Persebaya Surabaya kembali gagal meraih kemenangan di ajang BRI Super League 2025/2026. Dalam laga pekan ke-12 melawan Persik Kediri, Jumat (7/11/2025), tim asuhan Eduardo Perez hanya mampu bermain imbang 1-1 di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
Hasil ini memperpanjang tren kurang meyakinkan Persebaya dalam beberapa pekan terakhir. Karena performa yang belum stabil, tekanan dari para suporter pun semakin besar. Bahkan, setelah gol penyama dari Persik, suara “Edu Out!” menggema dari tribune stadion.
Tekanan Bonek Menggema di Tengah Hasil Imbang
Persebaya sejatinya memulai laga dengan cukup baik. Mereka unggul lebih dulu lewat gol Catur Pamungkas di menit ke-53. Sayangnya, keunggulan itu tidak bertahan lama. Persik Kediri berhasil menyamakan skor lewat Jose Enrique pada menit ke-63.
Setelah gol tersebut, atmosfer pertandingan berubah. Bonek, yang hadir di tribune VIP meski laga seharusnya tanpa suporter tamu, melontarkan kritik keras kepada pelatih. Teriakan “Edu Out” terdengar jelas sebagai bentuk kekecewaan atas performa tim yang belum juga menunjukkan konsistensi.
Namun, Eduardo Perez memilih untuk tetap tenang menghadapi situasi tersebut. Ia tidak ingin terpengaruh oleh tekanan dari luar. “Saya menghormati semua pendapat yang ada. Saat ini, saya merasa lebih kuat dari sebelumnya,” ujar pelatih asal Spanyol itu seusai pertandingan.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Perez masih percaya diri memimpin timnya, meski kritik datang dari berbagai arah.
Tantangan Besar Eduardo Perez di Tengah Sorotan Publik
Setelah hasil imbang itu, Perez mengakui bahwa timnya menghadapi tantangan besar. Bukan hanya dari sisi permainan, tetapi juga dari ekspektasi besar yang selalu mengiringi klub sebesar Persebaya. Karena itu, ia menegaskan bahwa fokus utama tim saat ini adalah mengembalikan semangat dan konsistensi permainan.
“Kami akan bekerja keras dan mempersiapkan tim dengan baik untuk meraih tiga poin di laga selanjutnya,” tegas Perez.
Selain itu, pelatih berusia 49 tahun itu menyadari bahwa timnya masih sering kehilangan fokus, terutama di babak kedua. Kelemahan inilah yang kerap membuat keunggulan mereka sirna. Karena itu, evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan sebelum menghadapi laga besar berikutnya.
Yang paling penting, Perez berjanji akan memperbaiki transisi permainan dan memperkuat koordinasi antar lini. Ia percaya, dengan kerja keras dan komunikasi yang lebih baik, Persebaya bisa segera keluar dari periode sulit ini.
Komentar Gali Freitas: Laga Ketat dan Sarat Tekanan
Selain sang pelatih, Gali Freitas juga memberikan pandangannya soal pertandingan melawan Persik Kediri. Winger asal Timor Leste itu mengakui bahwa duel tersebut berlangsung sangat ketat dan penuh tekanan.
“Pertandingan hari ini sangat menantang bagi kami. Kami tahu Persik memiliki potensi besar, tetapi kami tetap fokus pada permainan kami sendiri,” kata Gali.
Menurutnya, Persebaya sudah berjuang maksimal di lapangan. Namun, kehilangan fokus di babak kedua membuat mereka harus puas hanya dengan satu poin. “Kami sempat kehilangan konsentrasi setelah unggul, dan itu harus menjadi pelajaran untuk pertandingan berikutnya,” tambahnya.
Meski kecewa dengan hasil imbang, Gali tetap berusaha berpikir positif. Ia menegaskan bahwa tim akan segera berdiskusi bersama pelatih untuk memperbaiki kelemahan sebelum menghadapi laga selanjutnya.
Klasemen dan Fokus Menuju Derbi Jatim
Hasil seri kontra Persik Kediri membuat Persebaya tertahan di posisi kesembilan klasemen sementara dengan 15 poin dari 10 pertandingan. Tim Bajul Ijo mencatat empat kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan sejauh ini.
Situasi ini tentu belum ideal bagi klub sebesar Persebaya. Karena itu, laga selanjutnya melawan Arema FC akan menjadi ujian penting. Selain mempertaruhkan tiga poin, pertandingan bertajuk Derbi Jatim itu juga sarat gengsi dan harga diri.
Pertemuan melawan rival abadi tersebut akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Sabtu (22/11/2025). Perez berharap, timnya dapat tampil lebih tajam dan disiplin agar mampu meraih hasil maksimal di depan pendukung sendiri.
Selain itu, kemenangan atas Arema FC akan menjadi jawaban sempurna untuk meredam kritik yang sedang menghampiri tim. Karena itu, seluruh pemain dituntut untuk tampil dengan determinasi dan semangat juang tinggi.
Menatap ke Depan: Momentum Kebangkitan Persebaya
Meskipun hasil imbang melawan Persik terasa mengecewakan, situasi ini belum sepenuhnya buruk. Persebaya masih memiliki peluang besar untuk bangkit, terutama karena kompetisi masih panjang.
Yang terpenting, tim harus segera memperbaiki mental dan menjaga fokus hingga akhir laga. Karena sering kali, kehilangan konsentrasi di menit-menit krusial menjadi penyebab utama hasil minor.
Eduardo Perez kini berada di persimpangan. Ia bisa membalikkan keadaan jika berhasil membawa Persebaya menang di laga derbi nanti. Sebaliknya, jika hasil buruk kembali terjadi, tekanan dari Bonek kemungkinan akan semakin besar.
Oleh sebab itu, periode dua pekan ke depan akan menjadi momen penting bagi tim Bajul Ijo. Mereka harus menemukan keseimbangan antara taktik dan mental agar dapat kembali menunjukkan jati diri sebagai salah satu tim besar di Indonesia.






