Kebijakan transfer agresif Arsenal pada musim panas ini menjadi sorotan besar di Premier League. Arsenal berbenah besar dengan mendatangkan sejumlah pemain kunci untuk memperkuat semua lini, membuat posisi beberapa pemain lama menjadi terancam. Dalam dua bulan terakhir, manajemen The Gunners telah mengamankan tanda tangan lima pemain baru. Noni Madueke, Martin Zubimendi, hingga Viktor Gyokeres diproyeksikan langsung masuk ke dalam rencana utama Mikel Arteta. Bukan hanya memperluas kedalaman skuad, langkah ini juga menjadi sinyal bahwa Arsenal benar-benar serius mengejar trofi musim depan.
Namun, setiap pembelian tentu diikuti dengan potensi penjualan. Bursa transfer yang masih terbuka memberikan kesempatan bagi klub untuk menyeimbangkan komposisi tim. Kabar terbaru bahkan menyebutkan Arsenal masih berupaya memboyong Eberechi Eze dari Crystal Palace. Jika transfer ini terealisasi, maka persaingan di lini tengah dan depan akan semakin sengit. Artinya, ada sejumlah pemain yang harus mengalah dan mencari klub baru demi mendapatkan menit bermain reguler.
Lima nama berikut disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk dilepas Arsenal sebelum penutupan bursa transfer. Kepergian mereka bisa menjadi langkah strategis, baik untuk menjaga keseimbangan finansial klub maupun demi karier mereka sendiri.
1. Leandro Trossard
Leandro Trossard menjadi salah satu pemain yang masa depannya di Emirates Stadium kini dipertanyakan. Meski kontribusinya tidak bisa diremehkan, kehadiran pemain baru seperti Madueke dan potensi datangnya Eze membuat perannya semakin terdesak. Trossard datang dari Brighton pada 2023 dan sempat memberikan dampak instan dengan gol-gol krusialnya. Namun, dalam sistem Arteta yang terus berkembang, ia mungkin akan kehilangan tempat reguler. Beberapa klub Premier League dikabarkan sudah memantau situasinya.
2. Oleksandr Zinchenko
Kedatangan Oleksandr Zinchenko pada awalnya membawa warna baru di pertahanan Arsenal. Fleksibilitasnya membuatnya cocok dalam skema Arteta yang dinamis. Namun, perubahan strategi dan kemunculan talenta muda seperti Myles Lewis-Skelly serta Riccardo Calafiori membuat posisinya semakin terancam. Dengan prioritas menit bermain yang lebih sedikit, Zinchenko mungkin akan mempertimbangkan opsi hengkang untuk menjaga peluangnya di timnas Ukraina. Klub-klub Serie A dan Bundesliga disebut tertarik meminangnya.
3. Fabio Vieira
Fabio Vieira datang dengan reputasi sebagai gelandang kreatif penuh potensi dari Porto. Sayangnya, adaptasinya di Premier League berjalan lambat. Dua musim membela Arsenal, ia jarang menjadi starter dan lebih sering tampil sebagai pemain pengganti. Musim lalu, Vieira dipinjamkan kembali ke Porto untuk mencari kepercayaan diri. Dengan banyaknya gelandang kreatif di skuad saat ini, peluangnya menembus tim utama Arsenal semakin tipis. Bursa transfer kali ini bisa menjadi kesempatan baginya untuk memulai babak baru di klub lain.
4. Albert Sambi Lokonga
Albert Sambi Lokonga mengalami karier yang stagnan sejak datang ke Arsenal. Pemain asal Belgia ini lebih sering dipinjamkan ke klub lain, seperti Crystal Palace, demi mendapatkan menit bermain. Kini, kontraknya menyisakan satu tahun, membuat Arsenal berada pada dilema. Jika tidak segera dijual, mereka berisiko kehilangan Lokonga secara gratis musim depan. Beberapa klub Liga Inggris papan tengah dilaporkan siap memberi tawaran.
5. Reiss Nelson
Reiss Nelson adalah jebolan akademi Hale End yang sempat mencuri perhatian dengan penampilan impresif sebagai pemain muda. Namun, persaingan di lini serang Arsenal membuatnya sulit mendapatkan tempat reguler. Fulham menjadi klub yang paling serius mengejarnya, bahkan berniat meminangnya secara permanen. Jika transfer ini terwujud, Nelson akan mengikuti jejak Emile Smith Rowe yang lebih dulu hijrah ke Craven Cottage. Langkah ini bisa menjadi peluang baginya untuk membangun karier baru di klub yang memberi kesempatan bermain lebih banyak.
Kesimpulan
Arsenal saat ini berada pada titik penting dalam membentuk skuad yang mampu bersaing di semua kompetisi. Kedatangan pemain-pemain baru berkualitas membuat persaingan internal semakin ketat. Artinya, beberapa pemain lama harus siap menghadapi kenyataan kehilangan tempat di tim utama. Keputusan untuk melepas pemain bukan hanya soal teknis, tetapi juga strategi jangka panjang agar klub tetap kompetitif secara finansial dan performa.
Jika kelima pemain yang disebutkan akhirnya meninggalkan Emirates, hal itu akan membuka ruang bagi generasi baru untuk tampil. Di sisi lain, para pemain tersebut juga memiliki kesempatan untuk menemukan klub yang dapat memaksimalkan potensi mereka. Pada akhirnya, inilah dinamika dunia sepak bola modern: datang dan pergi adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.