Wednesday, November 12, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPSSI Didesak Pilih Pelatih Kelas Dunia, Harus Lebih Hebat dari Shin Tae-yong...

PSSI Didesak Pilih Pelatih Kelas Dunia, Harus Lebih Hebat dari Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert

Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Patrick Kluivert, PSSI kini didesak dan terus menghadapi tekanan besar dari publik dan pengamat sepak bola nasional. Alasannya cukup jelas — federasi sepak bola Indonesia itu tidak boleh lagi salah langkah dalam memilih pelatih kepala. Karena itu, keputusan berikutnya harus benar-benar didasarkan pada kualitas dan rekam jejak, bukan semata nama besar.

Most importantly, pengamat sepak bola nasional Ronny Pangemanan mengingatkan agar PSSI belajar dari kesalahan masa lalu. Ia menilai keputusan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong terlalu tergesa-gesa. Menurutnya, PSSI seharusnya menggunakan parameter yang lebih terukur dalam menentukan pelatih, terutama setelah pengalaman pahit bersama dua sosok terdahulu.
“Jangan sampai PSSI salah langkah lagi,” tegas Bung Ropan, sapaan akrab Ronny, dalam kanal YouTube Nusantara TV. “Kita sudah belajar dari kasus sebelumnya ketika Kluivert dipilih hanya karena ia datang saat momen Natal, sementara dua kandidat lain tidak.”

- Advertisement -
asia9QQ

Pernyataan itu menyoroti satu hal penting: proses seleksi pelatih tidak boleh dilakukan hanya berdasarkan ketersediaan waktu atau faktor kebetulan. Sebaliknya, harus ada perencanaan matang agar Timnas Indonesia dapat terus berkembang secara berkelanjutan.

Harus di Atas STY dan Kluivert

Ronny Pangemanan menegaskan bahwa calon pelatih baru Timnas Indonesia mesti memiliki kualitas yang jauh di atas Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert. Ia menyebutkan, federasi perlu menilai setiap kandidat berdasarkan kemampuan taktik, pengalaman internasional, dan hasil yang sudah terbukti, bukan sekadar reputasi ketika masih menjadi pemain.
“CV pelatih baru harus bagus,” ujarnya. “Jangan hanya melihat bahwa dia pernah bermain di klub besar seperti Ajax, AC Milan, atau Barcelona. Yang penting adalah hasil nyata saat ia menjadi pelatih.”

Because of that, PSSI diharapkan tidak lagi terjebak pada sosok populer tanpa prestasi kepelatihan yang signifikan. Sebagai contoh, pengalaman Kluivert menunjukkan bahwa nama besar di lapangan hijau tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan meracik strategi tim nasional. Oleh sebab itu, penunjukan berikutnya wajib mempertimbangkan kualitas yang terbukti melalui data dan pencapaian nyata.

Selain itu, Ronny menilai lima kandidat yang kini dipertimbangkan PSSI sebenarnya cukup potensial. “Dari lima nama yang mengerucut, semuanya punya CV yang bagus dan bisa diterima publik,” tambahnya. Meskipun begitu, keputusan akhir tetap harus melewati proses seleksi yang transparan agar tidak menimbulkan kontroversi seperti sebelumnya.

Banyak Kandidat Berkualitas

Di sisi lain, pengamat sepak bola lainnya, Kesit Budi Handoyo, turut menyoroti munculnya beberapa nama yang dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Indonesia. Menurutnya, sejumlah juru taktik yang kini berstatus tanpa klub memiliki rekam jejak yang cukup menjanjikan.
“Kalau melihat sinyal-sinyal yang beredar, ada Akira Nishino, Roberto Donadoni, Oscar Garcia, Juan Carlos Osorio, hingga Frank de Boer,” kata Kesit. “Ada juga nama Timur Kapadze dari Uzbekistan dan pelatih senior Bert van Marwijk, serta mantan pelatih Vietnam, Park Hang-seo.”

Kesit menilai, seluruh nama tersebut memiliki pengalaman internasional yang lebih luas dibandingkan dua pelatih sebelumnya. Therefore, apabila PSSI benar-benar berambisi membawa Timnas Indonesia naik ke level berikutnya, federasi perlu menilai aspek pengalaman dan konsistensi mereka dalam menangani tim nasional.

Ia pun menambahkan, “Saya sepakat bahwa kualitas pelatih baru harus di atas Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong. Soal siapa yang paling pas, tentu tidak mudah. Namun, pelatih berpengalaman yang kini menganggur bisa menjadi pilihan terbaik.”

Lima Kandidat Sedang Digodok

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebelumnya telah memastikan bahwa pihaknya tengah menggodok lima nama calon pelatih baru untuk Timnas Indonesia. Ia menegaskan, proses seleksi ini tidak bisa dilakukan terburu-buru karena setiap kandidat memiliki situasi kontrak dan komitmen yang berbeda.
“Kami sudah menjaring lima nama,” ungkap Erick. “Tapi kami harus diskusi lebih lanjut dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah. Sebab, belum tentu semua kandidat tersebut tersedia atau bersedia melatih Timnas.”

Besides that, Erick menambahkan bahwa PSSI juga harus menyiapkan rencana cadangan apabila kandidat utama menolak tawaran tersebut. Federasi ingin memastikan bahwa pelatih yang datang nanti bukan hanya mampu membawa prestasi, tetapi juga bisa membangun sistem pembinaan jangka panjang.

Dengan demikian, publik berharap PSSI tidak hanya fokus pada hasil jangka pendek seperti kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga pada pembentukan fondasi tim yang kuat di masa depan. Karena itu, keputusan memilih pelatih baru menjadi momentum penting yang akan menentukan arah sepak bola Indonesia ke depan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments