Manchester City kembali menelan hasil pahit setelah kalah 2-1 dari Newcastle United di St James’ Park. Pertandingan yang berlangsung ketat itu dipenuhi kontroversi, terutama karena dua permintaan penalti City ditolak dan gol kemenangan Harvey Barnes dianggap mengandung pelanggaran. Tekanan yang tinggi di sepanjang laga membuat suasana semakin panas, terlebih ketika beberapa keputusan wasit sulit dipahami para pemain City.
Selain itu, kekalahan ini menjadi yang keempat bagi Manchester City musim ini. Hasil tersebut tentu memengaruhi posisi mereka di papan klasemen. Walau demikian, tensi terbesar justru datang dari reaksi para pemain terhadap keputusan-keputusan yang dianggap tak konsisten. Ruben Dias menjadi sosok yang paling vokal menyampaikan ketidakpuasan itu.
Pertandingan yang Sarat Ketegangan
Sejak kick-off, kedua tim menunjukkan intensitas tinggi. Newcastle berusaha memanfaatkan dukungan penuh suporter tuan rumah, sementara City mencoba mengontrol jalannya permainan. Namun, berbagai insiden terjadi dan langsung menjadi bahan perdebatan.
Gol penyeimbang City yang dicetak Ruben Dias sempat menghidupkan harapan. Namun, Barnes kembali membawa Newcastle unggul setelah kemelut di depan gawang yang membuat para pemain City memprotes keras dorongan terhadap Gianluigi Donnarumma. Karena insiden itu, situasi kian memanas dan para pemain City merasa dirugikan.
Selain itu, dua klaim penalti City juga ditolak. Keputusan tersebut makin memperburuk suasana karena para pemain yakin terjadi kontak yang seharusnya menghasilkan penalti. Meskipun begitu, wasit tetap pada keputusannya dan VAR tidak meminta peninjauan lebih lanjut.
Ruben Dias Tuntut Aturan VAR yang Lebih Konsisten
Sesudah peluit akhir berbunyi, Ruben Dias tampak sangat terpukul. Ia bukan hanya kecewa dengan hasil, tetapi terutama dengan standar penilaian VAR yang menurutnya tidak jelas. Karena itu, ia menuntut adanya kejelasan tentang aturan kontak fisik, terutama terhadap penjaga gawang.
Dalam komentarnya, Dias menyampaikan kebingungannya. Menurutnya, gol kedua Newcastle adalah situasi yang sangat jelas dan seharusnya dijelaskan oleh pihak Premier League. Ia merasa Donnarumma didorong keluar posisi sehingga tidak dapat bereaksi terhadap bola yang mengarah ke Barnes.
Selain itu, Dias mempertanyakan konsistensi standar wasit. Ia menyebut bahwa kontak kecil terhadap pemain lapangan sering dianggap pelanggaran. Namun, kontak terhadap penjaga gawang, yang seharusnya mendapat perlindungan lebih, justru sering diabaikan.
Ia mengatakan bahwa jika dorongan seperti itu memang diizinkan, maka para pemain City harus diberi keleluasaan melakukan hal serupa. Pernyataan itu menggambarkan betapa frustrasinya ia menghadapi situasi yang membingungkan tersebut.
Guardiola Menenangkan Situasi
Di sisi lain, Pep Guardiola memilih meredam ketegangan. Ia terlihat berbicara dengan wasit Sam Barrott dan juga berdiskusi singkat dengan Bruno Guimaraes setelah laga berakhir. Walaupun begitu, ia menekankan bahwa tidak ada masalah pribadi dengan para ofisial.
Pelatih asal Spanyol itu mengingat insiden serupa dalam laga melawan Bournemouth beberapa pekan sebelumnya. Pada pertandingan tersebut, Donnarumma juga merasa didorong sebelum gol lawan tercipta. Karena itu, Guardiola menilai situasi ini bukanlah hal baru di Premier League.
Meskipun kecewa, Guardiola tidak ingin timnya terjebak dalam perasaan marah. Baginya, fokus utama adalah memperbaiki performa dan menjaga konsentrasi untuk pertandingan berikutnya. Ia mengingatkan bahwa musim masih panjang, sehingga hasil negatif seperti ini tidak boleh menghancurkan fokus tim.
Dampak Kekalahan Terhadap Posisi City
Kekalahan ini membuat City turun ke posisi ketiga klasemen sementara. Meski bukan situasi ideal, mereka masih berada dalam jarak yang cukup dekat dengan dua tim di atas. Selain itu, jadwal masih menyisakan banyak pertandingan sehingga peluang untuk kembali ke puncak tetap terbuka.
Walaupun demikian, masalah konsistensi penampilan menjadi perhatian besar. Dalam beberapa laga terakhir, City sering membuang peluang emas dan kesulitan menjaga fokus di momen penting. Oleh karena itu, Guardiola harus mencari solusi cepat agar tim kembali stabil.
Selain itu, tekanan dari pesaing seperti Liverpool dan Arsenal semakin kuat. Karena itu, setiap kekalahan dapat berdampak besar pada persaingan gelar. City perlu merespons secara positif jika ingin menjaga peluang menjadi juara.
City Harus Melangkah ke Depan
Guardiola menegaskan bahwa timnya tidak boleh berlarut-larut dalam kemarahan. Walaupun beberapa keputusan mungkin mengecewakan, mereka harus tetap fokus menghadapi pertandingan selanjutnya. Liga Champions sudah menanti, dan City akan berjumpa Bayer Leverkusen di tengah pekan.
Oleh karena itu, semangat dan konsentrasi pemain harus kembali penuh. Kekalahan dari Newcastle memang menyakitkan, namun bisa menjadi bahan evaluasi penting. Jika City mampu belajar dari kesalahan, performa mereka di laga berikutnya dapat kembali ke jalur yang tepat.






