Nasib Andrea Pirlo Masih Mengambang, Netizen Jangan Nyinyir! – Lilian Thuram heran dengan netizen yang sering melayangkan kritik pada Andrea Pirlo. Padahal, Pirlo sendiri masih belum punya pengalaman dalam melatih tim sehingga performanya dipastikan belum sesuai ekspektasi.
Kontrak Andrea Pirlo akan berakhir di Juventus pada Juni tahun 2022 mendatang. Sejauh ini, ia sudah menyumbangkan satu titel Piala Super Italia.
Di bawah asuhannya, Si Nyonya Tua mengerahkan tidak sedikit pemain muda. Pelan-pelan, Pirlo melakukan rotasi pada skuadnya.
Resiko jadi pelatih sepakbola tentu saja harus rela menelan kritikan-kritikan pedas yang bak jadi makanan sehari-hari. Nasib Andrea Pirlo masih mengambang dan ia kena semprot juga.
Pirlo bahkan gagal membawa Juventus melenggang lebih jauh di Liga Champions. Si Nyonya Tua hanya bertengger sampai 16 besar saja usai ditumbangkan Porto.
Di Liga Italia, Pirlo juga dinilai gagal mempertahankan gelar juara bertahan Juventus. Inter Milan disebut-sebut akan merebut gelar scudetto yang sudah diraih Juve sepuluh kali secara berturut-turut.
Meski demikian, Juventus masih punya satu peluang untuk mengantongi piala. Si Nyonya Tua masih bisa bersaing di Coppa Italia, yang pada partai final akan menghadapi Atalanta di bulan Mei mendatang.
Lilian Thuram, eks bek Juventus mengomentari soal nasib Andrea Pirlo masih mengambang. Menurutnya, butuh waktu yang tidak sebentar bagi Pirlo untuk jadi pelatih yang mantap.
“Saat masih jadi pemain, Pirlo butuh waktu yang lama untuk jadi gelandang terhebat. Untuk situasi saat ini, ia juga butuh waktu lama untuk jadi pelatih yang hebat,” katanya seperti dilansir dari Football Italia.
“Jadi, saya heran kenapa orang-orang suka nyinyir sama Pirlo. Orang-orang selalu berkekspektasi padanya untuk jadi pelatih hebat,” sambungnya.
Lilian Thuram pun percaya, bahwa Andrea Pirlo bisa membuat Juventus berjaya lagi. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah waktu.
“Zidane dulu memulai dari tim junior dan belajar dulu dengan Ancelotti. Lambat laun, hasilnya terlihat juga, kan. Pirlo juga sama, ia butuh waktu utuk bisa bersinar di Juve,” tutupnya.
Akhir-akhir ini, Massimiliano Allegri disebut-sebut akan menjadi pengganti Pirlo di Juventus. Namun, rumor tersebut masih belum pasti karena Allegri dan dua pemangku jabatan di klub, Pavel Nedved dan Fabio Paratici, diketahui terlibat perselisihan.
Sedangkan hubungan Allegri dengan Andrea Agnelli selaku presiden Juventus diketahui baik-baik saja. Dilansir dari Tuttosport, Agnelli sudah bertemu dengan Allegri untuk mendiskusikan kepulangannya di tengah nasib Andrea Pirlo masih mengambang.
Dilansir dari Sportmediaset, fans Juventus disebut-sebut menginginkan Zinedine Zidane untuk melatih di Turin. Namun, jika itu benar-benar terjadi, pelatih berkebangsaan Prancis tersebut takkan bergabung dengan Bianconeri sampai awal musim depan.
Tiga nama lainnya yang disebut-sebut akan menjadi pengganti Pirlo adalah Gian Piero Gasperini, Simone Inzaghi, dan Luciano Spalleti. Namun sama seperti Zidane, tiga orang tersebut baru bisa bergabung jika musim 2020/21 sudah tuntas.
Nasib Andrea Pirlo Masih Mengambang, Nilainya 6 dari 10
Andrea Pirlo menyadari bahwa kinerjanya selama jadi pelatih Juventus masih biasa-biasa saja. Menurutnya, nilai yang pantas untuknya saat ini adalah 6 dari total 10.
Performa Si Nyonya Tua tidak memuaskan sepanjang musim ini. Usai meraih sembilan gelar Scudetto beruntun, Bianconeri dinilai akan gagal mempertahankannya karena Inter Milan kukuh di puncak klasemen.
Selain nasib Andrea Pirlo masih mengambang, permainan Cristiano Ronaldo dkk juga mengecewakan di Liga Champions. Juventus harus terhenti di babak 16 besar yang kedua kalinya usai ditumbangkan Porto. Juventus hanya punya satu kesempatan lagi meraih juara, yaitu di Coppa Italia.
Penampilan Juventus yang mengkhawatirkan memunculkan sejumlah spekulasi terkait masa depan Pirlo. Nasib Andrea Pirlo masih mengambang dan ia mengakui kalau kinerjanya masih belum sesuai ekspektasi.
“Nilai kinerja saya mungkin 6 dari 10 untuk perjalanan musim sejauh ini. Saya harus bekerja lebih keras lagi, dan saat Anda tidak bisa meraih gelar apapun, pelatih adalah orang pertama yang harus bertanggung jawab,” ungkapnya kepada Sky Sport Italia dikutip Football Italia.
“Taktik saya di lapangan adalah bisa mendominasi laga dan menekan sejak awal. Untuk beberapa alasan, kami belum bisa mewujudkan hal tersebut. Namun, kami tetap semangat untuk bisa melakukan hal itu,” tandas Andrea Pirlo.