Hasil Puerto Rico vs Argentina menjadi sorotan besar dalam jeda internasional pekan ini. Timnas Argentina berhasil meraih kemenangan telak 6-0 atas Puerto Rico dalam laga uji coba yang digelar di Chase Stadium, Florida, Amerika Serikat, pada Rabu (15/10/2025) pagi WIB. Hasil ini mempertegas dominasi juara dunia tersebut di level internasional dan menunjukkan bahwa skuad asuhan Lionel Scaloni tetap solid meski melakukan rotasi besar-besaran.
Dalam pertandingan ini, Alexis Mac Allister dan Lautaro Martinez tampil sebagai bintang utama dengan masing-masing mencetak dua gol alias brace. Sementara dua gol lainnya datang dari Gonzalo Montiel serta gol bunuh diri pemain Puerto Rico, Steven Echevarria. Meski lawan mereka bukan dari tim papan atas, performa Argentina tetap luar biasa dengan penguasaan bola dan tekanan tinggi yang membuat Puerto Rico kesulitan keluar dari setengah lapangan sendiri.
Pertandingan ini juga menegaskan kedalaman skuad Argentina, di mana para pemain pelapis mampu menjaga intensitas permainan tanpa kehilangan karakter menyerang khas Lionel Scaloni.
Babak Pertama: Argentina Langsung Dominan
Sejak peluit awal dibunyikan, Argentina langsung menguasai jalannya laga. Mereka menekan Puerto Rico dengan tempo cepat dan serangan dari berbagai sisi. Pada menit ke-3, peluang pertama datang melalui kombinasi apik Rodrigo De Paul dan Giuliano Simeone yang mengirim umpan matang ke Giovani Lo Celso. Namun, sepakan Lo Celso masih melebar tipis di sisi gawang.
Puerto Rico sempat memberi kejutan di menit ke-8. Leandro Antonetti memotong umpan Lionel Messi dan mencoba menembak langsung dari tengah lapangan. Upayanya hampir membuahkan hasil andai tidak ditepis dengan refleks luar biasa oleh Emiliano Martinez.
Setelah itu, dominasi Argentina tidak terbendung. Gol pertama lahir di menit ke-14 melalui aksi Alexis Mac Allister. Serangan cepat yang diawali Messi dan Montiel berujung pada bola liar yang disambar Mac Allister dengan sundulan jarak dekat, membuka keunggulan 1-0 bagi La Albiceleste.
Hanya sembilan menit berselang, Argentina menambah keunggulan menjadi 2-0. Kesalahan fatal Isaac Angking di area pertahanan sendiri dimanfaatkan De Paul untuk mencuri bola dan mengirim umpan pendek ke Messi. Sang kapten memberikan assist chip indah yang diselesaikan dengan voli keras oleh Gonzalo Montiel.
Argentina terus menggempur pertahanan Puerto Rico. Di menit ke-36, Messi kembali menjadi kreator lewat umpan silang melengkung ke kotak penalti. Gonzalez menanduk bola ke tengah, dan Mac Allister yang datang dari lini kedua menuntaskannya dengan sepakan keras ke pojok gawang. Skor 3-0 bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua: Lautaro Martinez Tutup Pesta Gol
Memasuki babak kedua, Argentina tetap bermain agresif. Messi hampir mencetak gol di menit ke-48 setelah menerima umpan De Paul, namun sundulannya dari sudut sempit berhasil ditepis kiper Puerto Rico, Sebastian Cutler.
Tekanan demi tekanan terus dilancarkan. Pada menit ke-56, Montiel dan Simeone hampir menambah keunggulan, tetapi Cutler kembali tampil heroik. Sayangnya, keberuntungan tak berpihak pada Puerto Rico di menit ke-64. Umpan silang Nahuel Molina gagal diantisipasi sempurna oleh Steven Echevarria dan justru masuk ke gawang sendiri. Argentina unggul 4-0 melalui gol bunuh diri tersebut.
Lionel Scaloni kemudian memasukkan Lautaro Martinez untuk menambah daya gedor, dan hasilnya instan. Pada menit ke-79, Messi kembali memperlihatkan visi bermain luar biasa dengan mengirim umpan silang ke dalam kotak penalti. Bola sempat memantul di depan gawang sebelum diselesaikan dengan chip elegan oleh Lautaro Martinez, mengubah skor menjadi 5-0.
Tak berhenti sampai di situ, Lautaro kembali menambah gol di menit ke-84. Messi lagi-lagi menjadi arsitek serangan dengan menggiring bola melewati dua bek sebelum memberikan umpan matang ke Lautaro. Striker Inter Milan itu dengan tenang menempatkan bola ke sudut bawah gawang, menutup pesta gol Argentina menjadi 6-0.
Hingga peluit panjang dibunyikan, Puerto Rico tak mampu keluar dari tekanan. Argentina tampil seperti mesin yang berjalan sempurna, mendominasi penguasaan bola lebih dari 70 persen dan melepaskan total 19 tembakan, sembilan di antaranya tepat sasaran.
Messi Masih Jadi Pengatur Irama
Walau tidak mencetak gol, Lionel Messi tetap menjadi otak permainan Argentina. Kapten sekaligus legenda hidup tersebut mencatatkan dua assist dan berperan penting dalam membangun setiap serangan. Pergerakan, visi, dan presisi umpannya tetap memukau di usia 38 tahun.
Pelatih Lionel Scaloni mengaku puas dengan performa timnya. Ia menilai kemenangan besar ini menjadi momentum positif menjelang jadwal padat akhir tahun. “Kami mencoba banyak kombinasi baru, dan hasilnya luar biasa. Para pemain menunjukkan bahwa siapa pun yang tampil, mereka selalu siap menjaga standar tinggi tim ini,” ujar Scaloni usai laga.