Warning: Cannot declare class Normalizer, because the name is already in use in /www/wwwroot/asia9sports/wp-content/plugins/cloudflare/vendor/symfony/polyfill-intl-normalizer/Resources/stubs/Normalizer.php on line 20
Final Piala Interkontinental: Kiper PSG Tepis Empat Penalti Flamengo Meski Bermain dengan Tangan Retak - Asia9Sports
Saturday, December 20, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsFinal Piala Interkontinental: Kiper PSG Tepis Empat Penalti Flamengo Meski Bermain dengan...

Final Piala Interkontinental: Kiper PSG Tepis Empat Penalti Flamengo Meski Bermain dengan Tangan Retak

Final Piala Interkontinental 2025 menghadirkan drama luar biasa yang berakhir manis bagi Paris Saint-Germain (PSG). Duel melawan Flamengo di Ahmad bin Ali Stadium, Qatar, harus ditentukan melalui adu penalti setelah skor imbang 1-1 bertahan hingga perpanjangan waktu. Pada momen krusial tersebut, kiper PSG, Matvey Safonov, tampil sebagai penentu kemenangan dengan menepis empat penalti, meski ternyata bermain dalam kondisi tangan retak.

PSG akhirnya menang 2-1 lewat adu penalti dan memastikan gelar Piala Interkontinental 2025. Namun, sorotan utama justru tertuju pada Safonov. Beberapa hari setelah laga, fakta mengejutkan terungkap bahwa sang kiper menahan rasa sakit hebat saat melakukan penyelamatan beruntun.

- Advertisement -
asia9QQ

Safonov Jadi Pahlawan Adu Penalti Final

Pertandingan final berlangsung sangat ketat sejak menit awal. PSG datang dengan status juara Liga Champions, sementara Flamengo tampil percaya diri sebagai wakil Amerika Selatan. Kedua tim saling menekan, tetapi hanya mampu mencetak satu gol hingga 120 menit laga berjalan.

Ketegangan mencapai puncak saat laga memasuki adu penalti. Pada fase inilah Safonov menunjukkan peran vitalnya. Ia menggagalkan empat eksekusi penalti Flamengo secara beruntun, sebuah pencapaian langka di level final internasional.

Penalti Saul Niguez menjadi awal rangkaian penyelamatan krusial tersebut. Setelah itu, Safonov kembali membaca arah tendangan Pedro dengan sempurna. Tekanan mental Flamengo semakin besar ketika Leo Pereira dan Luiz Araujo juga gagal menaklukkan kiper PSG tersebut.

Sementara itu, PSG memanfaatkan momentum dengan baik. Vitinha dan Nuno Mendes menjalankan tugasnya dengan tenang. Dua gol penalti tersebut cukup untuk memastikan kemenangan Les Parisiens dan mengangkat trofi bergengsi.

Pengakuan Luis Enrique Soal Cedera Retak Tangan

Beberapa hari setelah final, pelatih PSG, Luis Enrique, mengungkap fakta mengejutkan. Ia menyebut Safonov mengalami retak pada tangan kirinya saat adu penalti berlangsung. Kondisi itu bahkan tidak langsung disadari oleh sang pemain.

Menurut Enrique, cedera tersebut kemungkinan terjadi saat penyelamatan penalti ketiga. Gerakan refleks yang tidak biasa membuat tangan Safonov mengalami retak. Namun, adrenalin tinggi membuatnya tetap melanjutkan tugas hingga akhir.

Luis Enrique mengaku sulit menjelaskan apa yang ia saksikan. Ia menyebut momen tersebut sebagai sesuatu yang jarang terjadi dalam karier kepelatihannya. Keberanian Safonov dinilai menjadi simbol mental juara PSG.

Keputusan Safonov untuk tetap bertahan di bawah mistar menjadi faktor penting. Dalam situasi seperti itu, fokus dan ketahanan mental sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, penyelamatan keempat menjadi bukti ketangguhan sang kiper.

Trofi Lengkap PSG Sepanjang 2025

Kemenangan atas Flamengo melengkapi musim sempurna PSG pada tahun 2025. Sebelumnya, klub asal Paris itu telah mengamankan sejumlah gelar domestik dan internasional. Piala Interkontinental menjadi mahkota penutup perjalanan gemilang tersebut.

PSG lebih dulu menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France. Selain itu, Trophee des Champions dan UEFA Super Cup juga berhasil diraih. Gelar Liga Champions kemudian menegaskan dominasi mereka di Eropa.

Trofi Interkontinental menambah catatan prestasi yang mengesankan. Oleh karena itu, keberhasilan ini memperkuat posisi PSG sebagai salah satu klub terkuat dunia saat ini. Performa kolektif tim dinilai konsisten sepanjang musim.

Peran Safonov menjadi sorotan khusus dalam rangkaian kesuksesan tersebut. Meski berstatus kiper pelapis di beberapa kompetisi, ia mampu tampil luar biasa saat dibutuhkan. Momen final ini memperlihatkan kedalaman skuad PSG.

Kondisi Terkini Safonov dan Langkah PSG

Pasca final, PSG langsung melakukan evaluasi medis terhadap Safonov. Laporan menyebut belum ada kepastian kapan sang kiper akan kembali bermain. Tim medis memperkirakan proses pemulihan memakan waktu tiga hingga empat pekan.

PSG memilih bersikap hati-hati demi menjaga kondisi pemain. Cedera retak pada tangan membutuhkan penanganan serius agar tidak berisiko jangka panjang. Oleh karena itu, Safonov dipastikan menjalani masa pemulihan penuh.

Luis Enrique menegaskan kepuasannya atas perjuangan tim. Ia menyebut kemenangan ini layak diraih melihat determinasi para pemain. Secara khusus, ia memuji keberanian Safonov yang rela berkorban demi tim.

Momen tersebut menjadi cerita heroik yang akan dikenang lama. Dalam laga penentuan, mental dan pengorbanan sering menjadi pembeda. Safonov membuktikan hal itu dengan cara yang luar biasa.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments