Nama John Herdman kian santer disebut sebagai kandidat kuat pelatih baru Timnas Indonesia. Pelatih berkewarganegaraan Inggris tersebut dinilai memiliki kapasitas dan rekam jejak yang relevan untuk menakhodai skuad Garuda. Oleh karena itu, wacana penunjukannya mulai mendapat perhatian serius dari publik sepak bola nasional.
Berdasarkan laporan sejumlah media luar negeri, Herdman dikabarkan telah menolak pendekatan dari beberapa negara lain, termasuk Jamaika dan Honduras. Situasi ini semakin mempertegas ketertarikannya terhadap proyek jangka panjang yang ditawarkan Indonesia. Selain itu, perkembangan pesat sepak bola nasional dalam beberapa tahun terakhir menjadi daya tarik tersendiri bagi pelatih berusia 50 tahun tersebut.
John Herdman lahir di Consett, Inggris, pada 19 Juli 1975. Meski tidak memiliki latar belakang sebagai pesepak bola profesional, ia dikenal sebagai arsitek tim yang kuat secara struktural. Dengan lisensi UEFA Pro, Herdman membangun reputasi melalui pendekatan taktis yang disiplin serta manajemen tim yang solid.
Penantian 36 Tahun yang Berakhir
Nama Herdman mulai dikenal luas ketika menangani Timnas Kanada pada periode 2018–2023. Pencapaian puncaknya adalah membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022. Keberhasilan tersebut mengakhiri penantian panjang selama 36 tahun bagi Les Rouges untuk kembali tampil di ajang sepak bola terbesar dunia.
Sebelumnya, Kanada terakhir kali tampil di Piala Dunia pada edisi 1986. Kala itu, langkah mereka terhenti di fase grup setelah menelan tiga kekalahan beruntun. Oleh karena itu, keberhasilan Herdman membawa Kanada kembali ke Piala Dunia menjadi tonggak sejarah penting bagi sepak bola negara tersebut.
Di bawah asuhannya, Kanada menjelma menjadi tim yang kompetitif dan sulit dikalahkan. Herdman berhasil membangun mentalitas juara serta identitas permainan yang jelas. Selain itu, ia mampu memaksimalkan potensi pemain muda dan memadukannya dengan pengalaman yang ada.
Perjalanan Berliku Menuju Qatar
Perjalanan Kanada menuju Piala Dunia 2022 tidak berlangsung mulus. Pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona CONCACAF, Les Rouges sempat terseok di awal. Dari lima laga pertama, Kanada hanya meraih satu kemenangan dan empat hasil imbang.
Namun demikian, konsistensi mulai terbangun seiring berjalannya kompetisi. Kanada perlahan menemukan ritme permainan dan menunjukkan kedewasaan taktik. Karena itu, mereka mampu mengamankan poin penting dalam laga-laga krusial.
Hasil akhirnya sangat impresif. Kanada finis di puncak klasemen kualifikasi dengan 28 poin, unggul selisih gol atas Meksiko dan berada di atas Amerika Serikat. Capaian ini menegaskan kualitas kepelatihan Herdman dalam mengelola tim sepanjang kompetisi panjang.
Babak Berat di Piala Dunia 2022
Sayangnya, performa Kanada di Qatar tidak seindah perjalanan kualifikasi. Tergabung di grup berat bersama Maroko, Kroasia, dan Belgia, Les Rouges harus menerima kenyataan pahit. Dalam tiga pertandingan, Kanada selalu menelan kekalahan.
Mereka kalah 1-2 dari Maroko, 1-4 saat menghadapi Kroasia, serta 0-1 melawan Belgia. Meski gagal meraih poin, pengalaman tampil di Piala Dunia tetap dianggap sebagai fondasi penting bagi perkembangan sepak bola Kanada ke depan.
Secara statistik, Kanada kebobolan tujuh gol dan hanya mencetak dua gol. Namun, Herdman menilai turnamen tersebut sebagai proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegagalan di fase grup tidak menghapus nilai besar dari keberhasilan lolos ke Piala Dunia.
Relevansi dengan Timnas Indonesia
Dalam rentang lima tahun memimpin Kanada, Herdman mencatatkan 58 pertandingan dengan rata-rata 1,98 poin per laga. Catatan ini menunjukkan konsistensi di level internasional. Karena alasan itu, banyak pihak menilai Herdman cocok dengan kebutuhan Timnas Indonesia saat ini.
Indonesia tengah berada dalam fase pembangunan tim jangka panjang. Kebutuhan akan pelatih yang mampu membangun struktur, mentalitas, dan identitas permainan sangat krusial. Pendekatan Herdman yang sistematis dinilai sejalan dengan arah tersebut.
Meski tantangannya berbeda, peluang mengulang kesuksesan tetap terbuka. Jika mendapat dukungan penuh dari federasi dan lingkungan yang kondusif, Herdman berpotensi membawa Timnas Indonesia melangkah ke level yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penunjukannya bisa menjadi langkah strategis bagi masa depan sepak bola nasional.






