Bos Rans Cilegon FC Berikan Suntikan Semangat Pada Pemainnya – Wakil Presiden Rans Cilegon FC, Rajiv, tekankan sportivitas pada seluruh pemainnya yang sudah bergerilya dengan Persita Tangerang. Laga tersebut dianggap sebagai uji mental.
Laga uji coba Rans Cilegon FC VS Persita Tangerang dipentaskan di Stadion Benteng, Tangerang pada Sabtu (1/5/2021). Rans Cilegon harus menelan kekalahan usai digilas 0-2 dalam pertandingan yang digelar tiga babak.
“Sportivitas jauh lebih penting dari kemenangan. Setelah tim ditumbangkan Persita 0-2, saya menganggap hal itu sebagai latihan mental tim Rans,” kata Rajiv.
Suntikan semangat pada pemain Rans pun diberikan Bos Rans Cilegon FC saat acara buka puasa bersama dengan tim kesebelasan dan jajaran manajemen Rans Cilegon FC di Prestige Image Motorcars, Puit Jakarta, Minggu (2/5/2021).
“Saya ingin mengapresiasi pada seluruh pemain yang sudah tampil bagus. Klub ini memang masih seumur jagung,” lanjut Rajiv.
“Saya mengatakan pada pemain untuk selalu punya rasa saling memiliki karena klub ini milik kita bersama yang akan diperjuangkan bersama-sama,” tegasnya.
Sebagai salah satu tokoh penggerak pembangunan sumberdaya manusia, Rajiv menekankan pada pemain untuk selalu memiliki mental sportif. Dengan begitu, pemain akan lebih siap saat dihadapkan pada kemenangan maupun kekalahan.
“Kita harus fokus pada hasil saat di lapangan, dan fokus pada proses saat latihan. Keduanya jangan sampai terbalik. Sebisa mungkin Rans Cilegon FC naik peringkat dari tim Liga 2 ke tim sepakbola di Liga 1 milik Indonesia,” pungkasnya.
Bos Rans Cilegon FC Menjelaskan Visi Misi Klub ke PSSI
PSSI kedatangan rombongan Rans Cilegon FC. Bos Rans Cilegon FC tersebut bermaksud untuk menjabarkan visi dan misi kepada federasi sepakbola Indonesia.
Dua chairman Cilegon FC, Raffi Ahmad dan Rudy Salim, berkunjung ke kantor PSSI di kawasan FX Sudirman, Senin (3/5/2021) malam WIB. Dua bos Cilegon tersebut sudah bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dan jajaran lainnya.
Rans Cilegon FC baru pertama kali berkunjung ke kantor federasi sepakbola Indonesia. PSSI sangat dibutuhkan Rans Cilegon FC agar tim yang baru seumur jagung itu mendapat arahan.
“Terima kasih pada PSSI atas sambutan hangatnya. Kami masih butuh arahan. Ibaratnya kami adalah anak-anak yang masih butuh arahan orang tua,” kata Bos Rans Cilegon FC Raffi Ahmad dalam konferensi persnya usai pertemuan.
“Keunggulan Rans adalah digital aset media dengan 95 juta followers. Kami inigin terlibat dalam usaha memajukan sepakbola Indonesia dan atlet-atlet agar eksis di kancah internasional,” sambungnya.
“Pemain kami selalu siap berlaga, tapi tidak wajib masuk Liga 1 dulu. Kami ingin mencatatkan hasil terbaik saja. Rencananya kami akan membangun infrastruktur yang baik buat tim, dan mendirikan akademi,” Raffi menegaskan.
Menurut Rudy, saat ini Rans Cilegon FC sedang membangun infrastruktur di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Area tersebut tidak hanya diperuntukan untuk sepakbola.
“Kami saat ini sedang melakukan pembangunan besar di kawasan Pantai Indah Kapuk seluas 2,7 hektar. Nantinya disana akan berdiri lapangan olahraga sepakbola besar, kecil, futsal, basket, dan tenis. Ada juga area entertainment,” Bos Rans Cilegon FC Rudy menjelaskan.
“Kami juga ingin kawasan tersebut bisa dinikmati oleh umum, jadi nanti siapa saja bisa main kesana. Semoga tahun depan sudah rampung. Penggunaan rumputnya sendiri menggunakan rumput sintetis sesuai standar FIFA.”
Sebagai klub yang baru saja berdiri, Rans juga harus memikirkan keuntungan. Media sosial adalah salah satu jalan ninja Rans yang menjadi magnet tersendiri untuk sponsor.
“Rans Cilegon FC bekerja sama dengan Rans Entertainment yang punya 95 juta followers. Ini bisa jadi cara untuk menggaet sponsor,” Bos Rans Cilegon FC Rudy menegaskan.
Mochamad Iriawan dengan adanya selebritas yang turut mengelola sepakbola. Namun, dia mengingatkan bahwa mengurus sepakbola dinilai sulit.
“Kami senang dengan keterlibatan Rudy dan Raffi. Ini bisa menjadi bukti bahwa sepakbola adalah olahraga mendunia yang digemari masyarakat,” kata Iriawan.
“Namun, bagaimanapun juga mengurus sepakbola itu tidak seperti membalikan telapak tangan. Siapa saja harus siap menghadapi berbagai tantangan saat memasuki dunia sepakbola. Yang terpenting adalah memiliki manajemen baik, pelatih kompeten, dan hubungan baik antara staf sampai pemain,” tegasnya.