AFC tolak protes PSSI menjadi sorotan besar menjelang duel panas antara Timnas Arab Saudi dan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan tersebut menegaskan bahwa wasit asal Kuwait, Ahmad Al-Ali, tetap akan memimpin laga penting di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada Rabu (8/10/2025). Pertandingan ini menjadi krusial karena kedua tim tengah bersaing ketat dalam Grup B. Jelas hal ini untuk memperebutkan tiket menuju putaran final Piala Dunia 2026.
PSSI sebelumnya mengajukan protes resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) karena menilai penunjukan perangkat pertandingan dari kawasan Timur Tengah dapat menimbulkan potensi konflik kepentingan. Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyebut bahwa surat protes tersebut dikirim demi menjamin aspek netralitas, sportivitas, dan keadilan di lapangan. Menurutnya, pemilihan wasit dari wilayah yang sama dengan salah satu peserta dapat menimbulkan keraguan, meski tidak serta-merta menunjukkan adanya keberpihakan.
“Pertandingan ini sangat penting bagi perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia. Oleh karena itu, kami meminta AFC mempertimbangkan unsur keadilan dengan menunjuk perangkat dari wilayah netral seperti Jepang, Korea, atau Australia,” ujar Yunus Nusi.
PSSI Ajukan Protes Demi Fair Play dan Keadilan
Dalam pernyataannya, Yunus Nusi menegaskan bahwa surat protes PSSI dikirim bukan untuk menciptakan kontroversi. Melainkan sebagai upaya menjaga prinsip fair play di laga berlevel tinggi. Menurutnya, pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak dalam satu pekan merupakan momen penentu bagi Indonesia untuk memperbesar peluang tampil di Piala Dunia 2026.
“Karena pertandingan ini sangat menentukan, kami menekankan pentingnya fairness. Unsur sportivitas dan keadilan harus dijunjung tinggi agar hasil pertandingan mencerminkan performa sebenarnya dari kedua tim,” kata Yunus.
Namun, AFC secara resmi menolak permintaan tersebut. Federasi sepak bola Asia itu menegaskan bahwa keputusan penunjukan wasit sudah melalui proses evaluasi dan tetap menunjuk Ahmad Al-Ali sebagai pengadil lapangan. Surat balasan dari AFC menjelaskan bahwa setiap wasit yang ditugaskan telah memenuhi standar profesional dan memiliki rekam jejak yang baik dalam pertandingan internasional.
AFC Tetap pada Keputusan Awal, PSSI Hormati Regulasi
Meski kecewa, PSSI menerima hasil keputusan tersebut dengan lapang dada. Yunus Nusi menyampaikan bahwa keputusan akhir berada sepenuhnya di tangan AFC, dan pihaknya akan menghormati regulasi yang berlaku. Ia menekankan bahwa PSSI tetap mengutamakan hubungan baik dengan AFC. Sekaligus berharap agar perangkat pertandingan bekerja secara profesional tanpa pengaruh eksternal.
“Oleh AFC, surat tersebut sudah dibalas dan keputusan mereka tetap sama. PSSI tentu menghormati hal tersebut karena itu adalah kewenangan AFC,” ujar Yunus.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa seluruh elemen tim nasional Indonesia kini fokus pada persiapan laga, bukan pada isu kepemimpinan wasit. Meski demikian, PSSI tetap berharap pertandingan berjalan tanpa insiden yang bisa mencederai semangat sportivitas. “Kami ingin pertandingan ini berlangsung dengan penuh netralitas dan adil. Karena ini menyangkut citra sepak bola Asia secara keseluruhan,” tegasnya.
Harapan untuk Kepemimpinan Wasit yang Netral dan Profesional
Menjelang laga kontra Arab Saudi, Yunus Nusi menyampaikan harapan agar Ahmad Al-Ali dapat memimpin pertandingan secara profesional, tanpa keberpihakan sedikit pun. Ia menilai laga ini akan disaksikan jutaan pasang mata di seluruh Asia, sehingga integritas pertandingan menjadi faktor penting.
“Semoga pertandingan nanti dapat berjalan dengan seadil-adilnya dan se-netral-netralnya. Kami percaya wasit akan memimpin dengan profesional karena ini bukan hanya pertandingan antara dua negara. Tetapi juga bagian dari kehormatan sepak bola Asia,” tuturnya.
PSSI pun menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin memperpanjang polemik. Fokus utama kini adalah menjaga konsentrasi pemain agar tampil maksimal menghadapi tekanan suporter tuan rumah di Jeddah.
Pertandingan Penting Menuju Piala Dunia 2026
Laga Arab Saudi vs Indonesia menjadi salah satu pertandingan penentu dalam lanjutan Putaran Keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Setelah pertandingan ini, Indonesia akan kembali menghadapi Irak pada 11 Oktober 2025. Dua hasil positif akan membuka peluang besar bagi Skuad Garuda untuk menembus sejarah dan lolos ke ajang sepak bola paling bergengsi di dunia tersebut.
Pelatih Patrick Kluivert sebelumnya juga menyebut bahwa Timnas Indonesia kini hanya berjarak 180 menit dari mimpi besar berlaga di Piala Dunia. Karena itu, semua elemen tim diminta fokus penuh untuk meraih hasil terbaik.
Dengan atmosfer pertandingan yang tinggi dan sorotan publik yang besar, netralitas wasit akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir. Dukungan moral dari masyarakat Indonesia pun diharapkan dapat menambah semangat tim asuhan Kluivert. Yakni dalam menghadapi Arab Saudi yang dikenal memiliki kekuatan dan pengalaman besar di level Asia.