Monday, November 10, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisDiobrak-abrik Jeremy Doku di Etihad Stadium, Masalah Liverpool di Sisi Kanan Terekspos!

Diobrak-abrik Jeremy Doku di Etihad Stadium, Masalah Liverpool di Sisi Kanan Terekspos!

Kekalahan Liverpool dari Manchester City dengan skor telak 0–3 di Etihad Stadium menjadi pukulan telak bagi tim Arne Slot. Pertandingan itu bukan hanya memperlihatkan betapa kuatnya Manchester City, tetapi juga menyingkap kelemahan besar di sisi kanan pertahanan The Reds.

Jeremy Doku menjadi mimpi buruk bagi Liverpool. Winger asal Belgia itu tampil menawan dengan satu gol indah dan sejumlah aksi individu yang membuat Conor Bradley kewalahan. Lebih dari itu, Doku berhasil memperlihatkan betapa rentannya sistem pertahanan Liverpool ketika Mohamed Salah tidak ikut membantu dalam fase bertahan.

- Advertisement -
asia9QQ

Sisi Kanan yang Terbuka Lebar

Sejak menit awal, Manchester City terlihat sudah memahami titik lemah Liverpool. Pep Guardiola menugaskan Doku dan Nico O’Reilly untuk terus menekan sisi kanan pertahanan lawan. Karena Salah lebih fokus menyerang, Bradley sering dibiarkan sendirian menghadapi dua pemain cepat sekaligus.

Hal ini membuat beban di sisi kanan semakin berat. Danny Murphy, analis BBC, bahkan menilai bahwa Bradley terlalu dibiarkan tanpa perlindungan. “Saya kasihan pada Bradley. Ia harus menghadapi dua pemain yang terus menyerang tanpa bantuan dari rekan di depannya,” ujar Murphy.

Karena itu, hampir setiap serangan City berawal dari sisi kiri. Kombinasi antara Doku dan O’Reilly menciptakan kelebihan jumlah pemain yang tidak bisa diimbangi oleh barisan pertahanan Liverpool. Selain menghasilkan peluang, serangan dari sektor ini juga mengacaukan struktur bertahan The Reds secara keseluruhan.

Taktik Arne Slot Jadi Bumerang

Masalah utama Liverpool tidak hanya soal individu, tetapi juga berkaitan dengan pendekatan taktik. Arne Slot sebenarnya ingin timnya menekan tinggi agar City tidak leluasa menguasai bola. Namun, strategi tersebut justru membuka ruang besar di belakang lini tengah.

Ryan Gravenberch berusaha membantu ke sisi kanan, tetapi langkah itu membuat ruang di tengah menjadi kosong. Celah tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Phil Foden dan Rayan Cherki untuk menguasai bola di area berbahaya. Sementara itu, Ibrahima Konaté yang mencoba menutup pergerakan Doku malah meninggalkan lubang di jantung pertahanan.

Akibatnya, Liverpool terpecah antara bertahan rapat atau menekan lebih tinggi. Dalam situasi seperti itu, City tampil jauh lebih tenang dan efisien. Mereka selalu memiliki opsi umpan di setiap lini. “Mereka seperti ditarik ke dua arah. Apa pun pilihan mereka, City selalu punya ruang untuk menyerang,” ujar Murphy menambahkan.

Karena tekanan itu, permainan Liverpool menjadi tidak terorganisir. Selain kehilangan bentuk, mereka juga kesulitan melakukan build-up dari belakang karena City menutup jalur umpan dengan sempurna.

Doku Jadi Pembeda Utama

Jeremy Doku tampil luar biasa sepanjang laga. Ia tidak hanya mencetak gol, tetapi juga menjadi penggerak utama setiap serangan City. Kecepatan, kelincahan, dan kemampuan menggiring bolanya membuat Bradley benar-benar kewalahan.

Lebih penting lagi, Doku mampu menjaga konsistensi sepanjang pertandingan. Setiap kali mendapat bola, ia langsung mengancam, baik dengan tusukan ke dalam kotak penalti maupun dengan umpan silang tajam. Gol pertamanya menjadi bukti nyata dari keunggulan teknik yang sulit dihentikan oleh pertahanan Liverpool.

Selain itu, dukungan dari O’Reilly yang aktif naik membantu serangan membuat posisi Bradley semakin sulit. Ia harus terus menebak apakah akan menutup Doku atau mengawasi O’Reilly. Ketika ia memilih salah satu, City langsung memanfaatkan ruang yang ditinggalkan. Karena kombinasi itu, Liverpool hampir tidak pernah merasa aman di sisi kanan.

Masalah Lama yang Belum Selesai

Kelemahan di sisi kanan bukan masalah baru bagi Liverpool. Sebelumnya, Chelsea juga memanfaatkan celah serupa dan mencetak gol dari posisi tersebut. Artinya, ini bukan sekadar kesalahan individu, melainkan persoalan struktural yang harus segera diperbaiki.

Masalah tersebut muncul karena sistem Arne Slot yang menuntut pemain sayap untuk aktif menyerang, tetapi kurang disiplin membantu pertahanan. Tanpa keseimbangan antara menyerang dan bertahan, tim akan mudah ditembus lawan yang punya kecepatan di sektor sayap.

Yang paling mengkhawatirkan, kelemahan ini kini sudah menjadi pola yang mudah dibaca oleh lawan. Karena itu, Slot harus segera menyesuaikan taktiknya. Ia perlu menurunkan pemain sayap yang lebih rajin membantu lini belakang, atau mengubah formasi agar pertahanan tetap solid ketika Salah naik menyerang.

Ancaman bagi Konsistensi Liverpool

Kekalahan dari Manchester City menutup pekan yang seharusnya positif bagi Liverpool. Sebelumnya, mereka berhasil menang atas Aston Villa dan Real Madrid. Namun, hasil di Etihad membuat momentum itu hilang begitu saja.

Dengan jarak delapan poin dari Arsenal yang memimpin klasemen, Liverpool kini dihadapkan pada tantangan besar. Mereka harus segera memperbaiki kelemahan mendasar agar bisa kembali bersaing dalam perebutan gelar juara. Jika tidak, masalah yang sama akan terus muncul setiap kali menghadapi tim dengan intensitas tinggi seperti City.

Karena itu, laga di Etihad seharusnya menjadi pelajaran penting. Liverpool perlu menemukan keseimbangan baru agar tidak terus diekspos lawan di area yang sama. Hanya dengan perbaikan itu, mereka bisa berharap kembali menjadi pesaing utama dalam perburuan gelar musim ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments