Pertahanan Persib Bandung kembali menjadi sorotan utama pada musim 2025/26. Alasannya sangat jelas: Maung Bandung menunjukkan konsistensi luar biasa baik di BRI Super League maupun di pentas Asia. Karena itulah, tidak berlebihan jika banyak pengamat menilai bahwa kekuatan utama Persib berada pada lini belakang yang disiplin, terstruktur, dan mampu merespons tekanan lawan dengan cepat.
Selain itu, kemampuan mereka menjaga ritme permainan sejak awal turut memperkuat identitas baru Persib sebagai tim yang matang secara taktik. Fondasi tersebut membuat Maung Bandung terus melaju sebagai salah satu kandidat juara musim ini, terutama karena kestabilan pertahanan menjadi modal penting dalam menghadapi jadwal padat dan lawan-lawan berkelas.
Ketangguhan Persib Bandung di BRI Super League
Musim 2025/26 tidak mudah bagi banyak tim Liga 1. Namun, Persib justru mampu menjaga kestabilan performanya melalui organisasi pertahanan yang matang. Hingga pekan ke-9, mereka hanya kebobolan enam gol. Catatan ini menempatkan Persib sebagai tim dengan pertahanan terbaik kedua di liga. Meskipun Persib masih memiliki tiga laga tunda, angka tersebut sudah cukup membuktikan kualitas mereka. Selain itu, jumlah kebobolan yang minim juga menjadi indikator bahwa para pemain belakang menjalankan instruksi pelatih dengan disiplin tinggi.
Persib semakin menunjukkan karakter kuat saat bermain tandang. Kemenangan tipis 1-0 atas Bali United menjadi bukti bahwa mereka mampu menjaga fokus sejak menit awal hingga akhir. Lebih penting lagi, kemenangan tersebut memperpanjang rangkaian clean sheet yang tengah mereka bangun. Oleh karena itu, performa stabil ini memperlihatkan bahwa racikan strategi Bojan Hodak sudah bekerja dengan efektif. Ia tidak hanya meningkatkan kualitas bertahan tim, tetapi juga memberikan kepercayaan diri besar bagi seluruh pemain.
Selain itu, pola rotasi yang diterapkan Hodak membuat lini belakang Persib tetap segar dan terjaga. Bek asing seperti Federico Barba serta Patricio Matricardi sering mendapat kesempatan mendampingi Julio Cesar. Dengan begitu, Persib memiliki fleksibilitas taktik serta variasi kombinasi pertahanan yang membuat mereka sulit ditembus. Momentum enam kemenangan beruntun pun menjadi modal berharga sebelum menghadapi Dewa United pada laga pekan ke-13.
Ujian Pertahanan Persib di Pentas Asia
Keberhasilan Persib menjaga pertahanan tidak hanya terlihat di liga domestik. Mereka juga tampil tangguh saat bersaing di AFC Champions League Two (ACL 2). Pertandingan melawan Selangor FC di Malaysia menjadi salah satu contoh ujian berat yang mereka hadapi. Meski sempat lengah pada awal laga hingga kebobolan dua gol, Persib mampu bangkit dan menguasai pertandingan. Lebih dari itu, mereka menunjukkan mentalitas dewasa dalam mengatur ritme permainan serta membatasi ruang gerak lawan.
Bek Brasil, Julio Cesar, menjadi figur sentral di balik ketenangan lini belakang Persib. Ia menilai tim sudah berada pada jalur yang tepat untuk bersaing di dua kompetisi sekaligus. Selain itu, Julio menegaskan bahwa Persib kini tidak hanya kuat dalam bertahan, tetapi juga mampu melakukan transisi dengan cepat. Pendapat tersebut terlihat jelas ketika ia berhasil mengawal striker berbahaya seperti Boris Kopitovic dalam laga melawan Bali United. Kekompakan Julio dengan Barba dan Matricardi membuat Persib memiliki tembok kokoh di depan gawang.
Selain kontribusi bek, penampilan Teja Paku Alam menjadi faktor penentu lainnya. Kiper utama Persib tersebut tampil tenang dan konsisten dalam setiap pertandingan besar. Julio bahkan mengakui bahwa Teja adalah kunci dari lima laga clean sheet yang berhasil mereka capai. Dengan kemampuan membaca arah bola dan refleks yang kuat, Teja memberikan rasa aman bagi rekan-rekannya. Karena itu, tidak mengherankan jika para pemain belakang percaya diri dalam menjaga wilayah mereka. Ketika lini pertahanan bekerja baik, Teja hadir sebagai lapisan terakhir yang sangat bisa diandalkan.
Kombinasi yang Tepat untuk Mengincar Gelar
Melihat tren positif sejauh ini, Persib Bandung memiliki modal besar untuk melangkah jauh. Kombinasi bek berkualitas, disiplin tinggi, dan kontribusi maksimal dari sang kiper membuat mereka mampu bersaing di dua kompetisi sekaligus. Selain itu, konsistensi permainan menjadi faktor penting untuk menjaga peluang meraih gelar juara. Jika Persib berhasil mempertahankan ritme seperti sekarang, bukan mustahil mereka menjadi tim dengan pertahanan terbaik musim ini dan sekaligus mengakhiri musim dengan trofi.






