Wednesday, October 22, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaAlex Pastoor Ungkap Tiga Rencana Awal Bersama PSSI: Dari Piala Dunia 2026...

Alex Pastoor Ungkap Tiga Rencana Awal Bersama PSSI: Dari Piala Dunia 2026 hingga Pengembangan Pemain Muda

Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, akhirnya berbicara terbuka mengenai kesepakatan awalnya dengan PSSI sebelum berpisah usai gagal membawa Skuad Garuda menembus Piala Dunia 2026. Melalui sebuah wawancara di siniar Rondo yang tayang di Ziggo Sport, Pastoor mengungkap bahwa terdapat tiga poin utama dalam perjanjian kerja sama tersebut yang menjadi dasar program kerjanya bersama tim nasional.

Menurutnya, tiga poin itu mencakup target jangka pendek hingga rencana pengembangan jangka panjang bagi sepak bola Indonesia. Karena itu, meskipun hasil di kualifikasi tidak sesuai harapan, ia menilai masih ada warisan sistem yang dapat menjadi fondasi penting bagi generasi berikutnya.

- Advertisement -
asia9QQ

Target Awal: Misi Sulit Lolos ke Piala Dunia 2026

Dalam kesepakatan pertama, Pastoor menyebut bahwa tujuan utama yang disepakati bersama PSSI adalah membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Misi itu tentu bukan perkara mudah mengingat posisi Indonesia yang masih jauh tertinggal dalam peringkat dunia FIFA saat dirinya bergabung.

“Seperti yang saya pahami, kesepakatannya terdiri dari tiga bagian. Yang pertama, tentu saja akan luar biasa jika berhasil lolos ke Piala Dunia. Tapi dengan posisi peringkat ke-119 dunia, itu bukan hal yang mudah dan realistis,” ungkap Pastoor.

Pada saat itu, Indonesia berada satu grup dengan Arab Saudi dan Irak di babak kualifikasi zona Asia. Keduanya menempati peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi, yakni di posisi ke-59 dan ke-58. Karena itu, tantangan yang dihadapi Pastoor dan tim pelatih sangat besar.

Indonesia sempat memberikan perlawanan berarti namun akhirnya menelan dua kekalahan penting—kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak. Hasil tersebut membuat peluang Garuda menipis sekaligus menambah tekanan publik terhadap staf pelatih.


Fokus Kedua: Membangun Pondasi Pemain Muda

Selain target besar menuju Piala Dunia, poin kedua dari kesepakatan Pastoor bersama PSSI berfokus pada pengembangan pemain muda. Ia menegaskan bahwa proyek ini tidak bisa dilepaskan dari peran dua sosok penting: Gerald Vanenburg yang menangani tim U-23 dan Frank van Kempen yang mengasuh tim U-20.

Keduanya diberi tanggung jawab besar untuk mempercepat proses pembinaan talenta lokal agar mampu naik ke level senior. Menurut Pastoor, pembinaan berkelanjutan harus menjadi prioritas jika Indonesia ingin memiliki tim nasional yang stabil dan kompetitif di masa depan.

“Yang kedua, kami ingin menciptakan jalur yang jelas antara tim muda dan tim senior. Ada banyak potensi di Indonesia, tapi butuh sistem yang mendukung agar mereka bisa berkembang,” jelasnya.

Selain itu, Pastoor juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara akademi klub, federasi, dan tim nasional. Tanpa sinkronisasi yang kuat, regenerasi pemain hanya akan berjalan setengah hati dan sulit menghasilkan bintang baru.


Tujuan Ketiga: Mencetak Generasi Kompetitif di Level Internasional

Dalam butir ketiga, Pastoor menyebut bahwa PSSI memiliki visi jangka panjang untuk menghasilkan lebih banyak pemain kompetitif di level global. Ia menilai, dengan populasi besar yang mencapai 280 juta penduduk, Indonesia sebenarnya memiliki modal luar biasa untuk menjadi kekuatan sepak bola Asia.

“Dalam jangka panjang, tujuannya adalah menghasilkan lebih banyak pemain kompetitif dari negara dengan populasi 280 juta orang,” tuturnya.

Karena itu, strategi jangka panjang seperti pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas pelatih, dan konsistensi program pembinaan menjadi hal penting. Pastoor menilai, hasil besar seperti lolos ke Piala Dunia tidak akan datang dalam semalam, tetapi membutuhkan arah kebijakan yang konsisten.


Antusiasme Besar, Tekanan Pun Mengiringi

Pastoor juga menyinggung antusiasme publik Indonesia terhadap sepak bola yang begitu besar. Menurutnya, atmosfer tersebut menjadi salah satu yang paling luar biasa sepanjang kariernya. Namun, di sisi lain, ekspektasi tinggi dari publik juga menghadirkan tekanan yang berat bagi staf pelatih.

“Antusiasme terhadap sepak bola di sana sangat luar biasa, dan di awal terhadap kehadiran kami juga. Sampai-sampai seolah kami harus memberikan jaminan bahwa kami akan membawa tim lolos. Tapi hal itu sebenarnya tidak pernah dibicarakan,” ujar Pastoor.

Selain itu, ia juga mengonfirmasi bahwa ada dua nama penting yang sempat bergabung dalam struktur teknis, yakni Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis dan Alexander Zwiers sebagai direktur teknik. Sayangnya, keduanya kini sudah tidak lagi bersama tim nasional setelah perubahan struktur dilakukan oleh PSSI.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments