Wednesday, November 19, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsRapor Pemain Manchester United di Jeda Internasional November 2025: Dari Hattrick Bruno...

Rapor Pemain Manchester United di Jeda Internasional November 2025: Dari Hattrick Bruno hingga Aksi Sekou Kone

Jeda internasional November 2025 menjadi momen penting bagi para pemain Manchester United untuk menunjukkan kualitas mereka bersama timnas masing-masing. Selain itu, periode ini juga memberi gambaran sejauh mana performa para pemain Setan Merah berkembang di tengah musim. Karena mayoritas laga bertajuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, setiap pemain membawa beban tanggung jawab besar untuk negara mereka.

Manchester United mengirim banyak pemain ke berbagai benua. Ada yang tampil luar biasa, ada pula yang tampil biasa saja. Bahkan, beberapa di antaranya justru membuat pendukung Indonesia gigit jari karena kontribusi mereka kepada negara lain. Oleh sebab itu, rangkuman berikut akan membahas rapor para pemain MU selama jeda internasional kali ini.

- Advertisement -
asia9QQ

Matthijs De Ligt

Most importantly, De Ligt kembali dipercaya Ronald Koeman setelah sebelumnya tak mendapat panggilan. Ia tak bermain melawan Polandia, namun tampil sejak awal saat Belanda menghadapi Lithuania.

Pada laga tersebut, De Ligt menunjukkan ketenangan dan kekuatan dalam duel. Karena itu, ia menjadi pasangan ideal bagi Virgil van Dijk. Hasilnya pun terlihat jelas. Belanda menang besar 4-0 dan memastikan tiket menuju Piala Dunia 2026. Performa solid ini tentu menjadi kabar baik bagi manajemen MU yang berharap ia kembali ke level terbaiknya.


Casemiro

Casemiro juga kembali tampil sebagai sosok penting untuk Brasil. Carlo Ancelotti memberinya kepercayaan penuh saat menghadapi Senegal dan Tunisia. Selain menjadi starter, ia juga memakai ban kapten. Karena itu, ritme permainan Brasil banyak mengalir melalui dirinya.

Ia mencetak satu gol saat Brasil menang 2-0 atas Senegal. Selain itu, ia menjaga keseimbangan lini tengah dengan sangat baik. Performanya mungkin belum kembali ke level terbaik, tetapi kontribusinya menunjukkan bahwa ia masih menjadi bagian penting bagi Selecao.


Matheus Cunha

Berbeda dengan Casemiro, Matheus Cunha belum memberikan pengaruh besar. Ia mendapat kesempatan menjadi starter pada dua laga. Namun permainan menyerangnya masih kurang efektif. Bahkan, di laga melawan Tunisia, Carlo Ancelotti menariknya keluar untuk memberi ruang kepada Vitor Roque.

Walaupun begitu, Cunha tetap menunjukkan etos kerja tinggi. Ia banyak membantu tekanan lini depan sekaligus mencoba membuka ruang bagi rekan-rekannya. Karena performanya belum maksimal, ia perlu menambah kreativitas agar tetap menjadi pilihan utama Brasil.


Bruno Fernandes

Bruno Fernandes menjadi pemain MU yang paling bersinar di jeda internasional ini. Ia tak dimainkan saat melawan Irlandia, tetapi turun sejak awal melawan Armenia. Keputusan Roberto Martinez itu langsung terbayar manis.

Bruno tampil luar biasa. Ia mencetak hattrick dan memimpin Portugal menang telak 9-1. Selain mencetak gol, ia juga memainkan peran penting dalam membangun serangan. Oleh sebab itu, performanya mendapat pujian tinggi dari media Portugal. Jika ia menjaga energi positif ini, MU akan sangat diuntungkan saat liga kembali dimulai.


Diogo Dalot

Selain Bruno, Portugal juga memanggil Diogo Dalot. Ia memainkan 90 menit saat melawan Irlandia sebagai bek kiri. Meskipun posisi itu bukan posisi naturalnya, Dalot menunjukkan disiplin dan ketenangan. Ia membantu serangan dan tetap menjaga lini pertahanan tetap solid.

Namun, ia tidak tampil saat menghadapi Armenia. Roberto Martinez memberi kesempatan kepada Joao Cancelo. Walaupun begitu, penampilannya tetap cukup meyakinkan sebagai pelapis fleksibel di posisi fullback.


Bryan Mbeumo

Perjalanan Bryan Mbeumo bersama Kamerun tidak berjalan mulus. Kamerun menghadapi laga penting melawan Kongo dalam semifinal kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Afrika. Namun Mbeumo gagal menjadi pembeda meski sudah berusaha memecah pertahanan lawan.

Kamerun kalah 1-0 akibat gol telat Chancel Mbemba. Kekalahan itu membuat peluang mereka lolos semakin berat. Karena performanya kurang menggigit, Mbeumo perlu meningkatkan produktivitas ketika kembali ke klub.


Noussair Mazraoui

Mazraoui menunjukkan penampilan solid bersama Maroko saat menghadapi Mozambique dan Uganda. Ia tampil sebagai starter dan memberikan satu assist saat Maroko menang 4-0 atas Uganda. Bahkan, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan tersebut.

Performa konsisten ini tentu menjadi sinyal positif untuk MU. Selain tangguh dalam bertahan, Mazraoui juga memberikan kontribusi besar dalam membangun serangan.


Patrick Dorgu

Patrick Dorgu kembali tampil sebagai andalan Denmark pada dua laga krusial. Ia mencetak gol saat menghadapi Skotlandia, tetapi Denmark tetap kalah 4-2. Kekalahan itu membuat mereka harus melalui babak playoff untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Walaupun hasilnya kurang baik, performanya memberi bukti bahwa ia semakin matang sebagai bek kiri.


Manuel Ugarte

Manuel Ugarte hanya tampil sekali pada jeda internasional kali ini. Ia tidak bermain melawan Meksiko, tetapi tampil penuh saat Uruguay menghadapi Amerika Serikat. Sayangnya, Uruguay kalah 5-1. Walaupun begitu, ia tetap berusaha menjaga tempo di lini tengah.

Kesempatan terbatas tersebut menjadi tantangan baginya untuk meningkatkan konsistensi bersama MU.


Senne Lammens

Senne Lammens mendapat pengalaman berharga saat menjalani debut bersama Belgia. Ia tampil saat Belgia menghajar Liechtenstein 7-0. Selain mencatat clean sheet, ia menunjukkan refleks cepat dan ketenangan. Karena itu, debutnya dianggap sukses besar.


Sekou Kone

Pemain terakhir adalah Sekou Kone. Ia tak bermain di uji coba pertama Mali U-23 melawan Indonesia. Namun ia tampil sejak awal di laga kedua dan mencetak dua gol. Aksinya membuat Indonesia gagal menang. Selain itu, performanya memberi sinyal bahwa MU memiliki talenta muda berbahaya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments