Chelsea kembali menelan hasil mengecewakan setelah kalah 1-2 dari Atalanta pada matchday keenam fase grup Liga Champions 2025/2026. Pertandingan yang berlangsung di New Balance Arena tersebut menghadirkan duel intens sejak menit awal. Most importantly, laga ini memperlihatkan kontras tajam antara efektivitas Atalanta dan inkonsistensi Chelsea dalam menjaga ritme permainan.
Gol pembuka Chelsea lahir melalui sentuhan klinis Joao Pedro pada menit ke-26, memanfaatkan umpan akurat dari Reece James. Namun, keunggulan itu buyar pada babak kedua. Gianluca Scamacca menyamakan kedudukan, sebelum Charles De Ketelaere memastikan kemenangan tuan rumah. Because kekalahan ini, Chelsea tertahan di peringkat ke-11 dengan 10 poin. Peluang lolos masih terbuka, tetapi mereka membutuhkan hasil positif di laga terakhir.
Sorotan Utama: Acheampong Bersinar di Tengah Kekacauan
Meski pulang tanpa poin, beberapa pemain Chelsea tampil menonjol. Josh Acheampong menjadi sorotan terbesar karena performa defensifnya yang impresif. Ia melakukan banyak blok krusial dan sering memenangi duel satu lawan satu. Selain itu, kontribusinya dalam membantu alur serangan membuatnya terlihat matang meski baru melakoni debut Liga Champions.
Kontribusi Joao Pedro dan Moises Caicedo juga patut dicatat. Keduanya memberikan kestabilan di lini tengah dan lini depan, meski hasil akhir tidak berpihak kepada tim. Therefore, rapor pemain ini memberikan gambaran jelas mengenai performa individu dalam laga krusial tersebut.
Kiper dan Lini Belakang
Robert Sanchez – 5
Sanchez memang melakukan beberapa penyelamatan penting. Namun, ia gagal mengantisipasi gol kedua Atalanta, sehingga kontribusinya dianggap tidak cukup untuk memberi rasa aman bagi lini belakang.
Josh Acheampong – 9
Acheampong tampil luar biasa. Blok-bloknya menghalau peluang berbahaya Atalanta. Ia terlihat dewasa dan tenang dalam situasi genting, sehingga layak disebut sebagai pemain terbaik Chelsea pada laga ini.
Trevoh Chalobah – 6
Chalobah bermain cukup solid, walaupun sempat menerima kartu kuning. Ia tidak tampil buruk, tetapi juga tidak memberikan dampak signifikan sebelum akhirnya ditarik keluar.
Benoit Badiashile – 6
Badiashile menunjukkan agresivitas dalam mengintersep bola. Pergerakannya efektif dalam menutup ruang lawan, meski beberapa kali keliru dalam penempatan posisi.
Marc Cucurella – 6
Cucurella berusaha aktif membantu serangan. Ia sering bergerak ke area tengah, tetapi kurangnya dukungan membuat kontribusinya tidak optimal.
Gelandang: Stabil namun Kurang Kreatif
Reece James – 8
James kembali membuktikan kualitasnya. Assist brilian untuk gol Joao Pedro menggambarkan visi bermainnya. Ia terus menekan sisi kanan pertahanan Atalanta dengan intensitas tinggi.
Moises Caicedo – 7
Caicedo konsisten dalam memutus serangan lawan. Ia membaca permainan dengan baik dan menjaga ritme di lini tengah. Perannya penting dalam menjaga keseimbangan tim.
Enzo Fernandez – 5
Fernandez tampak kurang bertenaga. Umpannya sering tidak akurat, sementara kontrol ritme tidak berjalan sesuai ekspektasi. Karena hal ini, ia gagal memberikan kreativitas yang dibutuhkan tim.
Lini Depan: Minim Ledakan di Babak Kedua
Pedro Neto – 6
Neto sempat memberi tekanan melalui pergerakan cepatnya. Namun, ia kesulitan mempertahankan konsistensi, sehingga kontribusinya menurun seiring berjalannya laga.
Jamie Gittens – 5
Gittens lebih aktif pada awal laga. Meski demikian, ia kemudian menghilang dan tidak mampu menciptakan peluang berarti bagi tim.
Joao Pedro – 8
Joao Pedro tampil cerdas dan efisien. Gol yang dicetaknya menunjukkan ketenangan dan kualitas penyelesaian yang tinggi. Besides that, pergerakannya beberapa kali membuat lini belakang Atalanta panik.
Pemain Pengganti: Dampak Minim
Wesley Fofana – 5
Fofana gagal menjaga Scamacca dalam proses gol penyeimbang. Cederanya membuat kontribusinya semakin terbatas.
Malo Gusto – 6
Gusto masuk sebagai gelandang serang. Ia tampil cukup baik, tetapi jarang memberi ancaman langsung ke kotak penalti.
Alejandro Garnacho – 6
Garnacho aktif bergerak dan mencoba membuka ruang. Meski begitu, aksinya tidak mampu mengubah alur pertandingan.
Tosin Adarabioyo – N/A
Masuk pada fase akhir, sehingga tidak cukup waktu untuk memberikan kontribusi berarti.
Kesimpulan: Kekalahan yang Memberi Pelajaran Penting
Chelsea menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas individu, tetapi kurang konsisten dalam menjaga momentum. Selain itu, sejumlah kesalahan defensif membuat mereka kehilangan kendali pada momen krusial. Oleh karena itu, laga terakhir fase grup menjadi penentu nasib mereka di Liga Champions musim ini.






