfer musim panas 2025. Klub asal London Utara itu diketahui sangat serius menambah kekuatan tim demi tampil kompetitif di semua ajang musim depan. Setelah mengamankan enam pemain baru, The Gunners masih ingin memperkaya lini serang mereka dengan mendatangkan Eze. Namun, usaha tersebut tidak akan mudah.
Menurut laporan dari BBC Sport, klausul rilis dalam kontrak Eze mencapai angka yang cukup fantastis. Hal ini membuat manajemen Arsenal perlu berpikir matang sebelum mengajukan penawaran resmi. Di tengah regulasi Profit and Sustainability Rules (PSR) yang semakin ketat, pembelanjaan besar tanpa perhitungan bisa menimbulkan konsekuensi jangka panjang.
Kebutuhan akan pemain kreatif seperti Eze memang nyata, terutama mengingat Arsenal tengah membangun skuad penuh ambisi di bawah asuhan Mikel Arteta. Namun, dengan anggaran yang sudah terkuras di awal musim panas, The Gunners harus cermat menata strategi keuangan mereka. Apakah Arsenal akan nekat membayar harga mahal tersebut atau justru mencari alternatif lain? Mari kita bahas secara lengkap situasi ini.
Eberechi Eze Punya Klausul Rilis Fantastis
Salah satu tantangan utama dalam transfer ini adalah nilai klausul rilis Eberechi Eze. Gelandang serang berusia 27 tahun itu memiliki klausul sebesar £68 juta yang tercantum dalam kontraknya bersama Crystal Palace. Angka tersebut dinilai terlalu tinggi oleh beberapa pihak dalam internal Arsenal, terutama setelah klub menghabiskan dana besar untuk beberapa rekrutan sebelumnya.
Pihak Crystal Palace memang tak memiliki niat melepas Eze dengan harga murah. Pemain itu adalah andalan utama mereka sejak bergabung dari Queens Park Rangers, dan konsistensinya di Premier League membuat klub menegaskan bahwa mereka hanya akan melepasnya jika klausul ditebus penuh.
Arsenal Harus Bergerak Cepat
Waktu juga menjadi tantangan bagi Arsenal. Klausul rilis Eze diketahui hanya berlaku hingga pekan kedua bulan Agustus 2025. Setelah periode tersebut berakhir, Crystal Palace memiliki hak untuk menaikkan harga sesuai kebijakan internal mereka. Hal ini bisa membuat nilai transfer melonjak dan semakin sulit dijangkau oleh klub peminat.
Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, manajemen Arsenal harus segera menentukan sikap. Apakah mereka akan menyanggupi harga tinggi itu, atau mundur dan mengevaluasi target lain yang lebih realistis?
Arsenal Perlu Melego Pemain Demi Seimbangkan Keuangan
Kondisi keuangan menjadi perhatian besar. Arsenal telah menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan enam pemain musim panas ini. Akumulasi pengeluaran tersebut membuat klub harus berpikir dua kali sebelum menambah beban anggaran yang signifikan.
Untuk menjaga keseimbangan neraca keuangan dan menghindari potensi sanksi Profit and Sustainability Rules (PSR), Arsenal harus menjual beberapa pemain terlebih dahulu. Beberapa nama yang kemungkinan dilepas termasuk Emile Smith Rowe, Eddie Nketiah, dan Albert Sambi Lokonga, yang semuanya jarang mendapatkan menit bermain reguler.
Langkah penjualan ini diharapkan mampu membuka ruang dalam struktur gaji serta menyediakan dana segar guna melanjutkan rencana pembelian pemain baru, termasuk Eze.
Eze Dinilai Cocok untuk Gaya Bermain Arteta
Alasan Arsenal ngotot memburu Eze cukup masuk akal. Pemain ini dikenal memiliki kemampuan individu luar biasa, kreativitas tinggi, dan mampu bermain di berbagai posisi menyerang. Eze juga memiliki keunggulan dalam hal dribel dan distribusi bola, dua elemen penting dalam skema permainan Arteta yang berbasis penguasaan bola.
Di musim lalu, Eze mencetak 11 gol dan 7 assist di Premier League bersama Crystal Palace. Statistik ini memperkuat keyakinan bahwa ia bisa memberi dampak instan jika bergabung ke Emirates Stadium. Dia juga diyakini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat kedalaman lini serang Arsenal.
Alternatif Jika Transfer Eze Gagal Terwujud
Jika akhirnya Arsenal memutuskan untuk tidak memenuhi klausul rilis Eze, beberapa opsi lain bisa dipertimbangkan. Nama-nama seperti Pedro Neto dari Wolves atau Dani Olmo dari RB Leipzig kerap dikaitkan sebagai target alternatif. Meskipun keduanya juga tidak murah, harga mereka masih mungkin dinegosiasikan—berbeda dengan Eze yang terikat klausul rilis tetap.
Arteta dan Edu dipastikan akan tetap aktif dalam sisa waktu jendela transfer. Kegagalan merekrut Eze bukan akhir dari ambisi klub, melainkan akan menjadi momentum untuk mencari solusi jangka panjang dengan pendekatan yang lebih fleksibel.
