Analisis kemenangan Manchester United atas Chelsea di pekan kelima Premier League 2025/26 memberikan banyak catatan penting bagi publik Old Trafford. Pertandingan yang digelar Sabtu (20/9/2025) malam waktu setempat itu berlangsung penuh drama dengan tensi tinggi, dua kartu merah, dan tiga gol yang tercipta. Pada akhirnya, Setan Merah keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1, sebuah hasil yang menjadi suntikan moral signifikan bagi tim asuhan Ruben Amorim.
Kemenangan ini datang di saat yang tepat. United sebelumnya berada dalam sorotan akibat performa inkonsisten di awal musim, sehingga tambahan tiga poin atas rival besar seperti Chelsea terasa krusial. Namun, kemenangan ini tidak didapat dengan mudah. Meski unggul jumlah pemain sejak awal laga, Manchester United tetap harus berjuang keras hingga peluit panjang dibunyikan.
Pertandingan ini juga menghadirkan momen spesial bagi Bruno Fernandes, sang kapten, yang mencatatkan gol ke-100 untuk klub. Di sisi lain, Casemiro menjadi figur yang kontroversial. Ia mampu mencetak gol penting, tetapi kemudian meninggalkan tim dalam situasi sulit setelah mendapatkan kartu merah. Selain itu, kelemahan klasik United dalam mengantisipasi bola mati kembali mencuat, memperlihatkan pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan.
Berikut adalah sembilan poin penting dari kemenangan Manchester United atas Chelsea di Old Trafford.
Gol ke-100 Bruno Fernandes
Bruno Fernandes kembali menunjukkan betapa vital perannya di Manchester United. Meski tidak tampil dalam performa terbaiknya, ia mencetak gol penting yang sekaligus menjadi torehan ke-100 untuk klub. Prestasi itu diraih dari 296 penampilan, menjadikannya pemain ke-18 dalam sejarah klub yang menembus catatan tiga digit gol.
Pencapaian ini menegaskan status Fernandes sebagai motor permainan United sejak kedatangannya beberapa musim lalu. Gol ini bukan sekadar angka, melainkan simbol kontribusi yang konsisten bagi tim.
Duet Baru Sesko dan Mbeumo
Salah satu kejutan dalam laga ini adalah penampilan duet Benjamin Sesko dan Bryan Mbeumo. Kombinasi keduanya langsung berdampak besar di menit-menit awal. Sesko memenangkan duel udara, mengarahkan bola kepada Mbeumo, yang kemudian memaksa kiper Chelsea, Robert Sanchez, melakukan pelanggaran fatal dan diganjar kartu merah.
Kolaborasi ini menunjukkan potensi besar. Sesko mengandalkan kekuatan fisik, sementara Mbeumo memberi kecepatan dan mobilitas. Jika keduanya konsisten, duet ini bisa menjadi senjata utama United musim ini.
Maguire Kian Matang
Harry Maguire kembali ke starting XI dengan sorotan besar. Namun, bek Inggris itu menjawab keraguan dengan performa solid. Ia tidak hanya sigap mengatasi ancaman Chelsea, tetapi juga menyumbangkan assist untuk gol Casemiro.
Ketenangan dan pengalamannya membuat lini belakang United tampil lebih stabil. Penampilan ini menandakan bahwa Maguire masih bisa berkontribusi signifikan bagi tim.
Awal Impresif Bryan Mbeumo
Bryan Mbeumo menjadi salah satu figur penting dalam kemenangan ini. Kecepatannya membuat pertahanan Chelsea kewalahan. Momen krusial di awal laga, ketika ia memaksa Sanchez keluar sarang, mengubah jalannya pertandingan.
Meski baru bergabung, Mbeumo sudah menunjukkan potensinya sebagai rekrutan cerdas. Akselerasi dan instingnya bisa memberi dimensi baru bagi serangan United.
Masalah di Posisi Wing-Back Kiri
Patrick Dorgu memang mencatatkan assist, tetapi posisinya masih menimbulkan pertanyaan. Sebagai pemain muda yang bukan murni winger, kontribusinya dalam menyerang masih kurang optimal. Beberapa kali serangan dari sisi kiri berakhir tanpa hasil.
Ruben Amorim perlu mencari solusi lebih tepat agar area ini bisa dimanfaatkan maksimal. Posisi wing-back kiri tampak menjadi titik lemah yang bisa dieksploitasi lawan.
Dukungan Penuh untuk Amorim
Meski sempat berada dalam tekanan, Ruben Amorim mendapat bukti dukungan penuh dari skuadnya. United tampil agresif sejak awal laga, menunjukkan semangat juang tinggi. Intensitas permainan ini memperlihatkan bahwa ruang ganti masih solid di belakang sang manajer.
Kemenangan ini bisa menjadi momentum penting bagi Amorim untuk membangun kembali kepercayaan publik sekaligus memperbaiki konsistensi tim.
Dua Sisi Casemiro
Casemiro menjadi pusat perhatian dengan performa dua wajah. Di satu sisi, ia mencetak gol penting untuk menggandakan keunggulan United. Namun, tidak lama kemudian ia menerima kartu kuning kedua yang tidak perlu, membuat tim harus bermain dengan sepuluh orang.
Aksi ini memperlihatkan kualitas sekaligus kelemahan Casemiro. Ia bisa menjadi penentu, tetapi juga membawa risiko besar ketika emosinya tidak terkendali.
De Ligt Semakin Kuat
Matthijs de Ligt menunjukkan kelasnya sebagai bek papan atas. Penampilannya disiplin, berani keluar dari zona bertahan untuk menekan lawan, dan melakukan intersep penting.
Momen krusial hadir saat ia berhasil menghalau bola berbahaya di depan gawang, menyelamatkan tim dari peluang emas Chelsea. Konsistensi De Ligt akan menjadi fondasi penting bagi lini belakang United sepanjang musim.
Masalah Klasik Antisipasi Bola Silang
Kemenangan United ternoda oleh satu kelemahan lama yang kembali terlihat, yakni buruknya antisipasi terhadap umpan silang. Gol Chelsea yang dicetak Trevoh Chalobah berawal dari kegagalan pertahanan United mengawal pemain lawan di kotak penalti.
Masalah ini bukan hal baru. Jika tidak segera dibenahi, kelemahan ini bisa menghambat ambisi United bersaing di papan atas.
