Nama Heimir Hallgrimsson muncul sebagai kandidat kuat sebagai calon pelatih Timnas Indonesia yang baru. Pelatih berpengalaman asal Islandia itu disebut masuk dalam radar PSSI, bersamaan dengan beberapa nama lain yang belum diungkapkan secara resmi. Sinyal bahwa PSSI ingin bergerak cepat terlihat dari pernyataan para petinggi federasi yang menargetkan keputusan final pada rapat Exco mendatang. Karena itu, wacana mengenai bagaimana Hallgrimsson akan membentuk Timnas Indonesia menjadi topik yang semakin relevan.
Menariknya, rumor ini muncul di saat Timnas Indonesia dihujani puluhan pemberitaan dari media Arab, Vietnam, bahkan Eropa. Media Arab misalnya, menyoroti dominasi pemain naturalisasi berdarah Belanda, sementara pemberitaan lain menyebut Garuda sebagai salah satu lawan tersulit Arab Saudi selama kualifikasi. Situasi yang dinamis dan penuh tekanan inilah yang membuat kehadiran Hallgrimsson — jika benar terjadi — menjadi titik harapan baru bagi suporter.
Profil Heimir Hallgrimsson: Pelatih Berpengalaman dengan Jejak Kesuksesan
Heimir Hallgrimsson bukan nama baru di sepak bola internasional. Lahir pada 10 Juni 1967, ia kini berusia 58 tahun dan telah mengarungi karier panjang di berbagai level. Jejak emasnya dimulai saat membawa Timnas Islandia lolos ke Euro 2016, sebuah prestasi yang menjadi sejarah bagi negaranya. Islandia kemudian tampil mengejutkan di turnamen tersebut dengan menembus perempat final, mengalahkan Inggris, dan menjadi salah satu kisah paling ikonik dalam sepak bola dunia.
Setelah era Islandia, Hallgrimsson berkarier bersama Al-Arabi, kemudian memimpin Timnas Jamaika antara 2022–2024. Kemampuannya beradaptasi dengan kultur dan karakter pemain yang berbeda-beda menjadi salah satu kekuatan utamanya. Pada 2024, ia dipercaya menangani Timnas Republik Irlandia, mencatat hasil yang cukup solid: 6 kemenangan, 3 imbang, dan 6 kekalahan dari 15 pertandingan.
Catatan yang paling mencuri perhatian adalah kemenangan 2-0 atas Portugal, tim berisi Cristiano Ronaldo. Hasil itu menjadi bukti bahwa Hallgrimsson mampu merancang strategi untuk menaklukkan lawan yang jauh lebih kuat secara kualitas.
Dengan rekam jejak seperti ini, tak heran jika namanya disebut sebagai kandidat realistis untuk menangani Timnas Indonesia.
Filosofi 3-4-2-1 ala Hallgrimsson
Hallgrimsson dikenal dengan formasi khasnya, 3-4-2-1, sebuah skema yang menuntut disiplin tinggi, pressing terstruktur, serta fleksibilitas dalam menyerang maupun bertahan. Formasi ini menempatkan tiga bek tengah yang fokus pada struktur pertahanan, dua wing-back yang aktif sepanjang pertandingan, dan dua gelandang serang yang menjadi penghubung antara lini tengah dan striker.
Karakter formasi 3-4-2-1 versi Hallgrimsson:
-
Stabil tetapi agresif — tiga bek memberikan soliditas, namun sistem ini juga memungkinkan transisi cepat.
-
Wing-back menjadi motor permainan — mereka bukan hanya bertahan, melainkan juga pencipta peluang.
-
Dua nomor 10 — posisi penting yang mengendalikan kreativitas, mengatur tempo, dan memecah pertahanan lawan.
-
Striker tunggal pekerja keras — bukan sekadar finisher, tetapi juga pengalir bola pertama dalam serangan.
Formasi ini sangat cocok untuk Indonesia — tim yang kaya pemain kreatif, tetapi membutuhkan struktur yang jelas untuk meningkatkan stabilitas defensif.
Kondisi Timnas Indonesia: Latar Belakang Mengapa Formasi Ini Relevan
Selama rangkaian laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia dinilai kehilangan keseimbangan di lini tengah, disoroti oleh banyak media akibat tampil inkonsisten. Beberapa pemain dianggap mengecewakan, beberapa blunder terjadi, dan berbagai kontroversi mencuat — mulai dari penalti yang tidak diberikan hingga keputusan VAR yang dipertanyakan.
Bahkan dalam beberapa pertandingan, kombinasi lini belakang belum pernah benar-benar stabil. Ridgec, Idzes, dan Hubner dinilai potensial membentuk trio bek yang kuat, tetapi belum diberikan kesempatan bermain secara konsisten dalam skema tiga bek.
Dengan latar seperti ini, filosofi Hallgrimsson tampak seperti jawaban tepat bagi kelemahan struktural Indonesia.
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia versi Heimir Hallgrimsson (3-4-2-1)
GK – Emil Audero
Dengan pengalaman Serie A dan kualitas membaca permainan yang jauh di atas rata-rata kiper ASEAN, Audero hampir pasti menjadi pilihan utama.
CB – Jay Idzes (Kapten)
Tangguh, tenang, cerdas, dan pemimpin alami. Hallgrimsson membutuhkan figur seperti ini untuk mengatur blok pertahanan.
CB – Rizky Ridho
Ridho memiliki kualitas duel udara, intersepsi, dan kemampuan membangun serangan yang semakin matang.
CB – Justin Hubner
Hubner adalah bek modern yang agresif, cepat, dan berani memenangkan duel satu lawan satu — elemen penting dalam skema tiga bek.
Wing-Back & Gelandang Tengah
RWB – Kevin Diks
Secara natural, Diks adalah bek sayap dengan intensitas tinggi. Ia cocok dalam peran wing-back yang menuntut naik-turun sepanjang laga.
LWB – Calvin Verdonk
Kuat secara fisik, disiplin, dan tajam dalam crossing. Sisi kiri akan menjadi jalur serangan utama.
CM – Thom Haye
Deep-lying playmaker yang mampu mengatur ritme, memulai build-up, dan menjaga stabilitas saat bertahan.
CM – Joey Pelupessy
Gelandang bertahan ideal untuk menopang Haye dan melindungi tiga bek. Efisien, sederhana, dan pintar.
Dua Gelandang Serang
AM – Marselino Ferdinan
Aset terbesar Indonesia di lini kreativitas. Lincah, berani, dan mampu membuka ruang dengan dribbling maupun umpan vertikal.
AM – Ragnar Oratmangoen
Dinamis, punya visi, dan kuat dalam duel. Dia akan menjadi “jembatan” antara lini tengah dan striker.
Striker Tunggal
ST – Ole Romeny
Taktis, rajin menekan, dan memiliki mobilitas tinggi. Romeny adalah tipe striker pekerja keras yang dibutuhkan sistem 3-4-2-1.






