Pertarungan besar akan tersaji di Stadion Etihad pada Minggu (9/11) malam WIB ketika Manchester City menjamu Liverpool dalam lanjutan pekan ke-11 Premier League 2025/2026. Laga ini bukan sekadar duel dua tim papan atas Inggris, melainkan juga pertemuan dua kekuatan dominan yang telah menguasai sepak bola Inggris selama hampir delapan musim terakhir.
Namun, musim ini situasinya sedikit berbeda karena Arsenal tampil sangat konsisten di awal musim dan kini memimpin klasemen sementara. Oleh karena itu, baik City maupun Liverpool harus memenangi laga ini jika tak ingin semakin tertinggal dalam perburuan gelar. Kekalahan tentu akan memberikan tekanan berat menjelang jeda internasional November.
Selain adu taktik antara Pep Guardiola dan Arne Slot, pertandingan ini juga akan menghadirkan sejumlah duel individu menarik. Empat pertarungan kunci berikut bisa menjadi penentu arah kemenangan di Etihad Stadium.
1. Erling Haaland vs Ibrahima Konate
Erling Haaland tetap menjadi mesin gol utama Manchester City. Penyerang asal Norwegia itu telah mencetak 27 gol di semua kompetisi untuk klub dan negaranya musim ini. Meski demikian, hanya Tottenham Hotspur dan Aston Villa yang sejauh ini mampu menahan Haaland tanpa gol. Karena itu, jika Liverpool ingin membawa pulang poin dari Etihad, Ibrahima Konate harus tampil sempurna.
Bek asal Prancis ini terkadang tampil inkonsisten, terutama saat menghadapi penyerang dengan fisik dan kecepatan luar biasa. Tantangan terbesarnya malam nanti adalah menjaga jarak aman dengan Haaland dan memenangkan duel udara. Sebaliknya, jika ia gagal meredam pergerakan sang predator, The Reds bisa menghadapi malam sulit di Manchester. Oleh sebab itu, duel ini menjadi pusat perhatian utama dalam laga akbar ini.
2. Jeremy Doku vs Conor Bradley
Selain itu, di sisi sayap, pertarungan Jeremy Doku melawan Conor Bradley juga akan sangat menarik. Doku tengah menikmati performa terbaiknya bersama Manchester City dengan kecepatan dan kemampuan dribel eksplosif. Ia kerap membuat bek lawan kehilangan keseimbangan lewat perubahan arah yang cepat.
Di sisi lain, Bradley tampil luar biasa saat melawan Real Madrid di tengah pekan. Bek muda asal Irlandia Utara itu sukses menahan Vinícius Júnior, menunjukkan kedewasaan bermain di level tinggi. Akan tetapi, menghadapi Doku tentu akan menjadi ujian berbeda. Karena pemain Belgia itu lebih agresif dan sering menusuk ke kotak penalti.
Jika Bradley dapat menjaga kedisiplinannya dan menghindari pelanggaran berisiko, Liverpool bisa membangun pertahanan kokoh di sisi kanan. Namun, sedikit saja kesalahan bisa dimanfaatkan Doku untuk menciptakan peluang emas bagi City.
3. Nico Gonzalez vs Dominik Szoboszlai
Lini tengah juga tak kalah penting karena di sinilah ritme permainan kedua tim ditentukan. Dominik Szoboszlai menjadi motor penggerak permainan Liverpool musim ini. Kreativitas dan etos kerjanya membantu The Reds menguasai tempo serta menjaga intensitas serangan. Gelandang asal Hungaria tersebut juga piawai dalam menciptakan peluang dari jarak jauh.
Namun, lawan yang dihadapinya bukan sosok sembarangan. Nico Gonzalez, pemain muda City, sedang tampil mengesankan dalam beberapa pekan terakhir. Ia berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Karena itu, duel ini akan menjadi pertarungan kecerdasan taktik dan stamina.
Apabila Gonzalez mampu menutup ruang gerak Szoboszlai dan memutus aliran bola Liverpool sejak dini, City bisa lebih leluasa menguasai jalannya laga. Sebaliknya, jika Szoboszlai berhasil menemukan ruang untuk berkreasi, tekanan besar akan menghampiri lini belakang City.
4. Matheus Nunes vs Cody Gakpo
Pertarungan terakhir yang patut disorot adalah Matheus Nunes melawan Cody Gakpo. Nunes memang sudah menunjukkan peningkatan di bawah asuhan Guardiola, tetapi masih sering dianggap sebagai titik lemah ketika menghadapi serangan cepat. Oleh sebab itu, kehadiran Gakpo bisa menjadi ancaman nyata bagi lini tengah dan pertahanan City.
Gakpo telah mencetak tujuh gol musim ini dan dikenal memiliki naluri tajam ketika bergerak dari sisi kiri. Pergerakannya yang agresif bisa mengeksploitasi ruang di belakang Nunes, terutama saat City kehilangan bola di area tengah. Jika Nunes gagal membaca pergerakan lawan, City bisa kehilangan kontrol di sektor tersebut.
Sebaliknya, Nunes harus tampil lebih tenang dalam distribusi bola dan memenangkan duel satu lawan satu untuk mengimbangi agresivitas Gakpo. Dengan begitu, ia bisa membantu City menjaga dominasi di kandang sendiri.






