Zidane Dikabarkan Jadi Pelatih Juventus, Si Nyonya Tua Bisa Pakai Pelatih Lokal Dulu – Zinedine Zidane dirumorkan akan hengkang dari Real Madrid di akhir musim ini untuk melatih Juventus. Di sisi lain, Bianconeri selalu mengandalkan pelatih lokal.
Maret 2019 merupakan periode kedua Zidane sebagai pelatih tim senior Madrid. Sampai saat ini, ia sudah mengantongi gelar LaLiga dan Piala Super Spanyol.
Madrid masih punya kesempatan untuk meraih gelar musim ini melalui kompetisi La Liga. Namun, Madrid nampaknya akan kesulitan karena masih tertinggal dua poin dari Atletico Madrid jelang laga terakhir.
Jika akhir musim ini Madrid tidak mengantongi gelar juara, Zidane kemungkinan akan hengkang dan Zidane dikabarkan jadi pelatih Juventus meski kontraknya masih ada sampai Juni 2022.
Belakangan ini, Juventus selalu dikait-kaitkan dengan pelatih 48 tahun tersebut. Klub asal Turin itu tampil tidak memuaskan bersama Andrea Pirlo. Si Nyonya Tua bahkan berpeluang kecil menembus Liga Champions musim depan. Untuk itu, Zidane dikabarkan jadi pelatih Juventus.
Zidane tentu saja sudah mengenal Juventus. Pria asal Prancis itu pernah tampil gemilang bersama Bianconeri sebelum akhirnya berseragam Real Madrid.
Hubungan Zidane dengan Si Nyonya Tua bahkan masih akrab hingga saat ini. Zidane tidak pernah mengatakan hal buruk mengenai Juventus selama ia berkarier di Real Madrid.
Meski begitu, Zidane masih belum dipastikan bisa menduduki kursi kepelatihan Si Nyonya Tua musim depan meski Zidane dikabarkan jadi pelatih Juventus. Jika melihat pada data-data sebelumnya, Juventus lebih sering mengandalkan pelatih lokal.
Dilihat dari data tahun 1923, Juventus baru 13 kali merekrut pelatih dari luar Italia, yaitu Jeno Karoly dan Jozsef Viola dari Hungaria. Sejak saat ini, Bianconeri hanya mencatatkan satu gelar juara Liga Italia saat diasuh Viola.
Juventus menggantinya dengan William Aitken dari Skotlandia di tahun 1928. Namun, tidak ada gelar juara yag disumbangkan, hinngga akhirnya Si Nyonya Tua mendatangkan pelatih lokal Carlo Carcano pada 1930. Hasilnya memuaskan, yaitu empat kali memenangkan Liga secara beruntun.
Juventus kembali merekrut pelatih asing pada 1948 dengan memboyong William Chalmers asal Skotlandia. Sebelumya, Bianconeri sempat menggunakan jasa pelatih campuran darah Italia-Argentina, yakni Luis Monti dan Renato Cesarini sebanyak dua kali.
Bersama Chalmers, Juventus malah tidak mengemas satupun juara. Jesse Carver akhirnya didatangkan dari Inggris pada 1949. Juventus lagi-lagi absen mencatatkan juara, sampai akhirnya Gyorgy Sarosi dari Hungaria didatangkan. Si Nyonya Tua meraih gelar juara liga di musim perdananya bersama Sarosi, yaitu pada 1951/1952.
Sebelum Zidane dikabarkan jadi pelatih Juventus, Sarosi didepak di musim kedua dan Juve mendatangkan pelatih lokal sebanyak tiga kali. Pada 1957, Juventus merekrut Ljubisa Brocic yang berhasil membawa Bianconeri mengemas satu gelar liga di musim pertamanya.
Setelah Brocic, Juve mendatangkan Carlo Parola selaku orang asli Italia mulai tahun 1959. Juventus kembali menggunakan pelatih asing dalam kurun waktu 1961 sampai 1976 dan tercatat ada lima ahli strategi asing, dari Brasil, Paraguay, Argentina, dan dua lainnya dari Ceko.
Juventus menggunakan jasa Giovanni Trapattoni mulai dari 1976 sampai 1991. Sejak saat itulah, Juventus jarang menggunakan pelatih luar. Misalnya, Rino Marchesi sebagai pengganti Trapattoni, yang kemudian berlanjut ke Dino Zoff, Marcelo Lippi, Carlo Ancelotti, dan Fabio Capello.
Zidane Dikabarkan Jadi Pelatih Juventus, Pirlo Masih Mau Jadi Pelatih
Andrea Pirlo mengakui bahwa ia masih ingin berkarier di Juventus di musim depan. Ia sangat menikmati pekerjaannya bersama Si Nyonya Tua dan sudah merasa klop dengan klub asal Turin ini.
Nasib Andrea Pirlo di Juventus masih terus dipertanyakan. Ia bisa saja hengkang lebih cepat meski kontraknya baru akan habis pada Juni 2022. Bahkan, Zidane dikabarkan jadi pelatih Juventus untuk menggantikannya.
Selain itu, pemain Juventus juga disebut-sebut tidak suka dengan Pirlo. Namun, Pirlo meluruskan hal tersebut bahwa itu hanya sebatas rumor saja.
“Saya selalu mendapat dukungan 100 persen dari seluruh pemain dan itu menjadi semangat tersendiri bagi pelatih. Saya tidak peduli dengan rumor yang beredar kini,” tegasnya.
Pirlo menjalani musim yang tidak mudah bersama Juventus. Ia datang ke Turin tanpa pengalaman melatih klub sebelumnya.